18. cerita dan kenangan

551 52 0
                                    

Hujan masih turun sangat deras, anak - anak Papa kini tengah bersantai di ruang tengah, sibuk dengan ponselnya masing-masing sembari memakan camilan.

"ni kita gak bakal bisa taraweh kali ya, ujannya gede gini" ucap Azri sembari menatap keluar jendela,

"yaudah sih dirumah aja, dingin juga" sahut Jaevan

"setuju guee" ucap Elvan,

"mana becek gak ada ojek cuk cek" ucap Nara tanpa mengalihkan pandangannya dari handphonenya dengan mulutnya yang terus mengunyah chitato

"apasih" cibir Elvan,

"kamu lagi ngapain teh? Serius banget" tanya Jaevan

"ya ngapain lagi kalo bukan ngekpop ya gak teh??" ucap Elvan sembari merebahkan tubuhnya di samping nara, menatap adiknya itu yang terlihat menggemaskan

"yoii ngabb" jawab Nara,

"pipi lo makin gedee deh ra, makin embul" ucapnya yang kemudian mendapat geplakan di tangannya,

"enak aja!" Pekiknya, Elvan terkekeh

"serius ihh tanya si aa"

"enggak ya a?" tanyanya pada Azri, Azri menatap adiknya kemudian duduk di depan nara, tangannya kemudian mencubit pipi nara,

"embull bangett adik ciapa ini huh? Kok lucu bangett" ucap Azri dengan suara yang ia buat seperti anak kecil sembari terus mencubit pipi nara,

"Aaaaawww sakiiittt ih"

"iii ada embul dicini ada embull" ucap Jaevan sembari menggelitik pinggang Nara

"AAAAAAA AA GELI IH ABANG GILA" Teriak Nara, mereka justru senang menjahili adiknya seperti ini,

"PAPA TOLONGIN NARAAAA PAPAAAAAA" teriaknya, papa turun dari lantai dua tapi hanya fokus pada ponselnya, tidak menghiraukan jeritan anak kesayangannya itu,

"si papa lagi asik vcan euy, vc sama siapa atuh pa? Cewek yah" Goda Jaevan yang membuat Nara menatap curiga,

"pah anak dah empat ini, gue udah jadi ceo juga masih mau pacaran kek abg paps yakali?" cerocos Azri

"ini nenek elu pada, fitnah mulu" ucap Yohan sembari menyodorkan ponselnya, Lidia--ibu Yohan hanya terkekeh dari sebrang sana.

"nenekkk!! " pekik Nara kemudian menghampiri papa,
"nenek apa kabarr? Kangen ih"

"haloo princess, nenek baik kok, nenek juga kangen sini main ke rumah"

"iya nanti nara kesana yaa, si papa mah rese ah, suka sibuk di rs mulu"

"hahah di roasting anak sendiri" ucap Jaevan

"iya nanti kita semua kesana" ucap Papa,

"mana cucu ibu yang lain han?" Tanyanya, Yohan kemudian mengarahkan kamera ponselnya ke arah Azri, Jaevan dan Elvan yang sedang asik rebahan

"halo nenekkk" ucap mereka serempak

"nek si jevan punya cewek lagi nek" Adu Elvan

"enggak. Fitnah dia mah, fitnah dajal" elak Jaevan

"trus itu Shera siapa?? Yang anak Fisip"

"anjir mulut lo gentong!"
"becanda doang itu mah nek"

"bangor ih, becandain cewek" ucap Azri sembari menyentil dahi Jaevan

"aa gimana kabarnya aa? Masih suka sibuk di kantor sampe lupa makan enggak sayang?"

"hehe enggak nekk, kan sekarang mah puasa" jawab Azri

Our greatest World: PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang