3- 3 vs 1

3.6K 301 22
                                    

Author POV
Beberapa hari setelahnya...

Hari ini semua anak kelas 11 SMA Pelita dikumpulkan dia aula sekolah perihal pemilihan OSIS baru. Karena OSIS yang lama sudah kelas 3 dan akan sibuk mempersiapkan ujian maka akan digantikan dengan anak kelas 11. Setiap kelas harus mengirim setidaknya minimal 5 kandidat untuk pencalonan yang nantinya kaan diseleksi lagi.

Jadi sekarang saat jam istirahat pertama, anak kelas 11 IPA1 tidak langsung ke kantin melainkan memilih kandidat yang bagus, biar gak malu-maluin katanya.

"Ven, mau daftar gak?" tanya Dika, ketua kelas IPA 2.

"Hah? kenapa jadi gue?" kata Haven, dia bukan tipe anak baik yang tergabung di kegiatan seperti ini. Gak lucu kan nanti anak OSIS malah kena razia karena gak pake dasi? yang bener aja.

"Iya Ven, lo kan pinter tuh. Jago public speaking, kepedean juga udah diambang batas. Cocok lah." Sahut Aksa sambil ketawa.

"Setan lo. Nggak nggak, lo semua kan tau gue bukan murid teladan anjir. Nanti gue malu-maluin. Lo aja sana Dik."

"Gue juga daftar nyet. Tapi kan minimal 5 orang. Lagian ikut seleksi doang ntar kalo lo dinilai gak bagus juga di eliminasi. Ya? fix nama lo gue catet." kata Dika langsung mencatat nama Haven.

"Ah lo mah... ikut seleksi doang kan ini. Yaudah." sahut Haven pasrah.

"Ok deal. Gak boleh dibatalin. Tapi btw kalo nanti pas seleksi lo bagus ya lanjut jadi OSIS lah, kan bukan gue yang kasi nilai." kata Dika lagi.

"Gak asik banget, gue malah dijadiin tumbal."

"Kan lo juga kapten tim basket, udah familiar masalah pimpin memimpin." kata Mahesa.

"Ya beda, kan gue emang hobi di basket." protes Haven lagi.

"Sama aja Haven! udah ayok ke kantin, laper." kata Yugo langsung menarik tangan teman-temannya.

"Jangan lupa pulang sekolah ambil formulir di ruang OSIS!" teriak Dika yang dibalas ancungan jari tengah oleh Haven yang membuat seisi kelas tertawa puas.

---

Sepulang sekolah Haven berjalan malas ke ruang OSIS untuk mengambil formulir.

Tapi siapa sangka dia sampai di pintu masuk bersamaan dengan Jovan. Mereka saling tatap selama sepersekian detik, lalu Haven memalingkan wajahnya lalu mengetuk pintu OSIS sambil membuka pintu. Lalu diikuti Jovan dan beberapa orang lagi dibelakangnya.

"Woi Ven, kenapa?" Tanya Andi Si ketua OSIS, mereka memang saling mengenal, karena pernah satu project.

"Hai kak, mau ambil formulir buat daftar OSIS kak." sahut Haven

"Hah? lo ikut? Gak salah?" tanya Putra -dia satu ekskul basket dengan Haven, walaupun udah gak ikut turnamen lagi.

"Jangan ngeledek gue kak, gue lagi dijadiin tumbal sama anak-anak kelas gue." sahut Haven yang membuat Andi dan Putra tertawa bebas.

"Nih formulirnya"

"Eh tapi gue kagum deh sama anak kelas lo. Bisa tumbalin anak setan wkwkkw" kata Andi.

"Satu spesies gak boleh saling ledek kak. Udah ah, jangan ledekin gue terus, tuh banyak yang antri. Lagian gue cuma ikut seleksi doang." jawan Haven enteng.

"Lah, kenapa gitu?"

"Ya kan minimal kirim lima orang, nanti diseleksi lagi."

"Ya kan kalo hasil seleksi nanti lo bagus, bakal jadi anggota OSIS, kalo lebih bagus lo bisa jadi panitia, kalo paling bagus sekalian jadi ketuanya." kata Putra.

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang