6. Boneka

92 22 1
                                    

Nadya baru saja tiba dikampusnya. Tiba tiba seseorang memanggilnya untuk memberikan suatu barang.

"Eh kak Shandy. Kenapa kak manggil gua? " tanya Nadya

"Nih dari Ricky buat lo. " ucap Shandy memberikan sebuah paperbag

"Buat kak Shandy aja. " ucap Nadya

"Gak boleh gitu ah Nad. Rezeki gak boleh ditolak. " ucap Shandy

"Gua gak bisa terima barangnya." ucap Nadya

"Plis, hanya untuk kali ini. " ucap Shandy

"Ya udah deh kak gua ambil. " ucap Nadya

"Ricky pasti bakalan senang pas tau lo terima pemberiannya." ucap Shandy

"Kalau gitu gua duluan ya kak. "

Nadya membuka paperbag dan memberikan sebuah boneka miliknya waktu kecil. Nadya tersenyum melihat boneka tersebut.

"Pasti kak Ricky susah banget buat cari boneka ini. Soalnya mirip banget sama punya aku yang hilang waktu kecil. " ucap Nadya memeluk boneka pemberian Ricky

Dari kejauhan Ricky melihat Nadya memeluk boneka pemberiannya. Ricky tersenyum senang karena Nadya merasa senang bisa kembali memiliki bonekanya waktu kecil.

"Gua gak akan nyerah Nad. Gua akan terus berusaha. "

Zweitson duduk terdiam mengingat kejadian saat dirinya melihat Shandy memberikan hadiah untuk Nadya.

"Kok gua cemburu gini ya. " ucap Zweitson melihat Nadya yang memegang sebuah boneka

"Gua kok kayak gak asing sama bonekanya. "

Zweitson teringat akan boneka yang berada didalam kamarnya. Boneka tersebut sangat mirip dengan yang dipegang Nadya saat ini.

"Jangan jangan kak Shandy ngambil boneka yang di kamar gua." ucap Zweitson

"Buset ngapain lo bengong disini. " ucap Fiki

"Awas ntar kesambet. " ucap Fajri

"Lo lagi ngeliatin apa sih Son. " ucap Fenly

"Iya nih serius banget ngeliatnya. "

Fajri, Fiki dan Fenly mengikuti arah pandangan Zweitson dan ketiganya ikut menatap Nadya yang sedang bermain dengan sebuah boneka.

"Dapat dari tuh boneka. " ucap Fajri

"Mana keliatannya senang lagi. " ucap Fiki

"Pake dipeluk peluk segala. " ucap Fenly

"Dikasih Shandy." ucap Zweitson

"Hah? Dikasih Shandy? Mereka pacaran? "

"Ya mana gua tau. Udah ah gak penting banget. Mending kita nongkrong. "

"Capcus lah."

"Woyyyy tongkat gua jangan dibawa kabur dong. " teriak Fenly berusaha mengejar teman temannya

"Sini gua bantu." ucap Meisya menghampiri Fenly dan membantunya berjalan

"Makasih ya. Emang sialan teman teman gua. " ucap Fenly

"Tapi lo sayang kan sama mereka. " ucap Meisya

"Gak tuh, ngapain coba."

"Iya deh. Ya udah itu teman teman lo udah pada nunggu." ucap Meisya berjalan pergi meninggalkan Fenly

Fenly terdiam melihat tangan yang baru dipegang oleh Meisya. Tanpa sadar Fenly tersenyum.

"Woyyyy senyum senyum aja."

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang