Author POV
Haven menghampiri Arin dan Jerico yang sedang duduk di bersama sambil membawa file operasi Jonathan.
"Ven lo dateng.." kata Jerico, dia sudah tau kalau Haven dan Hanggara sedang bertengkar dari Jovan yang membuatnya khawatir dari tadi.
"Iya kak, gue dateng ngurus ini. Besok jadwal operasi papa." sahut Haven yang membuat Jerico dan Arin langsung bangun dari duduk mereka.
"Serius Ven? papa bisa dioperasi besok?"
"Iya"
"Emang udah bayar Ven? uang darimana?"
"Udah ma, pake uang aku. Sama gaji aku dibayar di awal."
Jerico langsung memeluk Haven dengan mata yang sudah berkaca-kaca, akhirnya Papanya bisa dioperasi.
"Makasi banyak Ven, makasi banget." Haven tak bergeming, kali ini dia benar-benar merasakan ketulusan Jerico.
"Iya kak, lo kabarin Kak Gara sama Jovan juga ya."
"Iya, nanti gue kabarin." Haven hanya menganggukkan kepalanya.
"Gue ke rooftop bentar ya kak, kalo ada apa-apa telepon aja." kata Haven.
"Ma aku mau cari angin bentar." kata Haven pada Arin.
"Kenapa gak pulang aja, trus istirahat?"
"Iya bentar lagi aku pulang."
Haven lalu naik ke rooftop, duduk di kursi yang ada di sana lalu mengambil rokok yang dibelinya tadi sambil tangannya memasang airpod di telinganya. Biasanya dia memakai vape tapi tertinggal di apartment dan dia malas kembali lagi jadi dia membeli rokok saja.
Dia hanya menatap ke arah depan sambil menghisap rokoknya dan untungnya disini sedang sepi. Kepalanya sedang berisik dari tadi dan merokok sedikit membantunya.
Haven baru saja menyalakan rokok kedua nya dan dia merasakan seseorang duduk disampingnya. Haven menoleh dan mendapati Jerico duduk disampingnya.
"Sejak kapan lo ngerokok?"
"Udah dari dulu."
"Gue gak pernah liat lo ngerokok sebelumnya."
"Soalnya gue gak pernah ngerokok di depan lo."
"Gak baik buat kesehatan lo Ven."
"Tau. Lo kalo keberatan gue ngerokok mendingan balik turun dulu kak, gue beneran lagi males ribut."
"Nggak kok, cuma ngingetin aja."
"Thanks. Gue juga gak sesering itu kok ngerokoknya. Paling kalo lagi stress doang."
"Trus sekarang lo lagi stress?" tanya Jerico padahal jawabannya sudah jelas.
"Masih nanya?" Jawab Haven sarkas.
"Berantem sama kak Gara?" Haven tak menjawab.
"Berantem kenapa?" tanya Jerico lagi.
"Tanyain aja sama kak Gara."
"Udah tau. Tapi gue mau tau dari sudut pandang lo juga."
"Kak Gara marahin gue karena gue kerja, kurang istirahat. Dia nyuruh gue nurunin gengsi trus kita pindah sekolah dan dia break kuliah."
"Dia cuma khawatir sama lo."
"Kalo emang khawatir harusnya support gue, biar yang capek fisik gue doang. Bukannya marah-marah trus nambah-nambahin stress, toh juga gak ada saran lain yang lebih baik dari gue kerja kan? Kalo gue sakit juga yang rasain gue, gak ada urusannya sama kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haven Arion | Watanabe Haruto
Fiksi UmumHaven Arion dan bagaimana dia menjaga nama itu.