19

3.4K 320 11
                                    


~Districk 25

Disebuah gedung terbengkalai yang terletak ditengah hutan inilah menjadi tempat para penculik membawa Ariella dan Jessica.

Jessica mereka ikat disebuah kursi dan mulutnya pun ditutupi oleh lakban hitam sedangkan Ariella mereka ikat disebuah tiang beton yang tak jauh dari tempat Jessica duduk.

Dihadapan keduanya sudah ada seorang pria paruh baya yang menatap mereka berdua dengan tertawa puas.

"Hahahah,bagus saya puas dengan kinerja kalian tidak hanya putrinya saja yang kalian ambil tapi juga calon menantunya hahaha"puji pria paruh baya tersebut yang membuat para penculik tersebut ikut tertawa.

"Eh anak muda,sebenarnya saya tidak punya masalah sama kamu tapi semenjak kamu menggagalkan rencana saya untuk melenyapkan David Alexander waktu itu makanya kamu saya anggap orang yang harus juga saya lenyapkan karena bisa saja kamu akan menggagalkan lagi rencana saya"ujar pria paruh baya tersebut sembari mencengkram dagu Ariella kemudian melepaskannya dengan kasar.

"Aku tidak sabar melihat bagaimana tuan Alexander bersujud dihadapanku dan memohon agar aku tak membunuh putri kesayangannya ini"sambung pria paruh baya tersebut sembari berjalan mendekati Jessica dan membelai wajahnya.

"Brengsek,jangan sentuh dia"ujar Ariella kesal karena melihat pria tersebut menyentuh Jessica.

Buggh

Satu pukulan mendarat diperut Ariell dengan keras yang membuatnya kesakitan.

"Akh.."

"Hahaha,cantik sekali bagaimana kalau saya bermain dulu sama kamu baru setelah itu kamu saya bunuh"ujar pria paruh baya tersebut sembari menyeringai yang membuat tubuh Jessica bergetar ketakutan.

Mendengar perkataan pria paruh baya yang melecehkan Jessica ditambah raut wajah ketakutan Jessica membuat Ariella murka.

"SIALAN,BRENGSEK KAU TUA BANGKA JANGAN SENTUH DIA" Teriak Ariella yang membuat pria paruh baya tersebu murka.

"Anak sialan"

Jleb

"Akhh..."

Pria paruh baya tersebut menusuk perut Ariella menggunakan besi yang diambilnya dari tangan salah satu penculik. Jessica yang melihat Ariella ditusuk menggunakan besi tersebut menjadi histeris dan teriak namun sayang karena mulutnya ditutup menggunakan lakban jadi suara Jessica menjadi tertahan.

"SIALAN KAU SALMAN"

Sebuah teriakan membuat perhatian paruh baya tersebut teralihkan dan segera menolehkan kepalanya kearah belakang dan melihat bahwa anak buahnya sudah ditaklukkan.

Betapa terkejutnya Salman saat melihat Deon kini menatapnya nyalang dan seakan akan sudah bersiap untuk menerkamnya hidup hidup dan tanpa sadar menjatuhkan besi yang digunakan untuk menusuk Ariella kelantai.

Tanpa membuang waktu lagi Salman segera pergi berlari kearah Jessica dan menodongkan sebuah pistol yang disembunyikan dibalik baju sedari tadi dikepala Jessica.

"Jangan mendekat atau kepala putrimu akan meledak"ancam Salman yang membuat Deon sedikit panik karena takut Salman akan nekat.

"Jangan kau sentuh putriku brengsek,kau mau balas dendam kan ayo bunuh aku saja jangan putriku"ujar Deon mencoba bernegosiasi.

"Hahaha,kau pikir aku bodoh kalau aku membunuhmu kau tak akan pernah merasakan apa yang aku rasakan ketika kehilangan orang yang kamu sayangi"ujar Salman dengan penuh amarah.

Tanpa diketahui oleh Salman,David dan salah satu anak buahnya sedari tadi bergerak mendekati Salman dari belakang.

Anak buah David secara diam diam sudah berhasil melepaskan ikatan tubuh Ariella sedangkan David sudah berada dibelakang tubuh Salman.

Fake Love's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang