Yohan duduk di meja makan sembari menangkupkan kedua tangannya, ia memejamkan matanya berusaha menjernihkan pikirannya saat ini. Waktu menunjukkan pukul dua pagi, masih cukup lama untuk sahur. Kejadian tak terduga saat di mall tadi cukup membuat beban pikirannya bertambah.
"papa udah disini? Saur masih lama kan" ucap Azri, ia turun untuk mengambil air minum,
"kamu udah bangun?"
"ini mau ngambil minum. Papa belum tidur ya jangan-jangan?", Yohan tidak menjawab pertanyaan putra sulungnya itu, ia hanya menghela nafas cukup panjang.
Flashback on
Yohan duduk dengan Nara di kursi tunggu, menunggu Jaevan, Elvan dan Azri yang masih memilih baju,
"papa udah beli itu aja?" tanya Nara,
"heem segini aja, teteh mau nambah lagi gak?"
"enggak ah, kan waktu itu pernah dibeliin baju sama a azri belum dipake jadi udah aja", Yohan mengangguk mengerti,
"ada lagi yang mau dibeli nggak?"
Nara menggeleng,
"papa ada beliin teteh mukena"
"wah iya?? Kok gak bilang?!" pekik Nara kaget
"ya kan kejutan?" Ucap Yohan sembari tersenyum, Nara terkekeh sembari menggembangkan senyumannya, hingga kemudian,
"mas yohan?" ucap seorang wanita dengan suara familiar, Yohan dan Nara menoleh bersamaan ke arah wanita tersebut
"syila" ucap Yohan pelan,
"mama.. " cicit Nara, perasaannya campur aduk
"araa, mama kangen sama ara" ucap syila sembari memeluk Nara, nara yang masih bingung hanya diam, ia membalas pelukan mamanya dengan ragu. Rasanya senang sekali bisa bertemu mama setelah dua belas tahun terpisah, namun kebahagiaan itu perlahan hilang saat melihat mama tidak datang sendiri melainkan dengan seorang pria disampingnya,
"pah elv mau-" ucapan Elvan terhenti kala melihat sosok yang bersama papa dan adiknya,
"elvan sayang ini mama" ucap Veronica kemudian berganti memeluk Elvan, ia mengusap lembut rambut remaja laki-laki yang masih terdiam bingung itu,
"jevan sama Azri mana?" tanya Vero, Papa menunjuk dua orang dibelakang Elvan yang juga terdiam terkejut.
***
Kini mereka duduk berhadapan di sebuah food court, hening menyelimuti mereka beberapa saat,
"ara tuh sekarang kelas berapa?" tanya Vero sembari menggenggam tangan anak perempuannya,
"kelas sebelas mah.."
"elvan kelas dua belas berarti ya?", Elvan mengangguk
"udah nentuin jurusan belum?"
"belum ma,"
"kalo ada apa-apa tanya mama aja ya?", Lagi-lagi Elvan mengangguk sebagai jawaban
"jevan semester berapa sekarang nak?"
"enam ma,"
"wahh udah semester atas yaa", Veronica lalu melirik ke arah Azri
"kalo yang ini gak usah ditanya lah ya, beritanya udah masuk majalah dimana-mana" ucapnya menggoda, Azri tersenyum,
"pantesan saya agak familiar sama muka kamu tadi, ternyata ini Azri CEO DNR corp itu ya" ucap pria yang bersama mama,
KAMU SEDANG MEMBACA
Our greatest World: Papa
Fanfiction*Semua hal yang terjadi di dalam cerita ini adalah FIKSI.* "papa ikut udunan beli album ya EXO sama NCT comebacknya barengan" - Adrinara Bintang Danuarta "ayo masalah sini lu gua gak takut! Gua punya Allah sama papa, papa gua kan kayak thor" -Jaev...