51 - Not Yet ⚠️

1.3K 162 10
                                    

⚠️ Trigger warning : violence , kidnapping , panic attack

Author POV

Berhari-hari berlalu dan semuanya berjalan seperti semula. Semua orang mulai sibuk dengan kegiatan mereka, tidak ada pertengkaran lagi.

Jovan dan Haven sedang sibuk dengan kegiatan OSIS mereka karena acara kemah sudah semakin dekat dan mereka harus mulai menyelesaikan data anak-anak yang akan ikut dan yang tidak ikut.

Matahari sudah terbenam dan Haven dan Jovan baru saja pulang karena tadi mereka harus pergi bersama anggota OSIS yang lain untuk membeli beberapa pelengkapan yang akan mereka gunakan saat kemah nanti.

Haven dan Jovan pulang bersama menggunakan motor Haven namun di tengah perjalanan HP Jovan berbunyi dan tertera nama Roy, temannya.

"Halo"

"Halo van, untung aja lo angkat telepon gue."

"Ada apa Roy?"

"Ini gue ketemu sama Julian di jalan, trus gue liat dia lagi babak belur, lo bisa samperin kesini gak?"

"Loh kok bisa kayak gitu?"

"Gue gak tau soalnya dia gak mau jawab, katanya suruh telepon lo aja. Gue mau telepon keluarganya sama temen-temennya yang lain juga gak dibolehin. Katanya suruh telepon lo."

"Ah kenapa sih tuh anak. Yaudah lo shareloc, gue kesana sekarang." kata Jovan lalu menutup teleponnya.

"Kenapa?" tanya Haven dengan sedikit berteriak.

"Minggir dulu, biar ngomongnya jelas." kata Jovan yang dituruti oleh Haven.

"Kenapa?" tanya Haven lagi saat dia sudah meminggirkan motornya.

"Ini Roy telepon gue, katanya dia liat Julian lagi babak belur di jalan, trus nyuruh nyamperin."

"Kenapa gak telepon keluarganya aja?"

"Itu dia masalahnya, kata Roy Julian gak mau telepon keluarganya. Kayaknya dia takut dimarahin soalnya papanya lumayan galak."

"Trus lo mau samperin kesana?"

"Ya mau gimana lagi. Lo kalau mau pulang pulang aja, gue dari sini bisa naik ojol."

"Gue anter aja sekalian. Ntar sampe sana gue tinggal."

"Yaudah."

"Mana lokasinya gue liat dulu." kata Haven melihat lokasi yang dikirimkan oleh Roy ke Jovan.

"Eh? Temen lo ngapain kesana deh? bukannya itu tempat sepi ya? Seinget gue disana gak ada rumah atau toko." tanya Haven heran.

"Ya mana gue tau. Emang lo pernah kesana?"

"Kayaknya gue pernah lewat sana."

"Salah tempat kali."

"Gini-gini memori gue tuh bagus van. Lo yakin temen lo gak salah? Atau temen lo itu anak baik-baik kan? gak aneh-aneh?" tanya Haven merasa sedikit was-was.

"Anak baik-baik lah."

"Tapi aneh Van. Ngapain coba kesana? nyari apa? orang disana tempat sepi. Lo mendingan telepon keluarganya aja udah." kata Haven.

"Ribet banget, udah gue sendiri aja."

"Oke gue anter."

"Buang-buang waktu aja lo, lagian ngapain sih punya trust issue sama temen gue. Lagian lo juga tau mereka siapa."

"Gue cuma waspada." sahut Haven langsung melajukan motornya ke tempat yang diberi tahu oleh Jovan.

Saat sampai disana Jovan melihat sekeliling dan merasa aneh karena tempatnya sangat sepi seperti yang dikatakan Haven.

Haven Arion | Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang