25

3.6K 311 9
                                    


~Districk 25

Tokk

Tokk

Tokk

"Sayang,buka dong pintunya ada yang mau ketemu nih"bujuk Helena didepan kamar Jessica yang masih tertutup rapat semenjak kemarin.

"Sayang,ayo dong"

"Nggak....mom aku nggak mau ketemu siapapun kecuali Ariel"tolak Jessica dengan suara yang sudah serak.

"Tapi sayang..."

"Sudah tan,biar aku aja"sela Ariel yang sedari tadi bwrdiri disamping Helena.

"Ya udah kalau gitu tante tinggal dulu ya,jangan lupa itu makananya juga dikasih ke Jessica soalnya dari semalam belum makan"pinta Helena yang dijawab anggukan kepala oleh Ariella setelahnya Helena meninggalkan Ariella berdua bersama seorang pelayan wanita yang sedang membawa nampan makanan.

Tokk

Tokk

Tokk

"Mom,..,aku sudah bilang tidak mau"kekeh Jessica yang membuat Ariella menghela nafas kasar.

"Jess..."panggil Ariella lembut merasa tidak ada jawaban Ariella memanggil sekali lagi dengan suara yang lembut.

"Jessica..,ayo dong buka pintunya"

Tak lama kemudian terdengar suara berisik dari dalam lalu sedetik kemudian pintu kamar Jessica terbuka dan memperlihatkan wajah sembab Jessica dengan mata yang bengkak,dan hidung memerah.

"Ariel..."seru Jessica dengan suara serak lalu menghambur kedalam pelukan Ariella.

Jessica memeluk erat tubuh Ariella seakan akan tidak mau dilepaskan,Ariella merasa sedikit tidak enak karena saat ini masih ada seorang pelayan yang sedang berdiri dibelakang tubuhnya dan ditambah lagi dia mendengar suara orang yang sedang terkekeh didekatnya siapa lagi kalau bukan pelayan tadi.

Ariella dengan hati hati ingin melepaskan pelukan Jessica namun dengan sekuat tenaga Jessica menahan tubuhnya agar Ariella tidak bisa melepaskan pelukan mereka.

Ariella yang tidak bisa melepaskan pelukan Jessica hanya bisa terkekeh tak enak hati.

"Ehehhh,tolong taruh dimeja saja ya makananya"pinta Ariella kepada pelayan.

"Baik tuan"jawab pelayan tersebut lalu menaruhnya diatas meja sofa yang ada dikamar Jessica lalu keluar lagi.

"Saya permisi tuan"pamit pelayan kepada Ariella yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Ariella.

Setelah pelayan tadi pergi barulah Ariella membalas pelukan Jessica kemudian secara perlahan berjalan masuk kedalam kamar tanpa melepaskan pelukan mereka lalu menutup pintu dan membawa Jessica kesofa dengan hati hati karena banyak sekali pecahan kaca maupun barang barang diatas lantai.

"Sudah ya,jangan nangis lagi"ujar Ariella menenangkan Jessica yang sekarang sedang duduk dipangkuannya sembari menangis dipundaknya.

Ariella mengelus pelan pungun Jessica hingga tak lama kemudian terdengat suara dengkuran halus dari Jessica yang menandakan bahwa Jessica telah masuk kedalam mimpi.

"Yah..tidur ternyata"ujar Ariella lalu membawa Jessica ke atas kasur dengan hati hati membaringkannya.

"Maaf sayang,karena sudah membuatmu menangis"ujar Ariella.

Tanpa disadari Ariella Jessica tersenyum sembari menutup matanya,sebenarnya Jessica tidak lagi tidur saat dia tersadar bahwa Ariella menggendongnya kekasur.

Setelah mengucapkan hal tersebut Ariella pergi kekamar mandi,melihat Ariella pergi kekamar mandi membuat Jessica akhirnya segera duduk dengan senyum yang lebar.

"Akhirnya kamu kembali kesisiku Riel,lihat saja aku tidak akan membiarkan siapapun berusaha memisahkan dan merusak hubungan kita siapapun itu dia harus lenyap"ujar Jessica dengan senyuman misteriusnya.

Sedangkan didalam kamar mandi Ariella menghela nafas lega untung saja dia tadi melihat sedikit pergerakan dimata Jessica makanya dia mengatakan hal itu semua jika tidak mana mungkin Ariella mengatakan hal tersebut.

Beberapa menit kemudian Ariella keluar dari kamar mandi dan melihat Jessica yang masih berbaring membelakanginya.

Dengan hati hati Ariella baring dibelakang Jessica dan memeluk pinggang Jessica,merasa pinggangnya dipeluk Jessica akhirnya membalikkan badan dan melihat Ariella yang sedang tersenyum lembut kepadanya.

"Maaf ya aku kira kamu tadi tidur"ujar Ariella dengan lembut yang langsung dibalas dengan gelengan kepala oleh Jessica yang kini menenggelamkan kepalanya didada Ariella dan memeluk erat pinggang Jessica.

"Peluk aku Riel"rengek Jessica dengan nada manja.

"Iya,aku peluk nih kamu tidur lagi ya"jawab Ariella sembari memeluk tubuh Jessica lalu mengelus rambut panjangnya lalu ikut tertidur.

Sementara itu diruangan lain David sedang duduk bersama Deon dan Helena diruang kerja Deon dengan sedikit tegang.

"Bagaimana ini Dad? Pasti dia akan melakukan sesuatu seperti yang telah dilakukan sebelumnya"khawatir David terhadap sesuatu.

"Karena itu kamu harus memperingati orang tersebut agar pergi jauh sebelum dia bertindak David"jawab Deon santai.

"Tapi bagaimana dad?"tanya David.

"Kamu ini kan punya banyak anak buah,suruh aja anak buahmu itu"sambung Helena yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Deon.

"Benar itu"

"Ya sudah kalau gitu,lagi pula kenapa dia mencari masalah sih sudah tahu dikeluarga ini ada monster masih aja"keluh David yang membuat Deon dan Helena tertawa.

"Dia memang tahu kalau keluarga ini monster semua tapi dia sudah membuat masalah dengan monster yang paling jahat"jawab Deon dengan tersenyum miring begitu pula dengan Helena dan David.

Dikalangan pembisnis pasti sudah tahu mitos bahwa keluarga Alexander adalah titisan para monster yang paling ditakuti tapi hanya pesaing bisnis keluarga Alexanderlah yang paling tahu bagaimana kejamnya keluarga tersebut.

Mereka tidak segan segan akan membunuh pesaing bisnis mereka dengan cara yang paling sadis tanpa meninggalakan jejak apapun.

Disetiap membunuh para korban semua anggota keluarga pasti mendapatkan perannya masing masing,ada yang bagian menyiksa,membunuh dan juga membersihkan tkp.

Jessica adalah anggota keluarga yang paling ditakuti dikeluarga Alexander,dia tidak hanya bisa membunuh pesaing bisnis keluarganya namun dia juga bisa membunuh orang orang yang sudah mengganggu ataupun membuat masalah dengannya.

Disetiap aksinya Jessica pasti bersembunyi dibalik nama sang kakak dan selalu bermain rapi tanpa mau meninggalkan jejak ataupun saksi,jika ada salah satu saksi yang menyaksikan dia membunuh pasti sudah dilenyapkanya bersama dengan sang korban.

"Syukurlah semenjak dia mengenal dan dekat dengan Ariel,tidak pernah sekalipun dia mau terlibat dalam hal apapun yang menyangkut pembunuhan"ujar Helena sembari tersenyum lega.

"Ya,kamu benar sayang makanya aku sangat suka dengan Ariel dia membawa Jessica kita yang lama kembali lagi dan menenggelamkan sisi monster didiri Jessica"seru Deon.

"Aku berharap semoga kedepannya Ariel bisa membuat monster didiri Jessica akan lenyap dan tak pernah lagi muncul"ujar Helena dengab penuh harap.

"Ya,aku juga begitu sayang"jawab Deon sembari mengelus rambut Helena.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan lupa voted and coment ya🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😘😘😘😘.

Fake Love's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang