Ercy menahan diri untuk tidak membanting pintu kelas ketika dia sudah berada di lorong. Samar telinga nya bisa mendengar cekikikan dari beberapa teman sekelasnya, namun setelah nya hening, mungkin karena ms. Mione menegur mereka.
Ercy mengusap wajahnya. Di kehidupan aslinya Ercy sebenarnya tidak terlalu senang menjadi pusat perhatian. Hanya di saat tertentu dia menerima, tapi selebihnya dia benci di perhatikan berlebihan oleh banyak pasang mata apalagi sampai di permalukan seperti tadi.
Oleh karena itu di kehidupan lamanya dia tidak pernah mau repot-repot mencari masalah. Ribet.
Tapi di dunia ini meskipun dia menghindari masalah, tetap saja masalah yang menghampirinya. Seperti nya sifat sial sudah ada dalam diri Aileen hingga dia terkena batu nya.
"Ck, males banget harus berdiri kayak gini. Aileen kamu benar-benar merepotkan dari awal." Ercy ingin menangis saja rasanya kawan!
Termenung sebentar tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di benaknya. Ercy tersenyum licik dan melirik ke arah pintu yang masih tertutup rapat. Ini masih jam pertama sementara bel pergantian pelajaran masih ada satu setengah jam lagi.
Berarti ini saatnya ke kantin!
Mari bolos!
Ercy tidak peduli lagi. Siapa suruh mengeluarkan dia dari kelas! Biar bagaimana pun seperti katanya tadi Ercy ini bukan tipe melanggar peraturan... Kalau tidak di pancing. Jika sudah seperti ini saatnya menjadi anak nakal! Hahahaha!!!
"Sawarasenai kimi wa shojo na no?!" Ercy menyanyikan lagu haram itu di sepanjang koridor sekolah yang sepi. Omong-omong, Ercy memang gemar bernyanyi sejak dirinya masih Elora. Suara Elora di masa lalu sangat indah dan merdu, beberapa kali dia juga di undang paduan suara jika ada pernikahan atau acara penting di kotanya. Elora pandai mengatur tangga nada, pernafasan dan postur tubuh ketika bernyanyi. Dia akan menjadi percaya diri jika sudah berada di panggung, atau ketika mulai menyanyikan bait pertama lagu nya.
Ercy juga mahir dalam bermain beberapa alat musik. Salah satunya gitar. Ercy mungkin tertinggal di bidang pembelajaran dan seni, namun dalam hal musik Ercy adalah yang terbaik.
Ya, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing-masing. Hanya saja masalah yang dia hadapi saat ini adalah bahwa kekurangan Elora adalah kelebihan Aileen begitu juga sebaliknya kekurangan Aileen adalah kelebihan Elora. Itu yang membuatnya sulit beradaptasi saat ini.
Tapi yang mengejutkan nya, suara Aileen ternyata lembut dan lumayan merdu. Tidak sebagus suara Elora, namun masih sangat enak untuk didengar. Sayangnya Aileen tidak pandai mengatur tangga nada dan ritme pernafasannya, karena itu dia tidak mendalami musik dan bernyanyi. Untuk Ercy yang sekarang, mudah untuk melatih pita suara dan kemampuan bernyanyi tubuh ini, sehingga mungkin dia bisa kembali pada hobinya di kehidupan sebelumnya. Dan jika memungkinkan, kembali mendapatkan keuntungan dari bakat itu seperti sebelumnya.
Dan juga, jika dia berhasil mendapatkan uang tambahan karena bakat musik nya, dia bisa membelikan Leo banyak mainan dan makanan enak, aahhh... Ercy jadi tidak sabar.
"Boku wa yarichin bicchi no osu dayo!" Dia sedikit menekan suaranya hingga seperti erangan serak ketika menyanyikan bagian Yuri Ayato itu.
Ercy memutar tubuhnya dan berdansa kecil di sepanjang lorong menuju kantin. Dia menuruni sekitar tiga tangga dan sampai di lantai paling bawah.
Letak kantin berada tepat di pojok lantai satu. Ercy sudah bisa mencium aroma makanan lezat yang terbawa angin. Perut nya bergemuruh, yak, saatnya makan nasi!
"Kyaakk!!!"
Telinga Ercy menangkap suara teriakan seorang gadis yang sedikit samar. Langkahnya terhenti, Ercy mengerutkan keningnya dan mengedarkan pandangannya. "Loh siapa yang teriak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Freak!!! [END] ✓
Teen FictionElora Raneysha hanyalah seorang mahasiswi semester akhir yang hampir menyelesaikan skripsinya. Namun dia harus mati mengenaskan karena keselek tahu goreng yang diam-diam dia comot. Dan ketika dia membuka mata, dia mendapati dirinya masuk ke tubuh se...