[47] Guilt

3.8K 619 11
                                    

Ercy tertegun begitu juga Victor. Keduanya larut dalam keheningan. Cakra masa bodoh dengan ekspresi kaget mereka dan malah sibuk mengunyah cheesecake nya.

"Aku..." Ercy kesulitan menyampaikan apa yang ada dalam otaknya, "cerita mu persis seperti yang ada di dalam mimpiku."

Cakra meliriknya sekilas kemudian fokusnya kembali lagi pada cheesecake nya. "Setelah itu kau pindah ke panti asuhan, jadi aku kurang tahu kelanjutannya. Yah, sudah lama tidak melihat mu."

Victor terlihat sedikit kebingungan. Ercy yakin dia kebingungan.

"Tapi waktu itu kau bilang ketika terakhir kali kau lihat aku, aura ku berbeda? Maksudnya apa?"

Cakra menjulurkan lidahnya karena kepanasan sehabis menyantap croissant yang masih panas. Setelah mengipasi lidahnya, dia menjawab lagi. "Aku merindukan mu tahu, cantikku. Waktu itu aku ada turnamen di sekolahmu, turnamen bola. Kemudian tidak sengaja berpapasan dengan mu. Tapi kau tidak mengenali ku. Ketika aku menyapamu, tatapan mu lebih angkuh, lebih asing. Aku langsung sadar, itu bukan kau. Sorot mata Aileen berbeda dengan dia. Kemudian aku ingat kejadian ketika kau bangkit dari kematian. Aku jadi punya teori kalau kau sebenarnya berganti jiwa."

Cakra berdiri lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Ercy yang memucat, "apa aku salah? Dan tampaknya jiwa aslimu sudah kembali, hm?"

Victor mendorong wajah Cakra yang di rasa terlalu dekat dengan seniornya, "jauh-jauh, kau bau jengkol!"

"Aku baru makan cheesecake!"

"Wajah mu kayak ikan pepes!"

"Emangnya itu penting ya sekarang?!"

Ercy memijat pelipisnya yang sakit. Victor menghentikan pertengkaran dan fokus pada Ercy. "Senior? Jangan di paksakan."

"Jujur... Aku sebenarnya tidak ingat apapun sama sekali. Mau itu ingatan disini, maupun di tubuh lama..."

"Huh?"

Pada akhirnya Ercy terpaksa menceritakan tentang kepindahan tubuhnya pada Victor. Anak itu terlihat sangat kaget dan syok. Wajahnya seakan mempertanyakan Fenomena ajaib macam apa yang terjadi di dunia modern seperti ini.

Cakra sedari tadi menyimak dengan pipi bersandar di telapak tangan, menatap malas keduanya. "Sudah kuduga, aku ini orangnya peka loh."

"Yang terakhir kali aku ingat, aku terbangun di atas lantai dengan racun tikus di tangan ku. Mencoba bunuh diri. Aku bahkan tidak ingat aku siapa dan aku ada dimana. Kata dokter aku amnesia, tapi penyebabnya tidak pasti. Dan aku di beritahu kalau aku adalah Elora dan aku brokenhome, tinggal bersama nenekku setelah kematian ayah yang pemabuk dan terlilit hutang dan ibu seorang pelacur."

"Senior..." Victor dengan lembut menggenggam jemari mungil Ercy yang terlihat tertekan.

"Sejak itu aku menjalani kehidupan ku sebagai Elora dengan posisi lupa ingatan. Aku tidak ingat apapun, dan itu cukup sulit. Tapi kau bilang teori mu aku bertukar tubuh ketika aku berusia 9 tahun, dan aku yakin dengan jelas ketika aku sadar terakhir kali di tubuh Elora, jiwa ku berusia lima belas tahun. Tidak mungkin selama enam tahun jiwa ku terombang-ambing begitu saja?"

"Aku punya teori lain." Victor tampak sangat serius, menarik atensi Ercy dan Cakra.

"Bisa jadi... Kau tidak hanya bertukar tubuh satu kali." Victor terlihat khawatir, "kita juga tidak tahu pasti pemicu mengapa kau bisa bertukar tubuh senior. Entah mengapa ini semua terasa menyeramkan."

Transmigration Freak!!! [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang