Yohan kembali ke Bandung dengan penerbangan paling awal dari Bali. Setelah menyelesaikan permasalahan tadi dengan keempat anaknya ia mendapat telepon dari rumah sakit kalau pasien yang seminggu lalu dia operasi kembali ke rumah sakit dengan keadaan kritis, mau tidak mau ia harus kembali. Keempat mood anaknya juga sudah membaik saat ia tinggal pergi tadi, mereka juga mengantarkannya sampai bandara. Dini hari Yohan sampai di rumah sakit, ia langsung menuju ruang operasi untuk menangani pasiennya. Setelah enam jam berkutat di meja operasi, semua tanda vital pasien akhirnya menunjukkan angka stabil, meskipun harus terus dipantau selama beberapa jam kedepan setidaknya operasi yang ia lakukan hari ini sukses dan pasien selamat.Hari sudah pagi saat ia keluar dari ruang operasi, ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul enam tiga puluh pagi. Sudah hal biasa baginya, ketika masuk ruang operasi langit masih gelap dan saat keluar langit sudah berubah terang. Begitu pun dengan dokter bedah lainnya yang sering merasakan hal serupa. Selesai mencuci tangan ia menuju ruangannya untuk mandi dan membersihkan diri, selalu ada baju cadangan disana.
Selesai membersihkan diri ia mampir ke ruangannya Junwan, mengecek apa temannya itu benar-benar bisa berlibur atau tidak. Mereka memang memiliki rencana berlibur dengan keluarga masing-masing, tapi selama ini selalu saja gagal karena harus kembali ke rumah sakit mendadak, jadi ia ingin melihat apa sahabatnya itu benar-benar bisa liburan atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our greatest World: Papa
Fanfic*Semua hal yang terjadi di dalam cerita ini adalah FIKSI.* "papa ikut udunan beli album ya EXO sama NCT comebacknya barengan" - Adrinara Bintang Danuarta "ayo masalah sini lu gua gak takut! Gua punya Allah sama papa, papa gua kan kayak thor" -Jaev...