Selesai acara Ricky dan Amara pulang ke rumah Amara, karena kedua orang tua Amara harus segera kembali keluar kota.
"Ricky, Amara mana? "
"Kayaknya kecapean om, mungkin lagi tidur. "
"Sepertinya iya, ya sudah om titip Amara ya. "
"Baik om. "
"Om dan tante pamit ya."
"Hati hati om, tante. "
Ricky berjalan menuju kamar Amara. Dari luar dirinya mendengar suara tangisan.
"Amara nangis? Kenapa ya? "
Amara menangis menatap dirinya didepan cermin. Dipegangnya perutnya yang berisi seorang janin.
Amara teringat akan ucapan sepupunya pada saat pesta pernikahannya.
"Gak nyangka lo nikah secepat ini. Bahkan lo udah mengandung seorang anak. "
"Namanya juga hidup. "
"Sayang banget ya, mungkin setelah lo lulus nanti lo gak akan bisa melanjutkan karir. "
"Kenapa? "
"Lo akan menjadi ibu rumah tangga. Apalagi lo punya suami dan anak, gak akan mungkin lo bisa lanjut kerja lah."
"Padahal impian lo menjadi wanita karir yang sukses, ya ternyata kenyataannya semua impian lo sirna."
Amara terdiam mendengar ucapan sepupunya. Seharusnya pernikahan ini tidak terjadi.
"Kenapa hidup gua hancur kayak gini. Hancur semua impian gua. " ucap Amara menangis
"Ra, gua masuk ya. " ucap Ricky membuka pintu kamar Amara
"Lo kenapa Ra? "
"Seharusnya pernikahan ini gak terjadi. Seharusnya gua masih bisa mengejar impian gua. "
"Seharusnya gua gak hamil. Seharusnya gua gak ketemu sama lo..."
"Ada lagi?"
"Gua gak akan pernah menerima pernikahan ini. Sekarang lo keluar. " ucap Amara mendorong Ricky keluar dari kamarnya
"Ra dengar dulu.
"Gak ada lagi yang perlu diperjelas." ucap Amara menutup pintu dengan keras
Ricky bersandar dipintu kamar Amara dan perlahan menjatuhkan tubuhnya. Dirinya duduk bersandar berusaha mengajak Amara berbicara.
"Gak begini harusnya Ra. Kalau lo ada masalah cerita sama gua. Sekarang gua adalah suami lo. " ucap Ricky
"Tapi gua gak menganggap lo suami gua. " ucap Amara duduk bersandar
Ricky menutup wajahnya dengan kedua tangannya, begitupun dengan Amara. Ricky mengerti bahwa Amara tak mungkin semudah itu menerima pernikahan yang dilakukan karena terpaksa.
"Gua ngerti. Gua ngerti lo masih mau hidup bebas kan. Gua paham Ra. " ucap Ricky
Suara Ricky bergetar menahan isak tangis. Namun ternyata air mata turun tak lama kemudian.
"Oke kalau itu mau lo. Gua bakal ikutin semua mau lo. " ucap Ricky
Tiba tiba pintu kamar terbuka membuat tubuh Ricky terjatuh kebelakang.
"Ngapain lo tiduran didepan kamar gua? "
"Lo kalau mau buka pintu bilang dong. "
"Ya maaf. "
"Terus ini kenapa tiba tiba pintunya dibuka? "
"Lo tadi bilang bakal ikutin semua mau gua kan? "
"Iya. "

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2
Roman pour AdolescentsSetelah putus dengan Zweitson, Nadya memulai kehidupannya tanpa bayang bayang masa lalu Zweitson. Awalnya Nadya bisa melakukan semuanya, namun ternyata takdir lagi lagi mempertemukan keduanya. Shandy terus berusaha mendekati Nadya karena baginya ha...