Kini mereka duduk menghadap televisi yang lumayan besar dengan camilan di atas meja. Paman Brandon dan bibi Mei duduk berdua di sofa, sementara Ercy duduk di lantai. Dia menunjuk sofa sambil tersenyum, "Xaviero duduk di situ saja."
Xaviero yang masih menggendong Leo tidak mengatakan apapun, namun yang mengejutkannya pria itu justru mengambil duduk di sebelah Ercy, tepat di atas karpet.
Ketiga orang itu terkejut dengan perilaku sang pangeran. Bibi Mei dan paman Brandon otomatis berdiri lagi, "pangeran, biar kami saja yang duduk di bawah, anda duduk di sofa saja."
"Aku sedang tidak pakai mahkota, tidak perlu memperlakukan ku spesial." Suaranya datar, namun terdengar lembut, "kalian lebih tua. Duduklah di atas."
Bibi Mei merasa akan menangis saja, sementara Ercy merasakan pipinya menghangat lagi. Sialan, dia seperti nya punya masalah hati.
Leo menatap Ercy dengan mata bulatnya, lihatlah bocah ini. Betapa ceria nya dia ketika berada di gendongan ayahnya. Leo bahkan menempel seperti perangko, tidak membiarkan Xaviero melepaskan nya. Dan anehnya Xaviero justru tidak keberatan, dan terus menggendong Leo tanpa protes, bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda dia akan melepaskan Leo.
Sebenarnya apa yang sebenarnya terjadi disini?
Xaviero dalam ingatan Aileen tidak peduli dengan nya ataupun anaknya, Leo. Namun kini berbeda dengan ingatan Aileen, Xaviero justru menempel pada anaknya itu, meskipun dia masih kaku ketika berinteraksi dengan Ercy.
Entah mengapa Ercy merasa seperti ada yang salah. Entah itu ingatan Aileen, atau mungkin memang terjadi salah sangka disini. Tapi dia masih belum mengetahui nya. Dia hanya merasa ada yang janggal dan tidak sesuai saja tentang sesuatu.
Sesuai ingatan Aileen, Xaviero memang tidak peduli padanya atau anaknya, namun mengapa di ingatan yang dia dapatkan Xaviero terlihat sangat membencinya dan jijik padanya, namun perilaku Xaviero yang dia lihat jelas berbeda. Xaviero masih sama dingin dan kakunya, tapi Ercy bisa merasakan ketulusan dalam dirinya.
Lalu mengapa bagi Aileen Xaviero seperti sosok tidak berperasaan?
Apa memang sejak awal Xaviero adalah sosok jahat, atau memang... Aileen yang salah mengira?
Tapi mana mungkin!
Ercy menggelengkan kepalanya, memangnya ini drama? Mana mungkin orang genius seperti Aileen bisa salah paham?
Lagipula kalau memang Xaviero bukan orang jahat, mengapa dia menelantarkan gadis yang dia hamili dan anaknya? Kalau dia memang pria baik, dia pasti akan bersikeras untuk mereka berdua dan bertanggung jawab sepenuhnya, bukannya melarikan diri seperti ini.
Lagipula dia juga menyukai Lumine, dalam ingatan Aileen.
Semua nya sesuai. Namun mengapa masih terasa janggal?
Mungkin Ercy memang bodoh, tapi hatinya cukup peka jika ada yang janggal tentang sesuatu.
Film di mulai. Judulnya, To Thanatos. Bercerita tentang sekelompok murid sekolah menengah yang memainkan sebuah perminan uji nyali yang mirip papan Ouija. Mereka mempersembahkan setitik darah untuk mengikat mereka dalam permainan, dan di paksa bermain hingga akhir dengan nyawa sebagai taruhan. Satu persatu murid mati, terjadi kengerian di mana-mana. Sesoso badut pemakan manusia memburu mereka di setiap sudut, di manapun mereka bersembunyi.
Ercy hanya terdiam dengan wajah pucat, dia bahkan tidak bergerak satu senti pun dari tempatnya duduk. Jangankan minum soda, melirik ke samping saja membutuhkan usaha.
Xaviero nampak tenang di tempatnya, duduk dengan wajah biasa saja tanpa terlihat jejak ketakutan disana. Sesekali pria itu bahkan memainkan jemari mungil Leo di pangkuan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Freak!!! [END] ✓
Teen FictionElora Raneysha hanyalah seorang mahasiswi semester akhir yang hampir menyelesaikan skripsinya. Namun dia harus mati mengenaskan karena keselek tahu goreng yang diam-diam dia comot. Dan ketika dia membuka mata, dia mendapati dirinya masuk ke tubuh se...