Epilogue

600 58 4
                                    


Libur hari ini hanya dihabiskan dengan berleha - leha di rumah. Berbeda dengan Azri yang sibuk berkutat dengan laptop di ruang kerjanya. Jaevan dan Elvan sedang mencuci motor mereka sedangkan Nara membuat pudding di dapur. Azri memijat kepalanya pelan, sedikit pusing melihat grafik dan harga saham setiap perusahaan minggu ini.

"a, psstt, ppssstt" panggil Nara, diambang pintu,

"apa? Kenapa ra?"

"ada tamu dibawah"

"siapa?"

"gak tau, makanya kesini biar aa ngecek"

"lah, si a jev sama elv kemana?"

"kesini juga, tuh" tunjuk nara pada dua kakaknya yang sedang duduk di tangga.

Azri menghela nafas, mau tak mau ia bangkit dari kursinya untuk mengecek tamu dibawah.

"kenapa gak dibuka aja si gerbangnya, tanyain mau cari siapa"

"gak mau ah takut rentenir" sahut Jaevan

"ngawur"

Azri membuka pintu rumah yang sudah ditutup rapat oleh ketiga adiknya itu kemudian menuju gerbang.

"beneran gak diliat dulu tadi tamunya siapa?" tanya Nara,

"diliat tapi kita langsung kabur" jawab Elvan

"loh kenapa?"

"tamunya mama" ucap Jaevan

"HAHH??!" pekik Nara

Tak lama Azri menyusuli mereka dan meminta untuk turun. Di kursi ruang tamu duduk seorang wanita yang mereka kenal sebagai mama mereka.
Ketiganya lalu menyalami Veronica.

"ada hal penting yang mau diomongin?" tanya Elvan,

"iya," jawab Veronica
"kaki kamu udah sembuh?" tanya Veronica pada Jaevan

"udah dari lama"

"okey, mama kesini mau beresin semua masalah khususnya masalah kamu sama sienna" ucapnya sembari menatap Nara,

"beresin masalah emang kita punya masalah apa sama mama?" tanya Jaevan

"sikap kalian yang gak sopan ke mama, itu yang jadi masalah"

"gak sopan apalagi sih ma? Kita udah sering ngehargain mama, yang gak pernah ngehargain kita itu mama" ucap Elvan,

"mama tuh aneh kok kalian jadi gini sikapnya ke mama sih? Mama tuh ibu kalian, Mama salah? Oke mama salah tapi kalian harus nyalahin papa kalian juga dong, papa kalian yang salah"

"mending stop saling salahin deh ma, azri capek, dari azri umur Lima belas tahun sampe sekarang azri ngeliat kalian saling salahin mulu azri capek!"

"azri pikir mama bakal intropeksi setelah kita diemin ternyata enggak ya?"

"ibu? Mama sebagai ibu tau gak anaknya juara taekwondo tingkat nasional terus masuk snmptn fakultas kedokteran, mama tau gak? Mama tau gak anak mama harus fisioterapi dari mulai seminggu sekali, trus dua minggu sekali sampai sekarang udah gak perlu fisioterapi lagi? Mama tau gak anak sulungnya mau ngelamar cewek? Mama tau gak anaknya pernah tanding taekwondo di aussie?" tutur Nara meluapkan kekesalannya,
"iya, nara salah udah nampar sienna, tapi mama tau gak siapa yang nyerang duluan? Siapa yang ngehina duluan mama tau gak?!"

"papa salah, menurut mama papa salah tapi papa udah nebus kesalahannya dengan ngerawat kita belasan tahun, sendirian, papa gak mentingin dirinya sendiri dengan nikah lagi, dia fokus aja ngerawat kita," ucap Jaevan

"oh jadi mama salah karena nikah lagi?"

"enggak salah, tapi cara mama menelantarkan kita itu yang salah," sahut Elvan,

Our greatest World: PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang