27- Unperfect ⚠️

2.1K 223 42
                                    

⚠️ Cyberbullying

Author POV

Haven memasuki rumahnya jam 9 malam, tenaganya benar-benar terkuras dari pagi. Belum lagi keadaannya tidak begitu baik setelah pertemuannya dengan Dante. Haven berjalan ke dalam apartemennya dengan langkah pelan.

Saat Haven sampai di ruang tamu dia sedikit terkejut melihat ruang tamu yang dipenuhi dengan Jovan dan teman-temannya. Haven tak tau apa yang mereka lakukan yang dia lihat beberapa orang sedang bermain game dengan banyak makanan ringan berserakan. Jovan bahkan tak mengatakan apapun padanya atau meminta izin lebih dulu. Ini Apartementnya.

Haven menutup matanya meredam emosi, dia hanya berharap dapat istirahat dengan tenang dan ini adalah hal pertama yang dilihatnya saat sampai apatement? benar-benar sempurna. Rasa lelah yang sempurna.

"Van, Ngomong sama gue bentar." kata Haven pada Jovan yang asik bersama teman-temannya.

Jovan dan teman-temannya menatap Haven yang sama sekali tak dipedulikan oleh Haven.

Jovan lalu bangun dan mengikuti Haven sampai dapur, Haven sengaja memilih tempat agak jauh agar teman-teman Jovan tak mendengarnya.

"Itu apa?" tanya Haven yang membuat Jovan merasa heran.

"Maksud lo apa?" tanya Jovan yang tidak mengerti.

"Temen-temen lo... Harusnya lo ngomong sama gue dulu kalo mau undang temen-temen lo kesini." kata Haven.

Ah benar, ini apartement Haven. Tapi Jovan adalah Jovan, harga diri dan egonya setinggi milik Haven.

"Gue cuma ngajak main doang bukannya rusuh." sahut Jovan.

"Tetep aja van, ini apartment gue. Setidaknya lo ngomong dulu sama gue." jawab Haven.

"Gue tau ya Ven, ini emang apartment lo dan gue sama keluarga gue cuma numpang tapi lo gak perlu bilang berkali-kali juga." kata Jovan tersinggung.

"Keluarga lo? Sampai kapan sih lo mau anggap gue orang asing Van? gue capek gini terus. Gue sama sekali gak nganggep lo numpang disini, karena gue udah anggep lo keluarga van. Gue cuma mau lo hargain gue dikit aja, gue gak bakal ngelarang lo tapi seenggaknya lo ngomong sama gue. Hari ini gue udah capek banget van, gue butuh istirahat. Kalo lo bilang sama gue temen-temen lo disini, gue bisa cari tempat lain dulu buat tidur." kata Haven. Tak ada bentakan atau apapun. Hanya ada sirat putus asa yang Jovan tangkap.

Haven mengacak rambutnya dan mengusap wajahnya kasar. Dia tak mengerti apa ini akibat dari pertemuannya dengan Dante atau dia memang sudah muak dengan perang dinginnya dengan Jovan.

"Gue udah nggak tau lagi harus gimana ngadepin kebencian lo sama gue Van. Sekarang terserah lo aja" kata Haven lalu meninggalkan Jovan di dapur dan masuk ke kamarnya. Haven bahkan melupakan HP yang ada dia taruh di counter dapur.

Jovan juga kesal tapi dia tak akan menyangkal kalau dia salah, bukan hanya Haven dia juga merasa lelah kalau harus perang dingin seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi...

Tingg!

Jovan melirik HP Haven diatas counter yang berbunyi beberapa kali menandakan ada pesan masuk, Jovan tak berniat melanggar privasi tapi pesan yang tak sengaja dia baca menarik perhatiannya.

'Sok banget lo anjing.. mendingan lo mati aja, gak guna!!'

'Arka lebih cocok jadi modelnya.. bukan lo'

'Lo gak ada apa-apanya dibanding Arka'

'Berani-beraninya lo ngambil tempat Arka, bangsat! Masih baru udah rebut brand orang lain. Mati aja lo sana!'

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang