~Districk 25Jessica dengan hati hati mengobatin luka yang berada diwajah Ariella dan terlihat sesekali meniup wajah Ariella mencoba untuk meredakan rasa sakit Ariella.
Ariella melihat wajah Jessica yang hanya berjarak beberapa centi saja membuatnya sangat gelisah apalagi ditambah Jessica yang sedang menatap kearah bibirnya membuat Ariella tanpa sadar menggigit sudut bibir bawahnya.
Dengan sekuat tenaga Jessica mencoba untuk tidak langsung menyambar bibir tipis Ariella,ketika Jessica ingin lebih dekat tiba tiba pintu diketuk oleh seseorang yang membuat Jessica tanpa sadar mengumpat.
"Sial"gumam Jessica geram,dia bersumpah akan membunuh siapapun yang mengetuk pintu tersebut jika tidak ada yang penting.
Berbeda dengan Jessica,Ariella menghela nafas lega serta berterima kasih didalam hati kepada siapapun yang telah mengalihkan perhatian Jessica.
Dengan rasa dongkol dan terpaksa Jessica membukakan pintu dan menatap datar kearah Mommynya yang hanya terkekeh pelan saat melihat ekspresi datar sang putri dan tahu bahwa saat ini sang putri sedang dalam keadaan badmood.
"Hehehe,maaf ya sayang sudah ganggu aktivitas kamu"ujar Helena kemudian menutup mulut saat melihat wajah sang putri bertambah kesal.
"Ada apa sih Mom?"kesal Jessica.
"Gini sayang,Natha kan seorang dokter jadi Mommy minta tolong padanya untuk mengobatin luka Ariel, ayo nak masuk"ujar Helena mempersilahkan Nathalia untuk masuk kekamar Jessica.
Nathalia masuk kedalam kamar Jessica lalu dengan segera menghampiri Ariella yang sedang duduk ditepi kasur Jessica.
"El"lirih Natha kemudian dengan cepat mengambil alat alat untuk mengobatin luka diwajah Ariella.
"Kak,nggak usah soalnya Jessica sudah ngobatin muka aku tadi"jawaban Ariella sontak membuat pergerakan tangan Nathalia terhenti dan langsung menatap Ariella dengan tatapan kecewa.
"Ohhh gitu ya,jadi kakak terlambat ya udah kalau gitu kakak pamit keluar dulu"sendu Nathalia sembari membereskan peralatannya.
Melihat ekspresi kecewa dari wajah Nathalia membuat Ariella pun menjadi tak enak hati dan dengan segera menahan tangan Natha yang akan segera pergi.
"Tunggu dulu kak,luka diwajah aku memang sudah diobatin tapi masih ada luka yang belum diobatin"ujar Ariella sembari menyibak jas yabg dipakainya dan terlihatlah kemeja putih yang dipakai Ariella berubah menjadi merah disekitar perutnya.
"Astaga El,kenapa nggak bilang dari tadi sih"ucap Nathalia panik.
Mendengar suara Nathalia membuat Jessica yang masih saja beradu argumen mengenai kedatangan Nathalia dengan sang Mommy menjadi terkejut dan dengan segera beranjak mendekati sumber suara.
"Ada apa kak?"tanya Jessica panik.
"Apa yang terjadi nak Natha?"tanya Helena karena melihat raut wajah panik Nathalia.
"Ini tan,luka tusuk El sedikit terbuka itulah sebabnya lukanya kembali berdarah jadi Natha harus menjahitnya lagi"jelas Nathalia tanpa melihat Helena karena sedang sibuk membantu Ariella melepaskan Jas.
"Jahit?"kaget Jessica dan dengan segera mendekat kearah Ariella untuk melihat luka Ariella lebih dekat.
"Kenapa kamu sembunyiin ini dari aku sih? Kan kita bisa kerumah sakit biar nggak infeksi"seru Jessica sembari memegang tangan Ariella.
"Aku nggak apa apa kok santai aja,lagi pula ada kak Natha disini kan bisa sekalian diobatin sama dia"jawab Ariella lembut.
Nathalia yang berada didekat mereka dibuat gerah dengan interaksi mereka denga segera meminta Jessica agar segera keluar dari kamar tersebut.
"Jess,bisakah kamu keluar sebentar?"pinta Nathalia yang membuat Jessica menatapnya tajam.
"Kenapa harus keluar? Kan saya bisa disini"
"Tapi saya perlu konsentrasi untuk menjahit luka seorang pasien"
"Udah sayang,ayo kita keluar biarkan Natha melakukan tugasnya lagi pula mommy pusing kalau terlalu lama melihat darah"ujar Helena tiba tiba yang akhirnya bisa membawa Jessica keluar dari ruangan dengan cara menyeret paksa namun tetap lembut.
Setelah kepergian Jessica dan Helena membuat Nathalia menghela nafas lega dan segera meminta Ariella untuk segera berbaring.
"Maaf ya El,kakak nggak bawak obat bius jadi kakak mencoba untuk jahit langsung ya soalnya bahaya jika tidak segera dijahit bisa bisa infeksi nanti luka kamu"ucap Nathalia sembari mempersiapkan segala alat dan bahan yang akan dipergunakan.
"Lakukanlah kak aku akan mencoba untuk menahannya"
Jleb
"Nngh..."sungguh perih itu yang dirasakan Ariella saat jarum jahit tersebut menembus kulitnya.
Dengan sekuat tenaga mencoba membekap mulutnya menggunakan bantal Jessica agar bisa meredam suaranya.
Sementara itu diluar ruangan Jessica sedang mondar mandir didepan kamarnya menunggu Nathalia selesai dengan kegiatannya.
Tak lama kemudian datang David,Deon serta ketiga sahabat Ariella mendekati mereka berdua.
"Apa yang terjadi Mom? Dan dimana Nathalia?"
"Ariel diserang ketika dia hendak kemari dan mengalami beberapa luka termasuk luka tusuknya yang belum kering tersebut kembali berdarah dan Nathalia mencoba untuk membantu mengobatin luka Ariella"jelas Helena yang dibalas anggukkan kepala tanda mengerti oleh semua orang.
Tiba tiba Vio menyeret tangan Jessica dan menariknya agar segera menjauh dari keluarganya membuat Jessica menatap ketiganya bingung.
"Ada apa sih nih,kenapa coba kalian ngajak kesini? Aku kan harus nungguin Ariel"tanya Jessica bingung.
"Jess,emm lo inget nggak sama dokter yang kemarin kita ceritain sama lo?"tanya Bella hati hati.
"Dokter? Dokter apa?"
"Itu loh Jess, dokter yang kemarin gue ceritain tentang dia yang mengganti perban serta yang gue bilang suka sama Ariel lo inget nggak?" Jessica mencoba mengingat siapa yang dimaksud oleh teman temannya dan tak lama kemudian akhirnya dia bisa ingat dengan jelas dokter yang dimaksud oleh teman temannya tersebut.
"Ohh ya ya gue inget sekarang, emangnya kenapa Bell?"
"Lo jangan marah ya"lirih Vio.
"Ada apasih bikin penasaran aja sih kalian"
"Dokter yang kami ceritain itu,calon kakak ipar kamu Dokter Nathalia Suherman"jawab Bella yang membuat Jessica melotot tak percaya.
"APA?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jangan lupa voted and coment ya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😘😘😘😘.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love's [END]
FantasyCerita seorang gadis cantik yang rela menipu banyak wanita demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang kakak......dan juga rela melakukan apapun demi membalas kematian sang kakak