"Aku Aileen Ercyxi Grace sekarang. Aku harus melupakan kehidupan lamaku dan meneruskan hidup dengan tubuh ini. Tapi aku tidak ingin di panggil Aileen, mengingatkan ku pada kebodohan manusia ini. Jadi..." Gadis itu berpikir sejenak, "oke, namaku sekarang Ercy!"
Ercy yang memiliki jiwa Elora itu tersenyum bangga menatap cermin. "Cewek ini cantik juga. Sayang nya dungu. Padahal cantik kenapa masih mengejar pangeran mahkota yang kayaknya matanya ada kataraknya itu. Cewek cantik begini di tolak. Mending Aileen ini cari cowok lain yang lebih tampan, pengusaha kek, artis kek." Ercy berceloteh sendiri.
"Biar kayak di novel kemarin, gadis Panti asuhan menikah dengan seorang CEO kaya raya yang tampan! Begini kan lebih enak!" Ercy mengangguk-angguk setuju dengan khayalan nya.
"Atau, seorang gadis dingin jatuh cinta dengan cowok humoris, kapten basket. Mereka akhirnya berkencan karena cowok ini tidak sengaja mengenai kepala gadis itu dengan bola basket!"
"Ah! Atau, jodohku ternyata psikopat posesif." Ercy tersenyum gila. "Ya iya! Psikopat posesif yang terbaik! Gak harus pangeran itu!"
"Daripada ngejar pangeran mahkota yang udah bucin mampus sama Lumine, iya kan ya."
"Ooeeee!!! Ooeee!!" Ercy gelagapan. Dia buru-buru berbalik untuk menenangkan Leo yang menangis begitu keras. Ercy menepuk-nepuk punggung anaknya dengan lembut, menyenandungkan lagu-lagu pengantar tidur dari dunianya.
"Ambilkan bulan Bu~ ambilkan bulan Bu, yang selalu bersinar di langit~~"
Tangisan Leo perlahan mereda. Ercy menghembuskan nafasnya, mengecupi pipi anaknya gemas. Leo membuka mata bulatnya, memandang lugu ke wajah Ercy yang menahan gemas. Astaga, Leo benar-benar sosok bayi sempurna! Bahkan ketika masih bayi saja, wajahnya sangat imut dan tampan. Bila besar nanti, mungkin Leo akan menjadi pria tertampan di muka bumi.
Ercy mengatakan itu bukan hanya karena Leo adalah anaknya. Tapi kenyataannya memang seperti itu. Mata bayi itu bulat, tapi tatapan nya tajam dan jernih. Di masa depan, mungkin dia bisa meluluhkan wanita manapun yang dia inginkan.
"Yah, seperti yang di harapkan dari anakku tersayang!" Ercy mengecupi pipi gembul Leo yang bearoma susu.
Ercy, meskipun baru dua hari berada di dunia ini, tapi perasaan sayang nya pada Leo sangat besar melebihi apapun. Seperti dirinya sendiri yang melahirkan nya, bukan Aileen. Perasaan nya seperti seorang ibu yang mencintai anaknya, seakaan dirinya bisa memberikan apa saja untuk anaknya itu.
Leo tertawa bahagia, suaranya kecil dan menggemaskan khas bayi. Kedua tangan nya terangkat, berusaha menyentuh wajah ibunya, namun karena tangannya masih terlalu pendek, dia hanya bisa menyentuh dagu ibunya.
Ercy menahan gemas, dia menenggelamkan wajahnya dan menciumi tubuh bayi kecilnya. Menggigit kerah baju bayinya dan mengendus-endus lehernya, membuat si kecil semakin tertawa.
"Nyonya, makan malam sudah siap." Bibi Mei muncul dari balik pintu. Ercy yang memang memang sudah lapar, berbinar bahagia.
Ercy membawa baby Leo turun ke lantai bawah. Ercy duduk di meja makan sambil tetap menggendong baby Leo. "Apaan ini bi?" Ercy melihat tampilan makanannya.
"Oh, itu steak dengan kentang tumbuk dan salad, nyonya."
"Ha?" Ercy yang bisanya cuma makan ikan asin sama telor ceplok membuka mulutnya, terkejut dan cengo. Mata Ercy menatap tidak percaya kemewahan di depan matanya. Demi apa dia akhirnya bisa makan ini?! Selama bertahun-tahun hidupnya, Ercy tidak pernah makan makanan mewah karena uang mereka tidak cukup. Tapi berkat Tuhan mana yang kau dusta kan?! Ercy akhirnya bisa makan steak mewah ini!
Tapi seketika kebahagiaan nya sirna. Dia teringat neneknya. Tubuhnya di banjiri perasaan tidak nyaman. Apakah neneknya sudah makan? Apa menu makanan neneknya? Apakah telor ceplok dan kerupuk lagi? Atau tahu semalam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Freak!!! [END] ✓
Teen FictionElora Raneysha hanyalah seorang mahasiswi semester akhir yang hampir menyelesaikan skripsinya. Namun dia harus mati mengenaskan karena keselek tahu goreng yang diam-diam dia comot. Dan ketika dia membuka mata, dia mendapati dirinya masuk ke tubuh se...