Lumine menimang bayi gembul itu di lobi bioskop. Lobi sepi karena hari itu bukan weekend, jadi hanya ada beberapa orang saja yang duduk menunggu di lobi. Lumine duduk di salah satu kursi, mengecupi pipi pangeran kecil itu.
Setelah menyelesaikan urusannya di toilet, Lumine benar menghampiri bibi Mei dan Leo yang duduk menunggu di sofa lobi.
Gantian bibi Mei yang menitipkan Leo karena dia juga sakit perut dan butuh ke toilet. Lumine tertawa dan dengan senang hati menjaga Leo yang imut.
Lumine tertawa kecil dan membersihkan mata bulat Leo dengan sapu tangannya. Terpesona pada ketampanan Leo padahal masih bayi. Ketika dia tumbuh Leo pasti menjadi anak yang luar biasa tampan. Gen kerajaan memang tidak berbohong. Leo keturunan kerajaan asli, dalam darahnya mengalir darah Gillard, Lumine bisa merasakan jika Leo akan menjadi pemimpin hebat suatu hari nanti.
Tapi dia turut sedih juga ketika mengingat kenyataan bahwa Leo bahkan tidak di akui oleh ayah kandungnya. Dan ya, itu cukup membuat hatinya terasa ngilu ketika memikirkannya.
"Semoga kau mendapatkan kebahagiaan di masa depan, ya, Leo. Kau dan ibumu sudah cukup menderita, padahal kalian orang baik. Dunia ini memang terkadang tidak adil, kau tau. Kau masih bayi, karena itu belum bisa melihat sisi kelam dunia." Lumine sedikit terkejut ketika matanya bersitatap dengan manik hitam legam Leo. Leo menatapnya, dengan wajah serius. Seakan dia mendengar kan setiap lantunan kata Lumine.
Lumine menyentuh pipi gembul Leo, "jika kau mendengarkan aku, maka dengarkan ini. Ibumu banyak melalui hal buruk. Hidupnya berat. Dia hanya memiliki mu dalam hidupnya, jadi, ketika besar nanti jagalah dia, sayangi dia, cintai dia. Selagi kau masih memiliki dia di sisimu." Lumine merasakan matanya memanas.
Dia teringat akan mendiang ibunya yang meninggal karena menyelamatkan nya.
Tujuh tahun lalu, Lumine hampir tertabrak oleh truk karena kelalaiannya mengejar seekor kucing yang melompat ke jalan raya. Ibu Lumine melihat kejadian itu dan sontak menggunakan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi Lumine. Dan alhasil ibunya lah yang pergi lebih dulu meninggalkan Lumine berdua bersama sang ayah yang menikah lagi dengan janda yang memiliki dua anak.
Karena itu Lumine selalu kesepian, karena dia hanya di anggap pembunuh oleh sang ayah, dan pengganggu oleh ibu tiri dan saudara tirinya.
Namun ini bukan cerita Cinderella, dimana seorang gadis yang di perlukan buruk oleh keluarga nya kemudian bertemu pangeran, jatuh cinta dan hidup bahagia.
Tidak.
Lumine tidak mencintai pangeran seperti Cinderella.
Karena dia sudah memiliki pangeran lain di hatinya yang sangat ia cintai.
Lumine mengusap air matanya yang entah sejak kapan meluruh tanpa dapat di tahan lagi. Lumine tersenyum pada Leo yang masih memandanginya.
Leo memeluk Lumine dengan kedua tangan mungilnya. Bayi itu, bayi enam bulan itu memeluk tubuhnya seakan sedang menyemangati nya!
Lumine tahu Leo adalah anak dari keluarga kerajaan yang jelas saja memiliki gen jenius dalam diri mereka, tapi sepertinya ini berlebihan!
Tapi tampaknya kekhawatiran Lumine terlalu berlebihan, Leo mungkin bisa mengerti perasaan nya dan ikut berduka untuknya, tapi Leo tetaplah seorang bayi. Dia sudah menggigiti kancing pakaian Lumine dengan bibirnya.
Lumine tertawa, balas memeluk bagi itu erat, "kenapa, kenapa kau sangat lucu? Nona Ercy beruntung memilikimu."
"Bwaaa bwaaa..." Leo menepuk pinggang Lumine dengan kepalan tangan mungilnya.
"Lumine?"
Lumine mendongak ketika mendengar suara seseorang memanggilnya. Lumine melotot ketika mengenali siapa orang itu, ya, siapa lagi jika bukan pangeran kerajaan Osborne, Xaviero Gillard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Freak!!! [END] ✓
Teen FictionElora Raneysha hanyalah seorang mahasiswi semester akhir yang hampir menyelesaikan skripsinya. Namun dia harus mati mengenaskan karena keselek tahu goreng yang diam-diam dia comot. Dan ketika dia membuka mata, dia mendapati dirinya masuk ke tubuh se...