22. Pulang

79 17 1
                                    

Amara membuka matanya perlahan dan terduduk. Dirinya bertanya tanya mengapa bisa berada diatas kasur? Amara melihat sekelilingnya dan menemukan Ricky yang tertidur.

Amara tersenyum melihat Ricky tidur, namun dirinya teringat akan suatu hal. Mengapa dirinya dan Ricky berada di kamar yang sama.

Amara segera beranjak dari kasur dan menghampiri Ricky. Dirinya memukul mukul Ricky hingga membuat Ricky terbangun.

"Ra, lo kenapa mukul mukul gua. " tanya Ricky

"Lo ingkar janji. KENAPA KITA SATU KAMAR!"

"Ra dengar gua dulu. Kemarin kamar yang tersisa hanya satu, gua mau minta pendapat lo tapi lo udah tidur, gua gak enak banguninnya. "

"Bohong! Lo pasti sengaja kan. "

"Gua gak bohong Ra. Kalau gak percaya lihat video ini. " ucap Ricky memberika ponselnya kepada Amara

Amara menonton video yang berisikan penjelasan dari pihak resepsionist mengenai kamar yang hanya tersisa satu.

"Percaya kan lo sekarang. Gua juga gak mungkin maksain kita buat satu kamar. Gua menghargai lo, tapi ini terpaksa Ra. Gua aja gak tega lihat lo ketiduran di sofa hotel. Akhirnya gua gendong lo ke kamar. "

"Lo gendong gua? "

"Gendong belakang kok. "

"Gua minta maaf. "

"Ya udah kita solat subuh berjamaah yuk. " ajak Ricky

"Berdua doang? "

"Iyalah, mau sama siapa lagi. "

"Ya udah deh kalau gitu. "

Amara masuk kedalam toilet untuk berwudhu, sementara itu Ricky mempersiapkan tempat untuknya dan Amara solat. Selesai wudhu Ricky bergantian dengan Amara.

"Gua bakal solat berdua sama Ricky? Kok udah kayak lagi diimamin suami ya. "

"Ra, kenapa senyum senyum gitu? "

"Eh gak kok. "

"Ya udah kita mulai sekarang aja yuk."

"Iya.. "

Selesai melaksanakan solat subuh, Amara dan Ricky langsung bergegas untuk pulang.

"Maaf ya sarapannya dimobil, soalnya biar gak kena macet lagi. " ucap Ricky

"Iya gak apa apa, tapi lo sarapannya gimana? " tanya Amara

"Gua mah gampang lah, nanti juga bisa. " jawab Ricky

Amara membuka bubur yang dibeli Ricky lalu memakannya. Saat sedang makan dirinya tanpa sengaja mendengar suara perut yang kelaparan.

"Kayaknya ada yang lapar nih. "

"Perasaan lo aja kali. "

"Masa sih. "

Amara mengambil sesendok bubur dan mendekatkannya ke mulut Ricky. Melihat Amara yang menyuapi dirinya membuatnya bertanya tanya.

"Maksudnya apa? "

"Gua tau lo juga lapar kan, nih makan dulu. "

"Oh jadi ceritanya gua disuapin nih. "

"Anggap aja gua lagi baik sama lo. "

Ricky menerima suapan yang diberikan Amara.

"Makasih ya. "

"Kalau lagi makan jangan ngomong."

"Oh maaf. "

Akhirnya mereka tiba kembali di Bogor. Saat mobil sedang terhenti karena lampu merah Ricky melihat seorang anak kecil yang berjualan bunga.

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang