24

3.5K 322 25
                                    


~Districk 25

"Jadi apa rencanamu selanjutnya Riel?"

Ariella menatap kearah Erina dan tersenyum miring dengan santai Ariella memakan kacang yang ada dimeja.

"Santai aja kak,aku yakin mereka akan mencariku dan memintaku untuk kembali"jawab Ariella dengan yakin

"Btw,rencana kakak emang sempurna aku kira kakak beneran ganti kelaminku ternyata huft"ujar Ariella sembari berpura pura mengelap keringat yang membuat Erina terkekeh.

"Ya enggak lah,itu cuman untuk sementara doang beda dengan yang dibagian tubuh kamu itu hanya akan hilang jika kita melakukan operasi untuk pengangkatannya"jelas Erina.

"Oh ya aku hampir saja lupa,lihat ini"ujar Erina sembari memberikan sebuah foto kepada Ariella.

"Dia Olive sepupu David dan Jessica,kamu harus hati hati dengan dia bisa saja kedepannya dia akan menjadi masalah buat kamu"sambung Erina memperingati Ariella.

"Tenang saja kak,aku pasti akan berhati hati jika didekatnya"jawab Ariella.

"Kalau boleh aku tahu dari mana kakak tahu tentang rencana Devan?"tanya Ariella.

"Aku sudah mengawasi setiap orang yang dekat dengan keluarga Alexander bahkan para pelayannya pun sudahku awasi sedari awal,makanya kamu tidak akan rugi kalau berkerja sama denganku"jawab Erina.

Prokk

Prokk

Prokk

"Ternyata aku tidak salah pilih rekan,kakak hebat sangat hebat"puji Ariella yang membuat Erina mengibarkan rambutnya menggunakan tangan kanannya.

Drrtt

Drrtt

Drrt

Suara deringan hp membuat perhatian keduanya teralihkan dan menatap jengah nama yang tertera di layar. Jessica Calling.

Ariella dengan sengaja tidak menjawab panggilan tersebut hingga dia mati sendiri lalu mematikan daya hpnya.

"Ahhh,malam ini aku rasa akan tidur dengan nyenyak karena berhasil membuat keluarga Alexander kelimpungan mencariku"ujar Ariella sembari berdiri lalu berjalan kekamar mandi,Erina yang melihat hal tersebut hanya bisa menggelengkan kepala.

Ariella melihat pantulan dirinya dicermin wastafel dan melihat matanya memerah karena berpura pura menangis.

"Ternyata susah juga acting menangis"gumam Ariella kemudian membasuh wajahnya.

Sementara itu dikamar miliknya Jessica sedang panik dan gelisah karena panggilannya dari tadi tidak diangkat oleh Ariella bahkan sekarang pun tidak aktif.

"Hiks....kamu dimana sih..Riel hiks...hiks..jangan tinggalin aku"tangis Jessica tersedu.

Tokk

Tokk

Tokk

"Sayang Mommy masuk ya"ujar Helena dari balik pintu.

Cekleck

Karena tidak mendapat jawaban dari dalam Helena memutuskan untuk masuk kedalam kamar putrinya yang sudah berantakan bak kapal pecah.

"Sayang"panggil Helena lembut sembari mengelus puncak kepala Jessica.

"Mommy.....hiks...hiks"Jessica kembali menangis dipelukan sang Mommy.

"Sudah sayang,lebih baik sekarang kamu istirahat aja dulu besok baru kamu pergi temui Ariel dan minta maaf sama dia ya"ujar Helena lembut yang hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Jessica.

Sedangkan dikamar tamu mansion keluarga Alexander,Nathalia sedang duduk disofa sembari memegang hpnya.

"Maafkan aku ya Jessica,kamu memang sudah kuanggap seperti adikku sendiri namun kalau ini menyangkut Ariel dan perasaanku aku rela bersaing dengan adikku sendiri"gumam Nathalia sembari mengelus foto Ariella dihpnya.

Diruang tamu sekarang sedang berkumpul sebagian besar anak buah David atas suruhan sang bos.

"Saya tidak mau tahu,kalian harus mencari pria ini dan membawanya kemari dalam keadaan sehat tanpa satupun luka jika ada segores saja luka ditubuhnya siap siap kalian yang akan kusiksa,mengerti?"ujar David sembari memberikan beberapa foto Ariella dan memberikannya kesalah satu anak buahnya.

"Baik tuan David,anda tidak perlu khawatir kami pasti akan membawanya kemari dalam keadaan hidup dan sehat tanpa luka sedikitpun"ujar pimpinan anak buah David.

Setelah mendapat perintah mereka semua membubarkan diri dan berpencar untuk mencari Ariella,sedangkan yang lagi dicari sedang bersantai dibalkon kamar hotel sembari menatap langit malam yang penuh dengan bintang.

"Kak,apa kabar kamu disana? Kakak tenang aja ya aku disini baik baik aja kok"ujar Ariella pelan seakan akan kakaknya dapat mendengar apa yang dibicarakan olehnya.

"Aku tidak akan berhenti sampai aku mendapatkan apa yang menjadi tujuanku disini,kakak doakan saja ya aku dari atas sana"sambung Ariella sembari mengusap air mata yang jatuh mengalir bergitu saja dipelupuk matanya.

"Huftt,saatnya tidur dan mengisi tenaga untuk menjalankan hari esok dengan penuh sandiwara"lirih Ariella lalu berbaring di atas kasurnya yang empuk.

~Keesokkan harinya

"Kenapa kalian tidak becus menemukan satu orang saja?"ujar David kesal kepada anak buahnya melalui hp.

"Ingat kalau kalian tidak bisa menemukannya dalam dua jam maka aku akan membunuh kalian semua,ngerti"ancam David sembari mematikan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban dari anak buahnya.

"Bagaimana David apa ada kabar tentang Ariel?"tanya Deon penasaran.

"Belum daddy,mereka semua tidak becus dalam berkerja"kesal David.

Ariella kini sedang berada disebuah kafe untuk sarapan,dia sengaja duduk ditengah pinggir kaca agar lebih mudah untuk dilihat.

Terlihat beberapa orang pria berjas masuk kedalam kafe lalu datang berjalan menghampiri Ariella yang lagi santai memakan sarapannya.

"Permisi tuan Ariel"sapa sopan salah satu pria berjas.

"Ya?"

"Bisakah anda ikut kami,tuan kami ingin menemui anda"pinta sang pria dengan sopan.

"Dan bisakah anda lihat kalau saya sedang sarapan,jadi lebih baik kalian pergi"tolak Ariella dengan santai.

"Baiklah tuan kami akan menunggu anda selesai makan agar bisa menemui tuan kami"ujar sang pria.

"Ya sudah kalau begitu"jawab Ariella acuh tak acuh kemudian melanjutkan sarapannya dengan santai.

Beberapa menit kemudian Ariella telah selesai makan dan segera berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah kasir namun segera dihalangi oleh pria berjas tadi.

"Tuan anda harus ikut dengan kami"

"Ya saya tahu,tapi saya harus membayar makanan saya dulu"

"Tidak perlu tuan,biar kami yang membayarnya jadi sekarang anda bisa pergi dengan tenang"

"Kamu kira saya akan mati,pergi dengan tenang katamu"sungut Ariella tak terima.

"Bukan itu maksud saya tuan,jadi ayo kita sudah ditungguin"sang pria mempersilahkan Ariella untuk berjalan terlebih dahulh kedalam sebuah mobil yang sudah menunggu diluar kafe.

"Baiklah"pasrah Ariella lalu masuk kedalam sebuah mobil limusin berwarna putih.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan lupa voted and coment ya🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😘😘😘😘.

Fake Love's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang