42. Kenalan

58 17 7
                                    

"Udah magrib gini tapi gua masih terkunci disini. " ucap Fiki mulai gelisah

"Mana nih cewek nyenyak banget lagi tidurnya. "

Fiki mendekatkan wajahnya ke Selly, bertepatan dengan itu Selly terbangun dan terkejut melihat wajah Fiki yang sudah berada didepan wajahnya.

"Aaaaaaa..... "

"Lo mau apain gua? "

"Gua? Apa apain lo? Ogah banget gua."

"Lo tadi mau cium gua kan. "

"Jangan halu."

"Terus itu kenapa muka lo dekat banget sama muka gua tadi. "

"Gua tadi mau ngecek dimata lo ada belek atau kagak. "

"Awas aja ya lo sampai macam macam sama gua. "

"Ngapain juga. "

"Duh Fik untuk nih cewek bangun, lagian bisa bisanya lo gak sadar. " batin Fiki

"Udah jam segini, gua harus buru buru pulang. " ucap Selly

"Lo lihat, pintunya aja masih belum kebuka. " ucap Fiki

"Duh gimana ya. "

"Lo kok gelisah gitu. "

"Orang tua gua sebentar lagi pulang. Mereka bisa bisa nyariin gua kalau tau jam segini gua belum pulang, mana gua gak ngabarin mereka. "

"Lo tenang dulu. "

Fiki melihat sekelilingnya dan melihat sebuah jendela yang berada diatas pintu. Sepertinya dirinya dan Selly dapat keluar dari jendela tersebut.

"Kita keluar dari jendela itu. "

"Itu tinggi goblok, gimana caranya naik kesitu. " ucap Selly

"Pasti ada tangga didalam sini. "

Fiki mencoba mencari tangga dan dirinya menemukannya, dirinya juga mendapatkan sebuah tali.

"Tangga da tali ini bisa kita pakai. Sekarang lo keluar duluan. Sini gua bantu. "

Fiki membantu mengikatkan tali lalu Selly perlahan menaiki tangga dan mencoba membuka jendela tersebut.

"Jendelanya macet. Awww..."

"Lo kenapa? "

"Bukan apa apa kok. "

Selly berusaha membuka jendela tersebut dan berhasil, dirinya segera keluar melalui jendela tersebut. Saat Selly akan turun kakinya terpeleset dinding dan terjatuh.

Fiki mendengar teriakan Selly dan suara orang terjatuh. Dengan cepat Fiki menaiki tangga dan keluar dari gudang.

"Selly.... "

Fiki menghampiri tubuh Selly, terlihat kening Selly terluka. Fiki menggendong tubuh Selly menuju mobilnya.

Fiki menaikan Selly ke mobilnya. Tak lupa dirinya memasangkan sabuk pengaman.

"Oh iya gua kan gak tahu nih cewek rumahnya dimana. "

"KTP, gua bisa lihat alamat rumahnya dari situ. Duh maaf ya Sel lancang. "

Setelah mengetahui alamat rumah Selly, Fiki langsung membawa mobilnya menuju rumah Selly. Setelah tiba Fiki kembali menggendong tubuh Selly dan membawanya masuk.

"Selly...."

Kedua orang tua Selly dengan cemas menghampiri sang anak.

"Kamu apakan anak saya? "

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang