50 -Is It Over?

1.1K 154 12
                                    

Author POV

Sudah sekitar satu bulan berlalu dan perlahan semua mulai sedikit membaik. Jonathan sudah mulai kembali menangani bisnisnya yang perlahan mulai bangkit lagi.

Keadaan Hermawan bahkan sudah baik-baik saja dan kemarin hanya syok mendengar kabar yang menimpa Jonathan dan sekarang Hermawan juga sudah bisa menjalani aktivitas seperti biasa namun tentu saja Heru tidak akan melepaskan Hanggara begitu saja, Heru mulai menggunakan itu untuk kembali mengacaukan kehidupan Jonathan.

Heru berfikir dia sudah berhasil sampai tiba-tiba semua seperti berbalik padanya. Investor tiba-tiba mulai menarik dananya, keadaan kantor juga mulai menjadi kacau karena planning yang benar-benar keluar dari jalurnya.

Heru mulai mencari apa sebab dari semuanya sampai dia menemukan bahwa semua ini ada hubungannya dengan salah satu perusahaan besar yang selama ini menjadi investornya yaitu NOIR. Heru tidak mengerti kenapa tiba-tiba NOIR mulai mempermasalahkan hal-hal kecil sampai menarik semua dana, mereka bahkan mulai mempengaruhi perusahaan-perusahaan lain untuk menarik dana mereka juga yang membuatnya hampir bangkrut.

Heru mendatangi kantor NOIR Corporation. Awalnya dia tidak diperbolehkan masuk namun setelah berdebat panjang akhirnya dia diijinkan untuk masuk tentunya dengan paksaan.

Saat Heru masuk ke ruang CEO perusahaan, dia langsung bertemu dengan Sebastian Adhitama, yang tanpa dia ketahui adalah ayah dari Haven.

Ini memang rencana dari Sebastian, mana mungkin dia diam saja melihat anaknya diperlakukan seperti itu hingga harus bekerja sampai sakit, jangan lupakan teror yang Heru berikan pada anaknya. Mengingat itu membuat Sebastian ingin langsung memukul wajah Heru.

"Ada perlu apa?" tanya Sebastian tanpa basa basi.

"Anda pasti sudah tau maksud kedatangan saya kesini. Apa maksud anda menarik dana secara tiba-tiba? dan apa anda fikir saya bodoh? saya tahu anda juga mempengaruhi investor lain untuk mencabut dananya." kata Heru menggebu-gebu.

"Itu perusahaan keluarga saya, dan dengan seenaknya anda main-main dengan saya." kata Heru lagi

Sebastian bangun dari duduknya dan mendekati Heru.

"Mungkin anda yang tidak becus? saat perusahaan masih di tangan Tuan Hermawan semuanya masih berjalan dengan baik."

"Tau apa anda tentang saya?"

"Tau. saya tau semuanya. Itu sebabnya saya melakukan ini." jawab Sebastian yang membuat Heru bingung.

"Apa maksud anda?"

"Haven Arion Adhitama. Saya yakin anda tahu nama itu." kata Sebastian membuat Heru semakin bingung.

"Ada seharusnya tidak bermain-main dengan putra dari Sebastian Adhitama." kata Sebastian membuat Heru seolah kehilangan semua kekuatannya.

Tunggu, Sebastian Adhitama dan Haven Arion Adhitama. Bagaimana mungkin dia tidak menyadari bahwa nama belakang mereka sama?

"Kaget? sudah seharusnya. Mulai sekarang jangan pernah berfikir untuk mengusik Haven atau apapun yang berhubungan dengan Haven termasuk keluarganya. Sekali anda melakukan itu lagi saya akan buat anda menyesal. Saya sudah cukup baik dengan tidak melaporkan anda ke polisi untuk teror yang anda lakukan. Sekarang keluar." Heru tidak dapat membantah apa-apa.

Sekarang Heru tau darimana asal sifat, kemampuan, dan aura yang Haven punya. Fakta bahwa dia adalah anak dari Sebastian Adhitama menjawab semuanya.

-

Haven baru saja pulang dari studio setelah nongkrong sambil bermain PS dan makan camilan yang baru bisa anggota Saturn lakukan lagi setelah sekian lama. Haven masuk ke apartmentnya dan melihat semua anggota keluarganya sedang bersantai sambil menonton film.

"Haven, akhirnya kamu pulang juga. Kita tungguin dari tadi." kata Arin. Haven lalu duduk di samping Arin.

"Kenapa?"

"Iya, kenapa sih pa. Aku nungguin loh dari tadi." kata Jovan menimpali.

"Ok karena semuanya sudah ada disini. Papa mau kasi kabar baik. Rumah kita sudah papa tebus, jadi kita sudah bisa kembali ke rumah." kata Jonathan exited.

"Yang bener pa? Akhirnyaaa kamar sendiri lagi." kata Jerico

"Ya bener. Kalian packing semua, lusa kita pindahan."

"OKEEEE pa." Akhirnya perlahan semua kembali ke tempatnya.

Hanggara dan Haven masuk ke kamar mereka lalu mulai packing. Haven lebih banyak membantu Hanggara karena dia tidak membawa banyak barang, palingan nanti dibawa sedikit demi sedikit lagian dia juga masih akan sering ke apartment.

"Lo gak packing?" tanya Hanggara.

"Nggak, males. Palingan gue bawa barang dikit aja kak, nanti gue tinggal balik ke sini kalau ada perlu apa-apa."

"Gue pasti bakalan kangen banget tinggal disini sama pemandangan kayak gini yang bisa gue liat tiap hari." kata Hanggara membuat Haven terkekeh.

"Kalo lo kangen, tinggal main kesini aja kak. Dramatis banget." ejek Haven.

"Ge lagi emosional ya, lo jangan ngeselin."

"Iya iya..Kalo lo mau main aja kesini, gue juga sering disini sama temen-temen gue."

"Oke, nanti gue main kalo kangen. By the way thanks ya Ven, buat semuanya. Karena udah bisa bikin kita tetap bertahan dengan kehidupan yang baik-baik aja."

"Sama-sama kak."

-

Dua hari setelahnya Jonathan, Arin, Hanggara, Jerico, Jovan dan Haven memasuki rumah mewah yang sudah lama mereka tinggalkan. Saat masuk ke dalam ada banyak debu dan sarang laba-laba yang menandakan kalau rumahnya tidak terawat.

"Akhirnya kita bisa ada disini lagi" kata Hanggara

"Iya kak, kangen banget sama kamar aku." sahut Jovan yang disetujui oleh Jerico.

"Yaudah kalian masuk kamar dulu, sekalian beresin kamarnya, nanti kita beresin ruang tamu bareng-bareng." kata Jonathan

Mereka langsung masuk ke kamar masing-masing.

Haven langsung membersihkan kamarnya, hanya membersihkan debu dan sarang laba-laba. Selebihnya tidak ada barang yang perlu dia tata. Jadi hanya membutuhkan waktu sedikit saja.

Setelah selesai Haven keluar kamar dan melihat Jonathan yang sedang membersihkan ruang tamu jadi dia membantu Jonathan.

"Haven, kamarnya udah selesai?"

"Udah pa." kata Haven sambil mengangkat barang-barang dan menatanya.

"Papa denger kamu udah ketemu sama papa kandung kamu ya?" tanya Jonathan tiba-tiba.

"Iya pa"

"Maaf ya papa belum bisa jadi papa yang baik buat kamu.."

"Kenapa bilang gitu? Papa udah jadi papa yang baik kok."

"Papa ngerasa kurang aja."

"Aku nyari papa Sebastian bukan karena papa gak cukup baik buat jadi papa aku. Lagipula kalian punya tempat masing-masing di hidup aku yang sama-sama penting. It just I miss him so much." kata Haven.

"Pelan-pelan papa harap kamu bakalan terbuka sama papa tentang masalah-masalah kamu Ven."

"Pasti pa. Aku bakalan coba handle dulu sebisa aku, aku juga harus belajar selesaiin masalah sendiri dulu, nanti kalau aku butuh bantuan aku pasti bilang sama papa kok."

Jonathan mengangguk. Padahal ini bukan hal yang besar tapi mendengar percakapan Arin dan Haven beberapa hari yang lalu membuatnya merasa insecure apalagi setelah tau siapa Sebastian Adhitama dan sebesar apa NOIR Corporation yang dipimpinnya dan jangan lupakan sebesar apa kuasa yang ada di tangannya.

Jonathan tidak salah saat dia bilang Haven bukan orang sembarangan.

***

TREASURE IS COMING BACK 🤘🏻🤘🏻
REBOOT for real, sampe logonya juga reboot 🥲👍🏻
Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba announcement film aja
Emang suka-suka YG dah...

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang