32

3.2K 320 23
                                    


~Districk 25

Seorang anak laki laki sekitar berusia 10 tahun kini sedang berjalan ditengah tengah keramaian bandara dengan memakai kaos oblong putih,jaket kulit hitam,celana jeans hitam serta kacamata hitam dan sebuah topi sebagai pelengkap penampilannya.

Anak tersebut berjalan sembari menggandeng seorang pemuda yang berpenampilan sama dengannya tetapi sang pemuda memakai sebuah masker yang membuat wajahnya tidak terlihat serta menarik sebuah koper dengan tangan kanannya.

Mereka berdua berjalan keluar dari bandara dan langsung masuk kedalam sebuah mobil hitam yang telah menunggu mereka sedari tadi

"Daddy,bisakah kita singgah dulu dimini market?"tanya anak tersebut terhadap pria yang berada disampingnya sembari menatap penuh harap.

"Tentu nak,memangnya kamu mau membeli apa disana?"tanya si pria penasaran.

"Cuman mau beli air mineral sama snack aja Dad"jawab sang anak.

"Ya udah,pak tolong kita disinggahi dulu dimini market terdekat ya soalnya anak saya mau beli air"pinta sang pria sopan kepada sopir.

"Baik tuan"Jawab sang sopir sembari menghentikan laju kendaraanya saat sudah berada didepan mini market.

"Ayo kita turun"ujar pria tersebut sembari membuka pintu dan keluar terlebih dahulu baru diikuti oleh sang anak.

"Pak tunggu sebentar ya"ujar sang pria kepada pak sopir yang dibalas dengan anggukan kepala oleh si sopir.

Pria tersebut masuk kedalam mini market dan mencari keberadaan sang anak yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam,dia bertemu sang anak didekat rak yang berisikan makanan ringan.

"Jangan terlalu banyak ya,soalnya nanti mommymu akan marah sama Daddy"seru sang pria mencoba mengingatkan sang anak kepada larangan yang telah diberikan oleh mommynya.

"Hmm,baiklah sudah ayo kita kekasir"jawab sang anak lesu karena tidak bisa membawa beberapa coklat yang disukainya itu ke kasir dan menaruh kembali ke rak lalu berjalan kearah kasir.

Sang pria yang tidak tega melihat raut sedih sang anak akhirnya mengambil dua bungkus coklat kesukaan sang putra lalu membawanya kedepan kasir.

"Sekalian ini juga ya mba"ujar pria tersebut kepada seorang kasir yang sedang sibuk melayani sang putra.

"Daddy"lirih sang putra saat melihat daddynya yang membawa dua bungkus coklat kekasir.

"Cukup ya dua soalnya Daddy takut mommymu akan marah kalau tahu daddy membelikanmu banyak coklat,jadi ini rahasia kita berdua ok?"gumam sang pria sembari mengacungkan jari kelingkingnya didepan wajah sang putra.

"Ok"jawab sang putra dengan tersenyum lebar sembari menautkan jari kelingkingnya dijari sang Daddy.

Setelah selesai dimini market pria tersebut bersama putranya kembali kedalam mobil dan kemudian meminta untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Kita mau kemana pak?"tanya sang pria.

"Kita kekantor nyonya tuan,soalnya nyonya tadi sudah berpesan untuk mengantarkan kalian kesana"jawab sang sopir sopan.

"Ya udah kalau begitu"

Sang pria mengambil hp yang ada disaku jaketnya dan mengetik sesuatu di hp kemudian menaruhnya kembali kedalam saku jaketnya.

Dilain tempat Erina sedang sibuk mengerjakan sesuatu terbukti dari betapa serius raut wajahnya dan jarinya yang dengan lincah mengetik dilaptopnya.

Tingh

Suara notifikasi pesan membuat fokus Erina menjadi pecah dab segera mengambil hp untuk diperiksa dan melihat siapa yang mengirimkannya pesan di jam sibuk seperti ini.

Babby❤

Kak,sebentar lagi aku bakal sampai di kantor kakak.

Selesai membaca pesan yang diterimanya,Erina kemudian dengan segera menutup laptop dan merapikan sebentar dokumen yang berada diatas mejanya lalu keluar dengan sedikit tergesa gesa.

Sang sekretaris yang melihat bosnya terburu buru dengan segera mengikutinya tanpa banya bertanya.

