9. Geng Motor

97 22 1
                                    

"Kenapa setiap didekat kak Gilang rasanya nyaman banget ya. " ucap Shalita tersenyum mengingat wajah Gilang

"Udah makin malam, kayaknya gua minta jemput aja. "

"Yah pada sibuk, ya udah gua nunggu angkutan umum aja didepan. "

Shalita berjalan mencari angkutan umum yang lewat. Dirinya menengok kearah kiri dan kanan berharap ada angkutan yang lewat.

Saat sedang menunggu Shalita mendengar suara kegaduhan dari suatu tempat. Shalita penasaran dengan kegaduhan tersebut.

Farhan merasa lelah karena harus mengasuh kedua keponakannya yang asik bermain wahana di pasar malam.

"Buset benar benar nih orang tuanya malah asik pacaran. Anaknya malah dititipin di gua." ucap Farhan

"Eh anak bunda gimana mainnya? Seru gak? "

"Seru banget bunda. "

"Nanti kita kesini lagi ya bun. "

"Iya, nanti kita kesini lagi. Sekarang kita pulang ya. "

"Han, makasih ya udah mau jagain anak anak kakak. "

"Ya untungnya aku lagi luang kak. " ucap Farhan

"Kamu gak malam mingguan sama pacarmu? "

"Udah putus, dia selingkuh kak. "

"Ya ampun, sabar ya Han. Kamu pasti akan mendapatkan pengganti yang lebih baik. "

"Iya kak. "

"Ya udah kakak pulang duluan ya, kamu mau ikut? "

"Mana bisa lah kak, aku kan bawa mobil sendiri. " ucap Farhan

"Oh iya lupa. "

"Hati hati kak. "

"Dadah om Farhan."

"Dadah keponakan kesayangan om. "

Shalita terkejut melihat sekumpulan geng motor yang sedang mengacak ngacak sebuah toko. Shalita perlahan berjalan mundur dan berusaha agar tidak ketabuan, namun dirinya tanpa sengaja menginjak sebuah botol.

"Eh lo ngapain disitu. "

"Gua cuma numpang lewat. "

"Tangkap dia. "

"Mampus gua. "

Shalita berlari sekencang mungkin namun geng motor tersebut terus mengejar dirinya. Shalita tersandung dan terjatuh, kepalanya membentur trotoar jalan dengan kerasnya.

"Awww kepala gua sakit banget." ucap Shalita memegang kepalanya

"Ikut kita. "

"Gak mau. " ucap Shalita memberontak

"Diam dong."

"Lepasin gua. "

"Ikat tangan dia. "

"Eh apa nih maksudnya, ngapain tangan gua diikat segala. " ucap Shalita

"Lo diam atau mulut lo dilakban juga."

"Gak jelas lo pada, gua gak salah apa apa diginiin. " ucap Shalita

"Eh tapi benar juga, kenapa nih cewek kita tangkap? "

"Tuh kan, udah cepat lepasin gua. Pengen balik nih gua. " ucap Shalita

"Gak usah bego, nih cewek tuh bisa ngelaporin kita. "

"Udah lakban aja mulutnya. "

"Tolong.... " teriak Shalita

"Jangan teriak. "

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang