13. Kebun Teh

107 19 1
                                    

"Lo pegangan dong Cha nanti jatuh loh. " ucap Shandy

"Gak ah, nanti ada yang cemburu. " ucap Acha

"Gua jomblo kali. Udah deh tinggal pengangan kayak gini aja susah banget." ucap Shandy mengambil tangan Acha lalu melingkarkannya ke tubuhnya

"Kalau lo cuma megang jaket gua yang ada melar jaket gua nanti. "

"Hehehehe, ya kan mau pegangan kemana lagi." ucap Acha

"Udah kayak gini aja. " ucap Shandy

Acha mempererat pegangan tangannya ditubuh Shandy. Acha tersenyum menatap wajah Shandy dari kaca spion.

"Lo daritadi ngeliatin gua, kenapa? Ada yang aneh sama muka gua? " tanya Shandy

"Geer banget kak Shandy, siapa juga yang ngeliatin kakak. " ucap Acha

"Iya deh. " ucap Shandy tersenyum memandangi wajah Acha dari kaca spion

"Cha, laper gak? " tanya Shandy

"Laper sih kak. " jawab Acha

"Makan dulu yuk. Gua tau tempat makan yang enak. " ucap Acha

"Boleh deh kak. "

Shandy membawa Acha kesebuah perbukitan. Shandy menghentikan motornya dan memarkirkannya. Acha turun dari motor Shabdy dan melepas helm dari kepalanya.

"Sini gua bantu lepasin."

Acha menatap Shandy yang begitu fokus melepaskan pengait helm. Shandy tersadar akan tatapan Acha dan ikut menatap Acha. Keduanya pun saling menatap.

"Makasih kak. "

"Ya udah yuk masuk. "

Shandy memesan makanan untuknya dan Acha, keduanya duduk menunggu makanan sambil berbincang satu sama lain. Tak lama kemudian makanan datang, Shandy dan Acha langsung melahap makanan tersebut.

"Jujur ini pertama kalinya gua makan disini. " ucap Acha

"Pantes ya lahap banget makan nya. " ucap Shandy membersihkan noda nasi disudut bibir Acha

"Gua makan nya kayak anak kecil ya kak. " ucap Shandy

"Lo tuh emang masih kayak anak kecil tau gak. Kelakuan lo juga masih kayak bocah. " ucap Acha

"Enak aja kak Shandy ngatain, gua bukan bocah lagi kali kak . " ucap Shandy

"Tapi kok masih ngegemesin sih. " ucap Shandy mencubit pipi Acha

Wajah Acha memerah setelah apa yang diperbuat Shandy. Acha tak bisa menutupi rasa salah tingkahnya.

"Cha wajah lo kok merah gitu. Lo salting ya. " ucap Shandy

"Eh ini tuh gua kepanasan kak. Makannya wajah gua merah. " ucap Acha

"Tapi kan banyak kipas angin disini Cha. " ucap Shandy

"Kita beda kak. "

"Iya deh golongan kasta atas gak biasa makan ditempat yang berkipas angin, biasanya pake AC."

"Kak Shandy daritadi iseng ya ngeledek gua terus. " ucap Acha

"Karena gua suka. " ucap Shandy

"Kak Shandy tahu tempat makan ini darimana? " tanya Acha

"Gua tau dari Nadya. Gua sering makan disini sama dia. " jawab Shandy

"Oh gitu, kayaknya kak Shandy sama Nadya dekat banget ya." ucap Acha

"Sama aja kayak gua sama lo. " ucap Shandy

"Udah sore kak, pulang yuk. Takut dicariin bunda." ajak Acha

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang