Author POV
Hari ini pertama kalinya Haven sekolah lagi setelah beberapa hari ijin. Haven berjalan di koridor sekolah bersama Jovan, yang tentu saja mengundang seluruh atensi siswa karena ini pertama kalinya mereka terlihat bersama apalagi setelah mengetahui fakta kalau mereka adalah saudara.
Haven yang tidak tau apa-apa melihat sekelilingnya dengan heran karena orang-orang menatapnya sambil berbisik-bisik. Apa ada hal yang tidak dia ketahui? atau apa ada berita buruk tentangnya?
Haven mengeluarkan HP nya dan melihat apa ada berita aneh atau rumor buruk tentangnya, namun dia tak menemukan apapun yang bisa membuat orang-orang membicarakannya.
"Kenapa lo?" tanya Jovan pada Haven.
"Nggak, aneh aja orang-orang pada liatin gue." jawab Haven
"Biarin aja, biasanya juga lo gak peduli."
Haven tak menjawab lagi, tapi dia memperhatikan dirinya, dan sepertinya tidak ada yang salah.
Saat Haven masuk ke kelasnya dia langsung disambut oleh anak Saturn.
"Captain, masuk juga lo akhirnya." kata Yugo
"Bosen banget gue di rumah sakit gak ngapa-ngapain"
"Sekarang gimana? masih sakit gak?" tanya Mahesa.
"Nggak kok, udah gapapa gue." sahut Haven sambil menaruh tasnya.
"Oh ya, kok dari tadi orang-orang pada liatin gue ya? Gak ada berita aneh-aneh kan?" tanya Haven.
"Itu, orang-orang udah pada tau lo sama Jovan saudaraan." jawab Aksa yang membuat Haven terkejut.
"HAH? Kok bisa?"
"Kemarin kan kita lagi makan nih di kantin, trus ada orang yang ngomong jelek tentang lo. Nah gue sama yang lain udah siap-siap buat nyamperin tuh, tapi Jovan udah bangun duluan trus ribut sama mereka."
"Ribut kenapa?"
"Ya karena belain lo lah, gue kaget tau Ven pas liat Jovan waktu itu, dia kelihatan marah banget. Lebih kaget lagi karena dia marah gara-gara belain lo." jelas Yugo.
"Kalian udah baikan?" tanya Mahesa.
"Belum sepenuhnya baikan sih, gue udah males ngajak dia baikan, udah males ribut juga, jadi gue biarin aja terserah dia mau ngapain."
"Tapi ngeliat dia kayak waktu itu tuh beda banget loh Ven, gak mungkin dia belain lo segitunya kalo emang dia gak mau baikan."
"Iya, trus puncaknya nih dia bilang di depan semua orang lo itu saudaranya anjir." kata Aksa.
"HAH? beneran?" tanya Haven masih tak percaya kalau Jovan akan mengatakan pada semua orang. Pantas saja orang-orang melihatnya seperti tadi.
"Bener ven, dia belain lo segitunya. Trus masa nih ya kita dilarang jengukin lo, alasannya biar lo bisa istirahat. Ya iya sih perhatian tapi ngeselin juga anjir." kata Mahesa menambahkan.
"Trus tau gak lo? Evelyn nyiram orang-orang itu pake kuah soto ven, nendang tulang keringnya juga kenceng banget. Dia bilang mereka udah bikin dia marah karena jelek-jelekin lo. Sumpah ya lo yang dibelain tapi gue yang baper anjir." kata Yugo
"Gak usah baper-baper lo." kata Haven.
"Dih, belum jadian udah posesif bangsat."
"Tapi masa iya sih Jovan belain gue kaya gitu." tanya Haven tak percaya, seorang Jovan? membelanya?
"Aduh nih anak gak percayaan banget, perlu gue ajak nonton cctv lo?" kata Mahesa kesal.
"Enggak usah. Emosian banget heran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Haven Arion | Watanabe Haruto
Ficción GeneralHaven Arion dan bagaimana dia menjaga nama itu.