40. Cuek

57 17 2
                                    

Nadya mencoba untuk tegar melihat Shandy bermesraan dengan Acha. Zweitson sengaja mengalihkan pandangan Nadya agar tidak membuat Nadya sedih.

"Nad cobain makanan gua deh, coba buka mulut lo. " ucap Zweitson

"Enak banget Son makanan lo, sekarang gantian lo harus cobain makanan gua. " ucap Nadya

Shandy tersenyum melihat kedekatan Nadya dengan sang adik. Meskipun awalnya hatinya masih memikirkan Nadya namun sekarang hatinya benar benar sudah memilih Acha.

Selesai acara makan malam Zweitson mengantarkan Nadya pulang. Saat sedang diperjalanan Zweitson menemukan sebuah pasar malam.

"Nad kita kalau mampir dulu gimana? Mumpung malam minggu juga."

"Boleh deh Son. "

Zweitson memarkirkan motornya dan mengajak Nadya untuk masuk.

"Kita akan habiskan malam minggu kita berdua disini." ucap Zweitson

"Gua mau main itu, ayo Son. " ajak Nadya

Nadya sangat menikmati semua permainan yang ada di pasar malam tersebut. Ditemani canda tawa Nadya dan Zweitson menghabiskan malam berdua.

Permainan diakhiri dengan menaiki bianglala. Tak lupa keduanya mengabadikan momen tersebut. Seketika rasa sedih Nadya menghilang diganti dengan kebahagiaan.

Setelah selesai Zweitson kembali mengantarkan Nadya pulang.

"Terimakasih banyak ya Son. " ucap Nadya

"Untuk? "

"Gua tahu lo berusaha banget untuk hibur gua. " jawab Nadya

"Gua cuma gak mau lihat lo sedih terus. " ucap Zweitson

"Kalau gitu gua masuk ya. "

"Hati hati. "

"Harusnya gua yang bilang itu. "

"Hehehehe, dah Nad. Selamat tidur. "

Nadya masuk kedalam kamarnya dan langsung melompat ke tempat tidurnya. Nadya tersenyum mengingat ucapan Zweitson yang kembali menyatakan perasaannya kepadanya.

"Terimakasih Zweitson lo udah mau jujur, tapi maaf gua butuh waktu. Semoga lo mau menunggu ya. "

Meisya melamun didekat jendela. Dirinya teringat akan Fenly, ingin sekali rasanya dirinya kembali dekat dengan Fenly.

"Kangen deh sama Fenly. "

"Kamu gak lagi mikirin cowok itu kan? "

"Ya ampun papa bikin kaget aja. "

"Kamu ngapain masih melamun aja, ayo kita berangkat. "

"Iya pa. "

Meisya mengambil tas nya lalu menyusul papanya keluar. Meisya merasa bingung melihat kehadiran Fajri.

"Ji, ngapain disini? " tanya Meisya

"Meisya, kamu akan berangkat kuliah bareng dengan Fajri. "

"Loh papa gak nganterin aku? "

"Papa buru buru, jadi kamu berangkat sama Fajri aja. Papa percaya kok sama Fajri. "

"Ya udah Sya ayo berangkat. "

"Iya Ji. "

Meisya memasang helm lalu menaiki motor Fajri. Tepat pada saat Meisya naik Fenly menghentikan motornya dan melihat Meisya bersama dengan Fajri.

"Om Fajri pamit ya. "

"Hati hati ya Fajri, jangan ngebut ngebut. "

"Siap om. "

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang