[09] Hypocritical Technique

18.9K 2.5K 49
                                    

Sudah lima hari dia belajar taekwondo bersama paman Brandon dan dia sudah menguasai beberapa gerakan dasar yang berguna sebagai pertahanan dasar. Ercy belajar setiap sore sepulang sekolah, dua kali di temani Theo yang datang menonton. Theo amat sangat terkejut dengan fakta Ercy belajar taekwondo. Dia tidak pernah terpikirkan sekalipun bagaimana rupa Aileen yang belajar bela diri. Karena Aileen adalah gadis feminim yang tidak suka berkeringat. Dia tidak akan pernah mau melakukan sesuatu yang merepotkan, salah satunya beladiri. Karena itu, Theo rajin datang untuk menonton Ercy latihan beladiri.

Pagi ini pun seperti biasa Theo menjemputnya untuk pergi ke sekolah. Pangeran tidak menyediakan sopir pribadi untuk Aileen, karena biasanya Aileen akan berangkat bersama Theo. Ercy tidak pernah bertanya alasannya, tapi Theo yang berinisiatif menjelaskan. Karena sejak TK mereka selalu berangkat bersama, pergi sekolah tanpa Aileen akan sangat sepi dan tidak mengasyikkan. Karena itu meskipun jauh, Theo akan tetap pergi ke rumah sang sahabat untuk menjemputnya. Waktu Ercy pertama kali bertransmigrasi, kebetulan Theo juga baru pulang dari luar kota, karena itu Ercy menaiki sepeda. Tapi karena Theo memaksanya untuk berangkat bersama seperti ketika bersama Aileen, Ercy jadi tidak bisa olahraga. Agak mengesalkan memang, tapi apa boleh buat.

Mereka sampai di parkiran sekolah. Ketika bersiap-siap turun, mereka melihat kerumunan gadis berdiri tak jauh dari mobil mereka.

"Itu kenapa? Ada mobil yang kecolongan?" Tanya Ercy dengan alis berkerut.

Theo memutar mata, "dulu kamu selalu memperhatikan pangeran, tapi kamu tidak tahu itu kerumunan apa?"

"Ingat, dulu itu Aileen. Meski dia mewariskan ingatan padaku, aku tetap tidak bisa mengingat sampai sedetail ini kalo bukan hal yang penting." Ercy menyuarakan protes.

"Kerumunan itu yang menunggu pangeran untuk parkir. Biasanya mereka akan jadi tukang parkir dadakan, bahkan ada yang rela berjaga seharian agar tidak ada seseorang pun yang bisa mendekati mobil pangeran."

"Di gaji ga tuh?" Mata Ercy berbinar.

"Kayak nya enggak."

"Yaudah gak jadi." Ercy mendengus kecewa. Theo yang mengerti pikiran absurd temannya tidak berkomentar lagi. Mereka bersiap-siap untuk turun mobil, tapi di hentikan oleh teriakan para gadis yang berkerumun tak jauh dari mereka. Sebuah mobil Bugatti berwarna hitam meluncur masuk ke parkiran.

Mata Ercy membelalak begitu lebar melihat mobil beraroma sultan itu. Gadis itu dengan cepat menempelkan wajahnya pada kaca mobil Theo, memelototi mobil yang perlahan terparkir tepat di depan mobil mereka. Mulut gadis itu menganga, wah, demi apa mobil mewah tepat di depan matanya! Mimpi apa dia semalam!

Jika dia membawa mobil itu ke rumahnya, pada tetangga pasti akan berjulit iri, nenek legend juga mungkin akan terkena serangan jantung mendadak. Pantat Ercy gatal!

Theo menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah udik Ercy, "kenapa sekaget itu? Di bagasi rumah mu mobil serupa juga ada."

Ercy dengan kecepatan di luar nalar menoleh ke Theo, hingga sahabatnya itu khawatir dengan kepala Ercy akan kecengklak karena menoleh terlalu cepat. "Sungguh? Aku punya?!"

"Kaluarga kerajaan memberikan semuanya padamu asalkan kau tidak mengacau. Dan ya, kau punya."

Mata Ercy berubah hijau. Nominal uang yang sangat banyak berputar-putar di kepalanya. Dia terkekeh gila ketika membayangkan berapa banyak uang di rekeningnya bila dia menjual mobil itu.

Theo mendengus dan ketika menoleh lagi ke depan, dia membeku. Tangannya mencengkram setir dengan sangat erat, hingga buku jarinya memutih. Ercy yang berada dalam kegilaan itu cepat sadar, dan ikut menoleh ke depan. Keduanya menatap terkejut ketika pangeran keluar dari mobil menggandeng seorang gadis dengan rambut perak panjang. Wajah gadis itu tidak kelihatan karena dia menunduk, tapi dari perawakan kikuknya Ercy tahu siapa itu. Yaps, sumber kebencian Aileen hingga ia bunuh diri, Lumine Asgard.

Transmigration Freak!!! [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang