06. Berita Kolor hilang

627 64 0
                                    


Pagi ini muka jaevan sudah tertekuk, ia duduk merenggut di meja makan, sejak pulang membeli bubur untuk sarapan bibirnya terus mengerucut sebal, papa membawa lima mangkuk kemudian menaruhnya di meja makan, ia masih belum menyadari putra keduanya itu sedang badmood.

"gara-gara papa" ucap Jaevan

"kenapa nih masih pagi papa udah kena salah aja" Ucap papa

"ya gara-gara papa bilang ke ibu-ibu komplek jevan ilang kolor minion mereka tadi pada nanyain di tukang bubur" gerutunya

"lohh"

"lah loh lah loh"

Papa tertawa kecil, "emang ibu-ibunya ngomong apa?"

"ya gitu pada nanya 'eh jevan kolornya dimaling?' 'Oh iya kata pak yohan jevan ilang kolor ya yang gambarnya minion' trus gosip 'itu juga rumah nomor 18 sama ilang jemuran, ilang sprei, kemeja sama kolor minion', 'iya nih kolornya jevan'"
"kesel tau gak, malu-maluin"
"mana ada mamanya si Yuki sama mama joni, abis lah jevan dibuli nanti" Gerutu Jaevan,

Ia menyilangkan tangannya di dada sembari cemberut, papa tersenyum kecil, ia seperti melihat Jaevan kecil yang merajuk karena tidak dibelikan gulali,

"ya kan papa cuma jawab pertanyaan ibu-ibu"
"maafin papa yaa, papa tambah duit bensinnya deh sama duit jajan tapi jangan cemberut gitu"

"ya, 300" jawabnya singkat, memang gampang sekali membujuk putranya yang satu ini, cukup dengan duit bensin

"200 deh" tawar papa

"290"

"kurangin dikit lagi dong a" bujuk papa

"280 pas"

"250 ya?"

"Yaudah" ucap Jaevan pada akhirnya, papa tersenyum senang ia lalu mengacak rambut putranya itu pelan, tak lama, anak papa yang lain pun turun dan ikut bergabung di meja makan untuk sarapan.

Setelah menyelesaikan sarapan, Elvan dan Nara pamit untuk pergi sekolah, sedangkan Jaevan ia ada kelas pukul 11.30 siang nanti jadi masih banyak waktu untuk bersantai,

"kamu gak berangkat kerja Azri" tanya papa pada Azri yang masih asik memakan buah apel di mejanya,

"kalem pah bentar lagi",
" eh pah kalo Azri bolos sehari aja, boleh gak? lagi males ke kantor"

"tumben kamu males-malesan gini" tanya papa

"kan teh susi yang sekretaris kesayangannya izin pah, sodaranya nikah katanya jadi ya mana semangat si azri kalo ayangnya gak ada" Ucap Jaevan,

"lu udah pernah ngerasain buah apel utuh masuk ke mulut lo semua gak?" ucap Azri sembari menimang apel ditangannya,

"belum, coba sini A" tantang Jaevan

"anjir nantangin ya" ucap Azri kemudian beranjak dari duduknya,

"yok berantem terus yok, mau papa bawa ke lapang komplek sekalian gak? Biar luas tempat gelutnya"

Mendengar ucapan papa, Azri kembaki duduk di kursinya, begitu pun Jaevan,

"lagi gak mood pah" ucap Azri

"kamu ni males-malesan gini, gara-gara gak ada susi jadi gak semangat?"

"papa naha jadi ikut-ikutan si jaevan?!!"

"ya abis kamu, tumbenan males gitu"

"hehe becanda deng" Ucapnya sembari bangkit dari duduknya kemudian menyalami papa
"dah ah, Azri berangkat, assalamualaikum"

"waalaikumsalam" jawab papa,

"dijawab jaevan kalo ada yang salam tuh" Teriak Azri

"WAALAIKUMSALAM WARRAHMATULAHI WABARAKATUH TUAN AZRI REYGAN DANUARTA" teriak Jaevan dari wastafel, iya dia sedang mencuci piring,

Our greatest World: PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang