37. tamu spesial

515 53 1
                                    

Sebelumnya di rumah sakit....

"haloo Alunaa, gimana kabarnya?" tanya Yohan ramah pada anak kecil berumur enam tahun,

"baik dokter" jawab Aluna dengan nada khas anak kecilnya,

"gimana aluna bu? Makannya banyak kan?"

"banyak dokter, sekarang nafsu makannya lagi tinggi, segala mau, saya sampe bingung kadang soalnya dia suka mau makanan yang masih dilarang" tutur Rosa, ibunya Aluna,

"gapapa, dibujuk aja luna nya ya bu, soalnya masih harus hati-hati untuk makanan, takutnya ususnya masih belum nerima"

"iya dokter, tapi lunanya pinter kok dok kalo dilarang gak pernah nangis, selalu nurut"

"ohhiya? Ih pinter bangett, kalo gitu dokter kasih hadiah karena luna udah nurut sama bundanya, emm bentar" yohan kemudian mengambil selembar stiker yang tersimpan di laci. Ia memang selalu menyiapkan beberapa hadiah untuk pasiennya.
"ini diaa, dokter kasih stiker buat luna"

"yeaaayyyy makasiihh dokterr"

"samaa-samaa cantikk" ucap Yohan kemudian mengusap lembut puncak kepala anak kecil itu,

"kalo gitu kita ketemu dua bulan lagi untuk cek up terakhir ya, habis itu luna gak perlu ketemu saya lagi"

"iya dokter, makasih ya dokter, berkat dokter anak saya bisa sembuh"

"berkat Tuhan bu, saya cuma perantaranya saja"

"hehe iya dok, kalo gitu saya permisi ya dok"

"iya bu"

"ayo dadah sama dokter" ucap Rosa, gadis kecil itu kemudian melambaikan tangannya pada Yohan sembari tersenyum girang yang tentu saja dibalas Yohan. Sepeninggal pasiennya Yohan merebahkan diri ke sandaram kursi, hari ini pasiennya lumayan banyak.

"itu pasien terakhir kan?" tanyanya pada Nadia, asistennya.

"iya dok,", tak lama seorang suster yang bertugas di luar membuka pintu,

"dokter maaf ada yang mau ketemu" ucap Yura

"siapa?"

Yura mempersilahkan seorang wanita masuk, wanita itu Veronica. Mantan istrinya.

Mereka berpindah dari ruang praktik ke ruang pribadi Yohan,
"ada apa?" tanya Yohan,

ia merasa heran kenapa Veroncia menemuinya di rumah sakit, padahal selama mereka menikah dulu wanita itu jarang sekali datang ke rumah sakit.

"aku mau hak asuh anak" jawabnya to the point,

"hmhh?" Tentu saja Yohan terkejut,
"hak asuh anak?"

"iya, aku mau anak-anak sekarang sama aku, atau salah satu dari mereka aja"

"kenapa tiba-tiba? Udah dua belas tahun loh, ah hampir tiga belas tahun kita cerai kok baru sekarang kamu minta hak asuh anak?"

"ya karena kontrak aku sama agensi sebentar lagi selesai, jadi aku bakalan punya banyak waktu luang buat ngurus mereka,"

Yohan terkekeh sumbang, "ngurus anak itu bukan nunggu punya waktu luang, tapi setiap waktu harus diluangkan untuk ngerawat anak"

"pokoknya aku mau minta hak asuh anak, toh selama ini kita jarang ketemu kamu jarang temuin mereka sama aku"

"loh aku gak pernah larang mereka buat ketemu kamu, anak-anak bilang kamu yang selalu kasih harapan palsu, kamu bilang mau ngajakin dinner, belanja tapi ujung-ujungnya ngilang,"

Our greatest World: PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang