Author POV
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu bagi siswa yang ikut seleksi OSIS karena hari ini adalah pengumuman siapa yang akan menjadi bagian dari organisasi tersebut dan jangan lupakan mereka yang menunggu dan berharap dipanggil menjadi Ketua OSIS yang tentunya berpeluang untuk menjadikan mereka 'famous' di sekolah.
Selagi masih belum ada pengumuman bagi semua siswa untuk berkumpul di aula sekolah, sebagian besar siswa tentunya memilih untuk duduk di kantin sekolah termasuk Haven dan Jovan bersama circle mereka masing-masing.
"Van muka lo tengang banget" kata Juan pada Jovan yang terlihat sangat gugup.
"Iya van, tenang aja. Gue yakin lo masuk kok." saut Yasa menenangkan Jovan.
"Bukan masalah masuk atau enggaknya. Gue juga yakin bakalan masuk, masalahnya ketosnya gue apa bukan? Trus kalian tau kan Haven juga salah satu yang ikut seleksi. Gue cuma gak mau dia ada di posisi yang lebih tinggi dari gue." jelas Jovan pada teman-temannya.
"Kenapa lo kayaknya benci banget sih sama Haven? Kalian pernah ada masalah?" kata julian pada Jovan.
"Gue gak suka sama dia. Apalagi setelah dia jadi saudara tiri gue. Dia ambil semua yang gue mau." kata Jovan. Terlihat jelas kalau moodnya menjadi buruk karena membahas Haven.
"Yaudah sih van. Kita yakin kok Haven gak bakalan dapet tempat yang lebih tinggi dari lo." kata Daffa menenangkan Jovan.
Mereka melanjutkan memakan makanan mereka sampai mereka tak sengaa mendengar percakapan Haven dan teman-temannya yang kebetulan duduk tak jauh dari mereka.
"Ven kok lo tenang-tenang aja sih? liat tuh saingan lo pada tegang-tegang semua" kata yugo pada Haven.
"Lah? ngapain tegang? gue juga gak berharap banget bisa masuk OSIS." sahut Haven.
"Ya tapi kita lihat-lihat waktu seleksi lo semangat banget kayak ngelakuin yang terbaik biar bisa masuk OSIS, gue kira lo emang pengen masuk." kata Aksa
"Yee harga diri lah bro. Males banget gue kalo dibentak-bentak di depan banyak orang"
"Ya kan karena itu juga lo kemungkinan bisa masuk OSIS nyet." kata mahesa pada Haven.
"Tapi ven, kalo lo beneran masuk OSIS atau malah jadi bagian panitia gimana? makin sibuk dong lo?" tanya Yugo baru menyadarinya.
"Ya mau gimana lagi, lagian kan lo semua yang numbalin gue sat, jangan pura-pura lupa lo. Gue gak mau tau, kalo beneran gue keterima lo semua harus traktir gue seminggu penuh."
"Kan niatnya lo ikut seleksi doang anjir" sahut Aksa.
"Yakin banget lo diterima?" kali ini bukan teman-teman Haven yang menyahut, tetapi Jovan yang diikuti dengan senyum meremehkan.
Haven dan teman-temannya sontak menoleh ke arah Jovan yang juga sedang melihat mereka.
Anak-anak lain yang ada di sana juga memusatkan perhatian pada mereka.
"Sorry, tapi mau gue yakin atau enggak, gak ada urusannya sama lo." sahut Haven singkat namun bisa membuat Jovan bungkam.
Sebelum mereka sempat melanjutkan perang mereka, terdengar pengumuman yang meminta seluruh siswa untuk datang dan berkumpul ke aula sekolah.
-
Dan disinilah mereka, di aula sekolah dan mendengarkan sambutan-sambutan dari kepala sekolah dan guru-guru lainnya.
Dan dilanjutkan dengan dipanggilnya siswa-siswi yang akan menjadi anggota OSIS.
Sebentar lagi mereka juga akan mendengar pengumuman yang ditunggu-tunggu. Dimana anggota panitia akan disebutkan satu persatu. Dan Yasa dan Julian juga menjadi bagiannya.
"Baik, itu adalah Anggota OSIS yang terpilih. Sekarang bapak akan membacakan siapa yang akan menjadi pengurus inti OSIS SMA Pelita tahun ini." kata kepala sekolah yang sontak membuat anak-anak yang namanya belum terpanggil merasa gugup.
"Untuk ketua OSIS tahun ini datang dari kelas 11 IPA 1, selamat untuk Jovan Kenan Erlangga. Silahkan naik ke atas panggung." kata kepala sekolah yang diikuti dengan tepuk tangan dari siswa-siswi yang ada disana.
Jovan melangkahkan kakinya untuk naik ke panggung. Namun saat sampai di atas panggung, Jovan merasa sangat gugup, dia selalu ingin menjadi pusat perhatian, menjadi yang terbaik diantara semua, tapi saat benar-benar menjadi pusat perhatian seperti sekarang, dia selalu merasa gugup dan kehilangan percaya diri.
Namun Jovan tetap melangkahkan kakinya hingga dia sampai di tengah panggung, walaupun kegugupannya terlihat jelas hingga membuat dia terlihat ragu-ragu.
"Selanjutnya wakil ketua OSIS yang akan memimpin bersama dengan ketua OSIS baru kita. Dari kelas 11 IPA 2, selamat untuk Haven Arion Adhitama. Silahkan naik dan berdiri disamping Jovan." kata kepala sekolah. Kali ini tepung tangan terdengar jauh lebih meriah dari sebelumnya.
Haven yang mendengar itu cukup terkejut, tadi dia sudah cukup lega namanya tidak dipanggil, berfikir kalau dia tidak akan menjadi bagian dari organisasi sekolah. Namun yang lebih parah, dia harus menjadi Wakil ketua OSIS, bersama Jovan pula.
Haven melangkahkan kakinya naik ke atas panggung dengan percaya diri, berbeda dengan Jovan, Haven sudah terbiasa berada di atas panggung maupun menjadi pusat perhatian.
Haven berdiri tepat disampin Jovan. Sangat terlihat perbedaan keduanya, dimana Jovan terlihat gugup dan lebih banyak menunduk, memainkan tangannya dan menatap kakinya dan ada Haven yang terlihat berdiri dengan percaya diri yang tinggi dan menatap lurus ke depan.
"Selamat untuk Jovan dan Haven. Silahkan memberikan sambutan singkat untuk teman-teman kalian." kata Kepala Bu Asih yang menjadi MC.
Haven melihat ke arah Jovan dan menunggu Jovan untuk maju karena Jovan adalah ketuanya jadi dia harus menghargai itu.
Namun Jovan tetap diam ditempatnya tanpa ada tanda-tanda untuk maju dan masih betah dengan rasa gugupnya. Haven melihat ke sekitar, siswa lain sudah mulai berbisik dan guru-guru juga sudah menunggu mereka untuk maju.
Jadi daripada mereka terlihat tidak kompeten, Haven melangkah maju dan mulai memberikan sambutan yang sama sekali tidak dia siapkan sebelumnya.
"Selamat pagi Bapak/Ibu sekalian dan teman-teman semuanya. Terimakasih atas waktu yang diberikan kepada kami. Perkenalkan saya Haven Arion Adhitama, bisa dipanggil Haven selaku Wakil ketua OSIS tahun ajaran 2022/2023. Senang sekali bisa menjadi bagian dari Organisasi Siswa tahun ini. Saya ucapkan terimakasih karena telah memberikan kami semua kesempatan dan sudah memberikan kami kepercayaan untuk menjadi Bagian dari Organisasi sekolah untuk satu tahun kedepan.
Sebisa mungkin kami akan menjaga kepercayaan yang sudah diberikan kepada kami. Dan untuk kedepannya kami akan melakukan tugas kami semaksimal mungkin dan tentu saja kami tetap membutuhkan bantuan dari semua pihak baik guru-guru dan teman-teman semuanya. Jadi saya harap kita bisa bekerjasama untuk membuat nama SMA Pelita menjadi lebih baik lagi dan menjadi lebih harum lagi. Akhir kata saya ucapkan terimakasih." kata Haven dengan intonasi yang jelas dan tegas yang disambut dengan tepuk tangan yang sangat meriah.
Haven kembali ke tempatnya dan melirik ke arah Jovan, menunggu Jovan untuk maju ke depan. Namun Jovan hanya diam di tempatnya.
"Jovan, sebagai ketua OSIS ada yang mau kamu tambahkan dari apa yang Haven sampaikan tadi?" Tanya Bu Asih kepada Jovan
"Tidak Bu, sudah cukup." Sahut Jovan yang tentunya itu bukanlah jawaban yang diharapkan oleh semua orang yang ada disana.
Siswa-siswi pun mulai berbisik dengan apa yang mereka saksikan. Bagaimana bisa Wakil Ketua OSIS terlihat lebih kompeten dari Ketua OSIS itu sendiri?
---
Halooooo
Ada yang abis misuh" perkara voting kah?
Sedih banget,, padahal gapnya dikiiiiiiittttt banget😩
Tapi kita udah berusaha semampunya.. next time yuk usaha lagi 🙇🏻♀️Semoga ini bisa menghibur dikit ya 😔
Jangan lupa streaming HELLO gess.. lopyu pul❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Haven Arion | Watanabe Haruto
General FictionHaven Arion dan bagaimana dia menjaga nama itu.