Tingh

Lift pun telah sampai dilantai dasar dengan cepat Erina berjalan menuju kearah tengah loby dan melihat sudah ada dua orang didepan resepsionis nampaknya sedang bertanya sesuatu.

"Aaron"panggil Erina saat dirinya sudah mendekat kearah dua orang tersebut,sang sekretaris yang sudah tahu dan sudah melihat siapa yang ditemui oleh sang bos hanya bisa menghela nafas lega karena dia takut Erina akan menemui seseorang yang tidak dikenalnya dan mendapatkan masalah yang besar.

Kedua pria yang berbeda ukuran tersebut menoleh kearah belakang saat nama salah satu diantara mereka dipanggil oleh sebuah suara yang sudah familiar ditelinga mereka.

"Mommy"panggil pria yang lebib kecil dan segera memeluk erat pinggang Erina dan dibalas tak kalah erat juga oleh Erina.

Banyak sekali karyawan yang melihat kejadian itu pasalnya sekarang adalah waktunya untuk istirahat makan siang,mereka penasaran kenapa sang bos mendadak berjalan dengan terburu buru dan betapa terkejutnya mereka saat mengetahui bahwa Direktur mereka sudah menikah dan sudah mempunyai anak.

Tetapi mereka juga penasaran dengan wajah suami dari pemilik perusahaan ini karena sedari tadi sang suaminya tidak pernah melepaskan kacamata dan juga maskernya.

"Hai kenapa aku nggak disapa sih?"tanya sang pria dengan nada tidak terima.

"Oh ya hampir lupa mommy,hai sayang apa kabar?"sapa Erina sembari memeluk tubuh pria tersebut dengan erat.

"Baik kok,kakak apa kabar?"tanya pria itu balik ke Erina sembari mengusap lembut punggung Erina

"Aku juga baik kok sayang"jawab Erina dengan tersenyum lebar sembari melepaskan pelukan mereka.

"Ya udah ayo keruanganku kita makan sianh disana"ajak Erina sembari menggandeng lengan kiri sang pria dan tak lupa juga menggenggam tangan kanan sang anak.

"Tapi mom,Aaron ingin makan diluar sama mommy dan daddy"tolak Aaron yang membuat langkah kaki Erina berhenti.

"Makan diluar? Bagaimana menurut kamu sayang kita makan disini atau diluar?"tanya Erina kepada pria yang ada disampingnya.

"Kita makan diluar aja,soalnya sudah sedari lama Aaron ingin kita bertiga makan diluar jadi kali ini kita makan direstaurant ya"jawab sang pria lembut yang membuat Erina menganggukkan kepalanya.

"Ya baiklah hari ini kita makan diluar"putus Erina sembari mengganti arah mereka yang tadi ingin masuk kedalam lift kini kearah pintu luar.

"Sinta,kamu disini aja awasi semuanya selagi saya tidak ada ditempat"titah Erina dengan tegas.

"Baik bu"jawab Sinta patuh.

Erina membawa kedua pria tersebut kesalah satu restaurant terbaik dan mereka memesan sebuah ruangan khusus untuk mereka bertiga dan memesan semua masakan terbaik yang ada direstaurant tersebut.

Mereka bertiga makan dengan lahap dan tenang,hanya ada suara dentingan sendok yang ada diruangan tersebut.

Setengah jam kemudian mereka telah selesai makan barulah Erina memulai percakapan mereka.

"Sayang,Daddy ingin bertemu dengan kamu"ujar Eriba to the point yang membuat sang pria itu terkejut.

"Ketemu? Emang kenapa kak? Aku ada buat masalah ya sama kakak dan daddy kakak?"tanya sang pria beruntun yang langsung dijawab dengan gelengan kepala oleh Erina.

"Enggak kok yang,daddy cuman mau ketemu aja sama kamu katanya kangen karen sudah lama nggak ketemu sama kamu dan juga Aaron"jawab Erina yang membuat pria tersebut menghela nafas lega.

"Ohh gitu kirain aku ada masalah apa,ya udah malam ini juga aku akan kesana untuk ketemu sama daddy kakak"ujar pria tersebut yang disetujui oleh Erina dengan menganggukan kepala.

'Terima kasih karena sudah bersedia menemaniku selama ini,Riel"bhatin Erina.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jangan lupa voted and coment ya🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻😘😘😘😘.

Fake Love's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang