Author POV
Hari ini Haven diperbolehkan pulang oleh Dokter dengan catatan kalau Haven masih belum boleh melakukan banyak hal dan harus full istirahat di rumah. Haven juga tidak boleh melakukan apapun yang mungkin akan memberikan tekanan di perutnya untuk menjaga agar lukanya tidak terbuka kembali.
Sebastian juga ikut untuk mengantarkan Haven dan membantu Haven untuk berjalan masuk ke rumah Jonathan. Lalu membantu Haven duduk di sofa.
"Ven lo sementara tidur di kamar gue aja biar gak perlu naik tangga." kata Hanggara
"Trus lo tidur di kamar gue?" tanya Haven.
"Enggak lah, males banget tiap hari harus naik turun tangga. Gue tetep di kamar gue juga, maksud gue lo nginep di kamar gue aja." jelas Hanggara.
"Emang gapapa?" tanya Haven memastikan.
"Enggak lah, kemarin-kemarin kan kita juga satu kamar waktu di apart lo."
"Yaudah kak. Thanks ya kak."
"Sekarang mau istirahat dulu?" tanya Sebastian
"Enggak pa, pegel juga tidur terus. Mau disini aja dulu."
"Oke, kalo gitu papa pulang dulu ya."
"Iya, makasi ya pa."
"No worries. Cepet sembuh "
"I will"
"Jonathan, Rin saya pulang dulu. Nanti kalau saya mau jenguk Haven boleh kan?" tanya Sebastian.
"Boleh, kamu dateng aja." sahut Arin
"Iya Sebastian, kamu bisa dateng kapan aja. Tertimakasih sudah bantu kita, sudah selametin Jovan juga."
"Sama - sama. Sudah kewajiban saya."
"Tapi mas, apa gak berlebihan pakai sewa bodyguard?'" tanya Arin sambil melirik 2 bodyguard yang ada di luar rumah.
"Enggak rin, Mas gak mau ambil resiko. Mas mau Haven selalu aman, kapanpun itu. He's my son, gak ada yang boleh nyakitin dia lagi." kata Sebastian tegas.
"Ya sudah mas" sahut Arin akhirnya.
Setelah itu Sebastian langsung pulang.
Haven hanya duduk bersandar di sofa sambil memainkan HPnya membalas pesan dari teman-temannya dan tentu saja Evelyn. Yang lain juga sudah masuk ke kamar masing-masing kecuali Jovan yang duduk di sofa satunya, jadi disana hanya ada Haven dan Jovan.
Jovan melihat Haven yang sedang menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, masih merasa bersalah karena haven harus mengalami hal seperti ini karena dirinya.
"Kenapa sih liatin gue begitu banget. Risih Van." kata Haven yang dari tadi sadar kalau Jovan terus-terusan menatapnya.
"I'm truly sorry Ven." kata Jovan tulus.
"It's ok, udah gue maafin. Lagian ini juga keputusan gue, dan yang penting sekarang gue udah gapapa."
"Kenapa lo nolongin gue Van? gue rasa hubungan kita waktu itu juga belum cukup baik sampai lo mau bahayain diri buat selametin gue."
"Refleks mungkin? gue gak inget. Tapi gue gak nyesel, bahkan kalau kita ada di situasi yang sama sekali lagi, gue bakalan tetep ngelakuin hal yang sama. Kinda cringe but that's what i will do." kata Haven membuat Jovan cukup tersentuh.
"Thanks"
"Nevermind" jawab Haven santai. Dia benar-benar tidak menyimpan dendam dengan Jovan.
Setelah itu mereka hanya diam saja, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Lalu Haven mencoba bangun karena dia haus sekalian mencoba berjalan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haven Arion | Watanabe Haruto
Fiksi UmumHaven Arion dan bagaimana dia menjaga nama itu.