5- Real Big Deal

2.5K 253 5
                                    

Author POV

Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian malam dimana Jovan marah karena Hanggara yang mengobrol dengan Haven. Itu membuat Hanggara kadang menjaga jarak dengan Haven, walaupun jika tidak ada Jovan dan Jerico, Hanggara akan berbicara dengan Haven. Dan Haven bisa merasakan kalau Hanggara mulai memberi tempat untuknya, walaupun untuk saat ini hanya sebagai teman.

"Pa, Ma malem ini aku nginep ya. Kayaknya pulang sekolah gak balik ke rumah dulu." Haven membuka percakapan di meja makan yang hening itu.

"Emangnya mau kemana sampai gak pulang?" tanya Jonathan. Pasalnya ketiga anaknya tidak pernah menginap diluar.

"Pulang sekolah ada rapat buat turnamen basket, trus ada job nyanyi sama Saturn yang tempatnya lumayan jauh. Pulangnya bakalan malem banget, jauh juga. Jadi daripada pulang mendingan nginep aja." sahut Haven.

"Mau dijemput aja?" tanya Arin

"Gak ma, soalnya aku gak tau selesainya jam berapa. Lagian deket sana ada hotel. Aku tidur disana aja semalem."

"Bilang aja emang lo gak niat pulang. Yakin nginepnya sendiri?" kali ini Jovan yang menjawab Haven. Baru saja Jonathan ingin menegur Jovan tapi sudah disela oleh Haven.

"Gue bilang nginep sama Saturn, band gue. Lagian horor banget nginepnya sendiri. Ada tamu lain lah, ada staffnya juga. Lo kira kuburan nginep sendiri?" sahut Haven santai sambil sedikit mengejek.

Jovan yang mendengar itu tidak punya jawaban untuk membalas Haven. Sementara Jerico menatap Haven tidak percaya. Dan Hanggara, Damian,dan Arin y ang menahan tawa mereka mendengarkan jawaban Haven.

"Aku berangkat dulu. Palingan aku pulangnya besok siang atau sore." kata Haven sambil merapikan barang-barangnya.

"Jangan kecapekan Haven. Kamu gak perlu kerja, kan ada papa sama mama. Kalau perlu uang tinggal minta aja." kata Jonathan cemas.

"Aku nggak kerja pa. I'm just having fun. Aku berangkat." jawab Haven lalu pergi dari sana.

"Udah pa, Haven emang begitu. Dulu malah lebih sibuk dia, aku hampir gak pernah liat dia loh di rumah kecuali pas malem doang." kata Arin menenangkan Jonathan, dalam hati dia sangat senang melihat suaminya yang sangat menyayangi anaknya.

------

Jam istirahat SMA Pelita diisi dengan siswa-siswi yang berhamburan menuju kantin kecuali Haven yang entah kenapa malah dipanggil ke ruang guru. Seingatnya dia tidak melakukan hal yang bisa menyebabkan dirinya mendapat point atau semacamnya.

"Seriusan, ini perasaan gue gak enak. Gue gak ngapa-ngapain njir. Kenapa dipanggil ke ruang guru?" tanya Haven ke teman-temannya.

"Yaudah, kan lo gak ngerasa bikin salah, ngapain takut banget sih? tinggal kesana aja." Sahut yugo.

"Bener juga sih, yaudah deh. Pesenin gue makan dulu ya, ntar gue langsung ke kantin." kata Haven dan langsung pergi ke ruang guru.

Sampai di ruang guru Haven langsung dipersilahkan masuk oleh bapak Lukman.

"Selamat siang pak. Bapak panggil saya?" Tanya Haven.

"Iya ven. Duduk dulu." kata Pak Lukman yang membuat Haven semakin deg-degan.

"Begini Haven, kamu tau Evelyn anak 11 IPA 1?" tanya Pak Lukman.

"Saya tahu Pak, kenapa?"

"Kamu tahu dia siapa?" tanya Pak Lukman lagi.

Haven sejenak mengingat kejadian beberapa hari yang lalu dimana dia bertengkar dengan Evelyn. 'Shit! Jangan bilang gue kena masalah gara-gara itu.'

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang