Fajri dan Jihan menikmati makanan yang terhidang sambil berbincang. Sudah cukup lama keduanya tidak berbincang.
"Lo apa kabar? " tanya Fajri
"Baik kok kak. "
"Kayaknya udah lama gua gak ngeliat lo. "
"Mungkin aku lagi sibuk aja kak. "
"Bukan karena menghindar dari gua?"
"Memang bukan seharusnya aku mulai jaga jarak ya sama kakak. " ucap Jihan
"Kenapa? "
"Karena kakak udah punya pacar. Kak Meisya itu pacar kakak, jadi aku pikir buat apa lagi aku ngejar ngejar kakak."
Fajri merasa serba salah, entah sejak kapan dirinya mulai tertarik dengan Jihan. Dirinya tak mau Jihan menghindarinya.
"Kok kak Fajri malah melamun? "
"Eh gak kok. "
"Makanannya enak ya kak. "
"Gua senang kalau lo suka sama makanannya. Nanti kita makan disini lagi ya. "
"Jangan deh kak, aku gak mau ngerusak hubungan orang. "
"Jihan, dengar gua. Kita dekat bukan berarti harus karena sebuah status hubungan kan. Kita kan bisa jadi teman." ucap Fajri memegang tangan Jihan
"Kak Fajri mau jadi teman aku? "
"Kenapa gak?"
"Kak Fajri gak marah lagi sama aku? Gak sebel lagi? Gak benci lagi? "
"Gak Jihan. "
"Ini beneran? "
"Lo lucu banget ya. "
"Kak Fajri mah. "
"Ya udah habisin makanannya biar kita pulang. "
"Iya kak. "
Meisya tanpa sengaja melihat Fajri dan Jihan, awalnya dirinya ingin menghampiri Fajri namun diurungkan niat tersebut.
"Kayaknya gua bakal ganggu kalau ada disini. " ucap Meisya
Meisya duduk terdiam di sebuah taman. Suasana malam membuat taman tersebut semakin ramai karena banyak yang sedang bermalam minggu.
"Padahal gua punya pacar tapi kenapa serasa kayak gak punya pacar gini ya." ucap Meisya
"Ngeliat Fajri berdua sama Jihan kok gua gak ada rasa cemburu sama sekali ya?"
"Ternyata lo disini juga. "
Meisya menengok kesumber suara dan menemukan Fenly berdiri disampingnya. Sudah lama sekali dirinya dan Fenly tak berbincang. Meisya beranjak untuk pergi namun Fenly menahan kepergian Meisya.
"Plis jangan pergi lagi. "
"Gua ikut duduk ya. " ucap Fenly duduk disamping Meisya
Keduanya hanya terdiam tak berbincang satu sama lain. Fenly sudah tak tahan lagi, akhirnya dirinya memulai percakapan.
"Capek gak sih Sya. "
"Capek?"
"Iya. Capek gak sih kita kayak gini terus. "
"Sejujurnya gua mau kita kayak dulu lagi. ""Kenapa gak dari dulu Fen? "
"Maksud lo? "
"Kenapa baru sekarang lo ngomong kayak gini? Jujur, gua juga capek Fen."
"Maaf Sya, gua emang pengecut. "
"Gak Fen. Harusnya gua yang minta maaf, gua yang memulai menghindar dari lo. "

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2
Teen FictionSetelah putus dengan Zweitson, Nadya memulai kehidupannya tanpa bayang bayang masa lalu Zweitson. Awalnya Nadya bisa melakukan semuanya, namun ternyata takdir lagi lagi mempertemukan keduanya. Shandy terus berusaha mendekati Nadya karena baginya ha...