37. Minta Maaf

65 21 1
                                    

Nadya tergesa gesa menghampiri Zweitson dengan membawa sebuah kotak.

"Zweitson tunggu! "

"Kenapa Nad? "

"Ada hal yang harus gua perjelas disini. Apa lo tau tentang ini. " ucap Nadya menunjukan sebuah koran yang berisikan berita kecelakaan mobil bertahun tahun yang lalu

Zweitson begitu terkejut melihat apa yang dipegang Nadya. Zweitson langsung merebut kotak yang dipegang Nadya.

"Kok kotaknya diambil. "

"Ini gak penting, gak harus dibahas lagi. " ucap Zweitson menutup kembali kotak tersebut

"Son, plis. Gua butuh tau semuanya."

"Gua bilang berita ini udah gak penting Nad! "

"Son, nyokap gua meninggal karena kecelakaan itu. Gua hanya ingin tahu siapa dalang dibalik kecelakaan itu." ucap Nadya

"Gua jadi yatim piatu karena kecelakaan ini Nad! Tolong ngertiin gua. Jangan bahas lagi tentang kecelakaan ini. " ucap Zweitson sudah tak bisa menahan air matanya

"Maaf Son, gua terlalu lancang ingin mengetahui semuanya. Soalnya gua berpikir ada yang tidak beres dari kasus kecelakaan ini. " ucap Nadya memeluk Zweitson untuk menenangkannya

"Untuk saat ini gua masih takut buat bahas tentang kecelakaan itu. Tolong sabar ya. "

"Ya, gua bakal sabar kok. "

"Kotak ini biar gua yang simpan. "

Zweitson sebenarnya takut jika Nadya mengetahui tentang teror yang sedang menghampirinya.

"Berduaan aja nih. "

"Apaan sih Fik, ganggu lo. "

"Oh gitu, ya udah gua pergi aja kalau gitu." ucap Fiki

"Bercanda kali, baperan banget."

"Untung gua anaknya gak gampang baperan. " ucap Fiki

"Lah tadi apa? Bukan baperan tuh namanya. " ucap Nadya

"Beda itu. "

"Capek ya kalau anak kembar udah ribut. " ucap Zweitson

"Jam berapa sekarang? " tanya Fiki

"Jam satu, kenapa emangnya?" jawab Nadya

"Main yuk. "

"Kemana? "

"Puncak. " ucap Fiki dan Zweitson dengan kompak

"Buset kompak banget kita Fik. "

"Kece banget sih. "

"Gas gak sih. " ucap Nadya

"Kuy lah. "

"Gua dengar dengar ada yang mau ke puncak nih. Gua gak diajak? " ucap Fenly merangkul Zweitson dan Fiki

"Ayo lah Carizons gas. "

"Tapi kayaknya gua gak bisa ikut. Gua buru buru ada urusan. " ucap Fajri

"Yah sayang banget. Ya udah gak apa apa."

"Gua duluan ya. "

"Sya, ikut ya. " ucap Nadya

"Ya udah deh ikut. "

"Licik nih pada pasangan. Gua sama siapa dong. "

"Sama rumput. "

"Kalian sangat tega sama aku. " ucap Fiki melihat seseorang

"Gua udah tau bawa siapa. "

"Siapa? "

"Tunggu sebentar. "

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang