27. Alvaro

101 17 1
                                    

Nadya tiba didepan rumahnya, dirinya merasa bingung melihat mobil Fiki terparkir didepan rumahnya.

"Tumbenan banget Fiki ke rumah. Ada apa ya? " ucap Nadya melangkah masuk kedalam rumah

"Assalamualaikum...."

"Nadya.. "

"Eh ada om dan tante, malam om, tante."

"Malam Nadya. "

"Fik tumbenan main ke rumah. Biasanya lo paling takut main ke rumah gua. " ucap Nadya

Fiki tersenyum lalu berjalan menghampiri Nadya. Fiki benar benar tak menyangka ternyata dirinya adalah saudara kembar Nadya.

"Fik ada apa sih? " tanya Nadya

"Alvaro.... "

"Alvaro saudara kembar gua? Kenapa tiba tiba lo bilang Alvaro? "

"Nad, gua adalah Alvaro, saudara kembar lo. " ucap Fiki

"Gak gak gak, lo pasti bercanda kan. Fik gua tau lo jahil tapi candaan lo kali ini gak lucu. " ucap Nadya

"Gua gak bercanda Nad. " ucap Fiki menggenggam kedua tangan Nadya

"Mungkin lo kaget, karena gua juga demikian. Lo harus percaya bahwa kali ini gua gak bercanda. "

"Lo beneran Alvaro? "

"Iya, gua Alvaro Fiki Fahreza. "

Nadya menangis terharu lalu memeluk erat tubuh Fiki. Siapa sangka malam ini dirinya kembali dipertemukan dengan belahan jiwanya yaitu saudara kembarnya.

"Nama lo beneran Alvaro Fiki Fahreza? "

"Lo gak percaya? Mau gua tunjukin KTP gua? "

"Lah iya benar. Kenapa gak dari dulu lo bilang nama lengkap lo. " ucap Nadya

"Emangnya lo nanya? "

"Udah. Itu gak penting. Lagian udah ketahuan juga kan kalau kita saudara kembar. "

"Pantes ya kita kompak banget. "

"Kompak apanya. "

"Vin, bagaimana perasaanmu malam ini? "

"Benar benar gak bisa digambarkan kak. Aku bersyukur banget malam ini, sekarang keluargaku sudah utuh kembali. " ucap Vino

"Akhirnya juga kita dipertemukan kembali."

****

Gerald berjalan dengan sebuah buku ditangannya. Gerald tanpa sengaja bertemu dengan Ayana yang sedang berjalan sambil membaca sebuah buku.

Gerald berusaha untuk bersikap biasa saja namun dirinya teringat terdapat sebuah tiang didekat jalanan yang sedang dilalui Ayana.

Gerald bersikap tak peduli, dia kembali berjalan menuju kelasnya.

"Wah ternyata bukunya seru juga. " ucap Ayana

Ayana tak menyadari jika dirinya akan menabrak sebuah tiang. Tiba tiba sebuah tangan menahan dahinya agar tidak terbentur ke tiang. Ayana menengok kearah samping dan menemukan Gerald yang berdiri tak menatap dirinya.

"Kalau lagi jalan gak usah sambil baca buku. " ucap Gerald lalu pergi meninggalkan Ayana

Ayana memegang dahinya yang baru saja tersentuh oleh tangan Gerald. Meskipun sekarang Gerald dan dirinya sudah tak lagi dekat namun Gerald masih bisa peduli dengannya.

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang