Fiki duduk menunggu kehadiran Jihan, tak lama kemudian Jihan datang menghampiri dirinya.
"Sorry kak telat, tadi dosen yang ngajar lama banget keluarnya. " ucap Jihan mencoba mengatur nafasnya karena kelelahan setelah berlari
"Ya ampun capek banget kayaknya." ucap Fiki mengampil sapu tangan miliknya lalu digunakannya untuk menyeka keringat Jihan
Jihan menatap Fiki yang sedang menyeka keringatnya. Terlihat tatapan tulus terpancar dari mata Fiki.
"Kak Fiki romantis banget. Duh kok jadi salting gini." batin Jihan
"Hayo bengong mikirin gua ya. " ucap Fiki
"Gak kok, kak Fiki kepedean. " ucap Jihan
"Iya deh. Gimana? Udah siap belum? " tanya Fiki
"SIAP BANGET DONG."
"Mau belajar masaknya dimana? "
"Di rumah kak Fiki aja gimana. "
"Ya udah kita berangkat sekarang biar gak kemalaman."
"Lets go." ucap Jihan berjalan lebih dulu
Fiki merasa terkejut, dirinya dengan cepat melepas jaket yang dipakainya lalu menutupi bagian belakang Jihan.
Fiki berusaha menutupi noda darah di rok Jihan selama perjalanan menuju parkiran kampus. Saat tiba di parkiran Jihan merasa bingung dengan sikap Fiki.
"Kak Fiki ngapain dibelakang aku? Terus itu jaketnya kenapa dilepas? " tanya Jihan
"Sorry Jihan udah bikin lo gak nyaman, tapi kayaknya lo datang bulan. " ucap Fiki
Jihan langsung mengecek bagian belakang roknya, ternyata noda darah sudah menempel di roknya.
"Ya ampun aku lupa, emang udah tanggalnya aku datang bulan. Aku bawa sih ganti tapi pembalutnya lupa gak kebawa. " ucap Jihan merasa bingung
"Kita masuk dulu ya ke mobil gua. Nanti kita cari minimarket terdekat." ucap Fiki
"Maaf ya kak, aku jadi ngerepotin kakak. "
"Gak kok. "
Setelah mencari disekitaran kampus akhirnya mereka menemukan sebuah minimarket.
"Sebentar ya kak aku beli dulu. "
"Sebentar, biar gua aja yang turun. "
"Jangan kak biar aku aja. " ucap Jihan
"Gak apa apa kok, lagian lo gak mungkin juga keluar dengan keadaan kayak gitu. " ucap Fiki
"Biasanya lo pake yang mana? "
"Sebentar kak aku tunjukin fotonya."
"Oh ini. Gua tau kok, ya udah lo tunggu sebentar ya." ucap Fiki turun dari mobilnya
"Sumpah ya yang jadi pacar kak Fiki beruntung banget. Udah cakep, baik, sweet lagi. Udah deh paket lengkap." ucap Jihan
Fiki mencari rak tempat pembalut dipajang, setelah menemukannya Fiki mengambil satu pembalut yang ditunjukan oleh Jihan lalu membayarnya.
"Ini aja kak? "
"Iya mba. "
"Mau sekalian pulsanya kak? "
"Gak mba makasih."
"Maaf ya kak sudah tidak pakai kantong plastik lagi. "
"Gak apa apa kok mba. "
"Eh lihat deh, masa laki laki beli pembalut."
"Iya ya, gak malu apa. "
"Kenapa harus malu beli pembalut?" tanya Fiki

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2
Fiksi RemajaSetelah putus dengan Zweitson, Nadya memulai kehidupannya tanpa bayang bayang masa lalu Zweitson. Awalnya Nadya bisa melakukan semuanya, namun ternyata takdir lagi lagi mempertemukan keduanya. Shandy terus berusaha mendekati Nadya karena baginya ha...