53. kakak ipar

541 46 1
                                    


Minggu pagi ini keluarga papa yohan sibuk membereskan rumah mereka. Dimulai dengan Jaevan yang menyapu lantai, Elvan mencuci baju dan Nara yang bertugas mengepel lantai. Sedangkan yang bertugas memasak di dapur adalah Azri.

"jev tolong beliin papa kopi dong, abis ini" ucap Papa

"ke indomaret?"

"gausah, ke teh ida aja,"

"atuh ke indomaret ajaa"

"indomaret belom buka ah. Udah sana ke teh ida"

"yaudah," ucap Jaevan. Setelah menerima uang, ia lalu berlalu menuju warung teh ida. Menit berlalu tapi jaevan dan kopinya masih belum muncul juga,

"warung teh ida masih pagi udah penuh gitu ya? Kok aa kamu lama banget" ucap Papa yang mulai risau sebab ingin minum kopi,

"enggak tuh biasanya," sahut Nara, ia lalu meletakkan lap pelnya lalu berjalan keluar gerbang untuk melihat posisi kakaknya itu. Begitu membuka gerbang dilihatnya kakaknya itu sedang asik mengobrol dengan salah satu perempuan, entah siapa ia tidak kenal.

"JAEVAN BAPAK LU NUNGGUIN KOPI TUH, MODUSNYA NANTI LAGI BISA NGGAK SIH?! " teriak Nara yang membuat Elvan berlari dan mengintip dari atas balkon,

"HAHAHAHAHAHAHA" Gelaknya dari balkon sembari menjemur pakaian. Detik itu juga Jaevan langsung berlari meninggalkan perempuan yang mengajaknya ngobrol itu,

"iya iya maaf tadi itu diajak ngobrol" Ucap Jaevan sembari ngos-ngosan

"HAHAHAHAH" gelak Elvan dari atas,

"ketawa lo monyet" ucap Jaevan

"heran punya abang gini amat, jual aja mending" gerutu Nara,

"lama banget kamu jev, kemana dulu?" tanya papa saat jaevan menghampirinya ke dapur,

"tadi ada yang ngajak ngobrol pah,"

"ngobrol sama cewek, makanya lama" sahut Nara,

"ya allah masih pagi dah modus lu" ucap Papa,

"enggak modus, emang tadi dia nyegat nanya- nanya"

Papa mengangguk mengerti, "lain kali, utamain dulu perintah orang tua ya," ucapnya seraya berdiri untuk menyeduh kopi

"maaf pah,"

"papa maafin"

"minum om, pasti capek abis jadi buaya" ucap Azri seraya menyodorkan air minum,

"kamu neannyyaa?" ucap Jaevan

"anying" ucap Azri kesal

"PAH SI AZRI NGOMONG KASAR PAH"

"ya elunya nyebelin"

"GELUT TERUS. CAPEK" teriak Nara yang baru saja selesai mengepel rumahnya. Kedua kakaknya itu lantas terdiam.

"rame bangett sih sobat kayak di pasar" ucap Elvan yang baru turun dari lantai dua,

"biasalah, pergelutan duniawi" sahut papa sembari membawa secangkir kopi,

"mending main yu ke kiara artha, sepedahan daripada ngamuk - ngamuk gini" ajak Elvan

"yukk papa udah lama gak sepedahan" ucap Papa,

"hayuk" sahut Nara,

"ngikut dah" ucap Jaevan

"sok pada sarapan dulu, biar gak banyak jajan disana" ucap Papa

"IDIHH PELITT" teriak keempat anak itu

"tau ih gamau ngejajanin itu mah" sahut Jaevan

"jelek banget papa pelit sama anak - anaknya" ucap Nara

Our greatest World: PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang