61. Pisah dan Temu

32 8 0
                                        

"Nasib banget jadi jomblo kemana mana sendiri. Makan aja sendiri, mana daritadi banyak pasangan yang berlalu lalang. "

Fiki berjalan memasuki sebuah restoran cepat saji dan memesan makanan. Fiki melihat lihat menu lalu memesan makanan.

"Mba saya mau ayam sama kentang nya satu terus minumnya lemon tea aja. "

"Lo ngapain ngikutin gua. "

"Siapa juga yang ngikutin lo. "

"Kebetulan mas, mba kita lagi ada promo untuk pasangan. Bisa mendapatkan potongan harga hingga lima puluh persen. "

"Gak perlu mba. "

"Oh saya pikir mba dan mas nya pasangan, baiklah saya proses pesanannya ya mas, mba. "

"Kita emang pasangan kok mba, cewek saya kadang suka gengsi. " ucap Fiki merangkul pundak Selly

"Apaan sih Fik, lepasin gak. " bisik Selly

"Shutt, lumayan tau promonya. "

"Ternyata kebiasaan irit lo gak pernah berubah ya."

Fiki terdiam dan bertanya tanya dengan ucapan Selly. Mengapa dia tau mengenai sifatnya zaman SMA.

"Mas dan mba nya lucu ya. Baik saya proses pesanannya ya. "

Setelah membayar Fiki dan Selly mencari tempat duduk yang ternyata hanya tersisa satu meja.

"Terpaksa deh gua duduk sama lo. "

"Masa iya sih terpaksa. "

"Gua mau makan dengan tenang jadi mending lo diam. "

"Iya deh. "

Fiki melihat noda saos disudut bibir Selly, Fiki mengambil selembar tisu lalu membersihkan noda disudut bibir Selly.

Selly terdiam menatap Fiki, dirinya tak menyangka Fiki akan melakukan hal tersebut.

"Makasih, gua bisa sendiri. "

"Gengsi banget sih jadi orang. "

"Suka suka gua lah. "

"Oh iya Sel, ada hal yang mau gua tanyain. Kok lo bisa tau sifat irit gua? Itu kan sifat gua zaman SMA, sedangkan kita baru ketemu pas kuliah. "

"Eh itu, gua cuma asal ngomong aja." ucap Selly tampak gugup

"Masa iya?"

"Lagian lo sendiri yang ngomong kita baru ketemu pas kuliah dan baru baru juga." ucap Selly

"Iya sih, tapi aneh aja kalau lo asal ngomong. Apa jangan jangan..."

"Jangan jangan apa?"

"Lo tau sifat irit gua dari Nadya ya!"

"Yah ketahuan deh."

"Ih kebiasaan deh Nadya suka ngomongin hal jelek gua."

"Gitu aja kok ngambek."

"Siapa juga yang ngambek."

"Masa sih... Tuh buktinya hidung lo kembang kempis." ucap Selly mencolek hidung Fiki

Fiki terdiam melihat tangan Selly yang berada dihidungnya. Tiba tiba dirinya memegang tangan Selly dan menatap mata Selly.

"Sel..."

"Kenapa Fik?"

"Pacaran yuk."

"Hah?"

"Mau gak?"

"Bukannya lo sama..."

"Shuttt, gua kan udah bilang gua sama Octa itu cuma sebatas teman."

"Yang dibilang kak Fiki benar kok kak."

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang