Farhan senantiasa menemani Shalita yang hingga saat ini masih terbaring tak sadarkan diri di ruang ICU.
"Cepat sembuh ya Lit. Gua bakalan setia menunggu lo sadar. "
Zahra hanya melihat Farhan dari kejauhan. Sejujurnya hati Zahra masih terasa sakit, tapi dia berusaha untuk tersenyum.
"Demi melihat lo bahagia, gua rela menahan rasa sakit Han. "
"Ra, ngapain disini? "
"Bukan urusan lo juga. " ucap Zahra berjalan meninggalkan Gilang
"Farhan? Sedang apa dia disitu? " ucap Gilang berjalan menghampiri Farhan
Gilang berdiri tak jauh dari tempat Farhan saat ini berdiri. Dirinya terkejut melihat Shalita terbaring dengan berbagai alat terpasang. Gilang mengerti apa yang terjadi dengan Zahra, dirinya langsung pergi untuk mencari keberadaan Zahra.
Zahra duduk termenung di kursi taman rumah sakit. Beberapa momen antara dirinya dan Farhan perlahan muncul.
"Han kita mau kemana sih?" tanya Zahra
"Kita akan ke tempat dimana lo akan merasa nyaman." jawab Farhan
"Tapi capek tau, perasaan daritadi jalan kagak nyampe nyampe." ucap Zahra
"Lo capek?"
"Sedikit sih."
"Ya udah naik ke punggung gua. Biar gua gendong."
"Beneran nih?"
"Iya, gua gak mau lihat lo capek lagian."
Zahra tersenyum lalu naik ke punggung Farhan. Mereka pun melanjutkan perjalanan. Akhirnya mereka tiba ditempat tujuan.
"Turunnya pelan pelan ya."
"Iya Han."
"Gimana? Lo suka gak?"
"Han, ini indah banget."
"Kita bisa melihat pemandangan dari atas sini."
Zahra begitu senang lalu memeluk Farhan. Zahra tak menyadari akan sikapnya tersebut, sementara itu Farhan hanya tersenyum dan mengusap rambut Zahra.
"Syukurlah kalau lo suka sama tempatnya." ucap Farhan
"Eh sorry Han." ucap Zahra melepaskan pelukannya
"Its ok..."
"Ya udah sini duduk Ra."
"Iya Han."
Zahra dan Farhan duduk menikmati pemandangan jalan raya pada malam hari. Farhan terus tersenyum menatap Zahra.
"Lo kenapa senyum senyum lihat gua?"
"Ya gua senang aja lo udah mau kembali akrab sama gua."
"Tapi gua sampai saat ini belum ingat semuanya."
"Gak apa apa kok, pelan pelan aja. "
Angin malam membuat cuaca menjadi dingin. Zahra menggosokan telapak tangannya, melihat hal itu Farhan melepaskan jaket yang dipakainya lalu dipasangkan ke tubuh Zahra.
"Eh Han gak usah."
"Gak apa apa, pakai aja."
"Makasih ya Han."
"Lo tunggu disini sebentar ya."
"Mau kemana?"
"Udah tunggu aja sebentar ya."

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2
Novela JuvenilSetelah putus dengan Zweitson, Nadya memulai kehidupannya tanpa bayang bayang masa lalu Zweitson. Awalnya Nadya bisa melakukan semuanya, namun ternyata takdir lagi lagi mempertemukan keduanya. Shandy terus berusaha mendekati Nadya karena baginya ha...