~Districk 25Ariella kini duduk dibalkon kamarnya sembari memijit kepalanya yang sedikit sakit karena beberapa terakhir ini dia tidak bisa tidur dengan tenang,setiap dia tidur pasti dia akan selalu bermimpi tentang kakaknya yang selalu menyuruhnya untuk berhenti balas dendam dan fokus ke kehidupannya yang akan datang.
Ditambah lagi Aaron yang terus merengek meminta adik kepadanya,kenapa juga Aaron terus meminta kepadanya seharusnya Aaron itu minta sama Erina dan mendesaknya.
"hei"sapa Erina sembari membawakan secangkir susu hangat dan memberikannya kepada Ariella.
"Kamu kenapa?"tanya Erina khawatir saat melihat wajah Ariella yang pucat.
"Kepalaku sakit kak,soalnya akhir akhir ini aku tidak bisa tidur dengan baik"jawab Ariella yang membuat Erina bertambah khawatir.
"Kita kerumah sakit aja ya,takutnya ada terjadi sesuatu sama kepala kamu karena kecelakaan lima tahun yang lalu"tawar Erina.
"Enggak mungkin kak kan kecelakaan itu sudah sangat lama,ini juga sakit kepala biasa nggak usah kerumah sakit segala minum obat aja nanti langsung sembuh kok"jawab Ariella.
"Kamu tunggu disini ya kakak mau ambilin kamu obat sakit kepala dulu"ujar Erina lalu pergi meninggalkan Ariella sendiri,tak lama kemudian Erina kembali lalu memberikan obat sakit kepala ke Ariella.
"Ini minumlah siapa tahu rasa sakit dikepalamu akan hilang"ujar Erina sembari memberikan obat dan air putih.
"Makasih ya kak"jawab Ariella kemudian langsung meminum obatnya.
"Kak,ada yang mau aku bicarain sama kakak"ujar Ariella serius setelah selesai meminum obatnya.
"Ada apa?"
"Kak sebelumnya aku minta maaf sama kakak kalau apa yang akan aku sampaikan ini akan melukai hati kakak"
"Emangnya kenapa?"
"Sepertinya aku mau mengakhiri balas dendamku ini kak"Ujar Ariella sembari menunduk yang membuat Erina terkejut.
"Apa? Kenapa kamu tiba tiba ngomong seperti itu?"tanya Erina tak terima.
"Beberapa hari ini aku sering bermimpi kak,kakakku datang kemimpiku dan melarangku melanjutkan rencana kita"jawab Ariella.
"Cuma gara gara mimpi kamu mau menghentikan rencana kita yang sudah berjalan sangat lama,nggak aku nggak terima"tolak Erina yang membuat Ariella menghela nafas kasar.
"Aku tahu kakak pasti tidak akan terima ini tapi mau gimana lagi ini sudah keputusanku"ujar Ariella mencoba meyakinkan Erina.
"Nggak kamu nggak bisa begini,kamu sudah berjanji sama aku untuk membantu membalaskan dendam pada keluarga Alexander jadi kamu nggak bisa melanggarnya"marah Erina.
"Tapi kak..."
"Nggak ada tapi tapian,aku beri kamu waktu tiga hari untuk beristirahat setelah itu kita lanjutkan lagi rencana awal kita"kekeh Erina kemudian berdiri dan berjalan meninggalkan Ariella sendirian yanh sedang mengusap wajahnya frustasi.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"gumam Ariella putus asa.
"Maafkan aku kak....aku terpaksa melanjutkan rencanaku karena sudah berjanji pada kak Erina"bhatin Ariella gusar.
Beberapa hari kemudian terlihat Ariella dan Erina sedang berdiri di depan sebuah gedung pencakar langit.
"Bersiaplah Ariel,mari kita mulai sandiwaranya lagi"ujar Erina sembari mengenakan kaca mata hitam lalu memasuki gedung tersebut diikuti oleh Ariella.
Sedangkan didalam gedung terlihat Jessica yang sedang fokus pada sebuah dokumen yang berisikan kontrak kerja sama dengan salah satu perusahaan baru.
Tokk
Tokk
Tokk
"Permisi bu,Direktur E.M Corp telah sampai diruang meeting"ujar Tya sopan.
"Baiklah,siapkanlah semuanya 5 menit lagi meeting kita mulai"titah Jessica pada Tya.
"Baik bu"jawab Tya kemudian keluar dari ruangan.
Jessica merapikan sedikit penampilanya kemudian berdiri dan berjalan keluar sembari membawa dokuumen kerja sama dua perusahaan.
Ceklek
"Maaf saya ter...."
Brukk
Tanpa sadar dokumen yang ada ditangan Jessica jatuh kelantai ketika melihat sosok yang sangat amat dirindukannya dan seketika semua orang yang ada di ruang meeting tersebut menatap kearahnya.
"Ariel..."lirih Jessica.
"Bu,ibu nggak apa apa kan?"tanya Tya yang berada disamping Jessica sembari memegang lengan Jessica yang membuat kesadarannya kembali.
"Oh ya....nggak apa apa kok maaf semuanya"ujar Jessica lalu dengan sekuat tenaga duduk dikursinya sembari menahan air mata dan mata yanh selalu tertuju ke Ariella.
'Kena kau'bhatin Erina sembari tertawa dalam hati.
Meeting berjalan dengan baik dan semua telah setuju dan sudah menanda tangani kontrak dan ketika ingin kedua direktur bersalaman,Jessica dibuat terkejut karena melihat musuh bebuyutannya ada dihadapannya.
"Kau,kenapa kau disini?"kaget Jessica yang membuat semua orang terkejut kecuali Erina dan Ariella.
"Kalian semua silahkan keluar terlebih dahulu ya,saya mau bicara dengan direktur kalian empat mata"ujar Erina sopan yang langsung dituruti oleh semua orang kecuali Ariella.
"Sayang kamu juga ya,tunggu aku diluar ok"ujar Erina dengan lembut sembari memegang lengan Ariella lembut.
"Baiklah,kalau ada apa apa segera hubungi aku ya"jawab Ariella sembari tersenyum kemudian mengusap rambut Erina didepan mata Jessica yang membuat hati Jessica heran dan cemburu.
"Saya permisi dulu bu Jessica"pamit Ariella kemudian keluar dari ruangan.
"Kenapa anda terkejut nona Jessica kan sedari tadi saya disini? Saya penasaran apa yang membuat anda tidak memperhatikan saya? oh ya saya lupa kalau anda kan tadi melihat kearah SUAMI saya"ujar Erina dengan sinis dan menekan kata Suami yang membuat Jessica terkejut.
"Apa? Suami?"kaget Jessica.
"Yap,Ariel sekarang sudah sah menjadi suami saya"jawab Erina sembari tersenyum sinis.
"Bagaimana bisa itu terjadi? Dan jika aku tahu siapa dibalik E.M corp aku tidak akan mau bekerja sama dengan orang seperti kamu"ujar Jessica marah.
"Hahahah kenapa anda harus marah sih,kontrak nya sudah ditanda tangani jadi anda tidak bisa memutuskan sepihak"jawab Erina.
"Kamu tahu Jess,aku sudah pernah bilang sama kamu kalau kau akan menghancurkan hidup kamu dan mengambil semua yang berharga dihidup kamu termasuk Ariel,sekarang Ariel ada dipihakku dan tidak akan lama kemudian aku akan segera membunuhmu"sambung Erina serius sembari menatap tajam Jessica.
"Kamu kira bisa dengan mudah membunuhku walaupun Ariel ada dipihakmu,apa kamu yakin Ariel akan selamanya bersama kamu? Kamu harus ingat siapa aku Erina,aku pasti bisa merebut apa yang seharusnya menjadi milik aku dan aku juga akan membunuhmu sama seperti aku membunuh kakak dan kakak iparmu"ujar Jessica sembari tersenyum sinis lalu segera keluar dari ruang meeting dan meninggalkan Erina sendirian yang sedang menahan amarahnya.
"Lihat saja Jessica,kali ini aku pasti akan menang"tekad Erina kuat.
Ariella sedang berdiri di luar ruang meeting menunggu Erina sembari memainkan hpnya,tak lama kemudian Jessica keluar dan meninggalkan ruang meeting tanpa menoleh kearah Ariella.
"Ayo kita pulang"ujar Erina tiba tiba yang membuat Ariella tersadar karena sedari tadi dia melihat kearah Jessica.
"Oh ya,ayo"jawab Ariella kemudian menggenggam tangan Erina tanpa disadari oleh keduanya Jessica sedari tadi mengintip kearah mereka dengan hati yang penuh rasa cemburu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jangan lupa voted and coment ya🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😘😘😘😘.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love's [END]
FantasíaCerita seorang gadis cantik yang rela menipu banyak wanita demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang kakak......dan juga rela melakukan apapun demi membalas kematian sang kakak