60. Kado

34 8 3
                                    

"Agnes udah ceritain semuanya sama gua sebulan yang lalu, tapi gua terlalu gengsi buat minta maaf." ucap Alex

"Tapi apa lo mau kembali sahabatan sama Gerald?"

"Gua pengen banget kak, tapi gua ngerasa gak pantas buat jadi sahabatnya Gerald." ucap Alex

"Sebenarnya Gerald udah pernah ceritain semua tentang lo dan dia, tapi dia gak pernah menyebutkan nama. "

"Gerald ingin sekali bisa kembali bersama sahabatnya itu. Gak ada kata terlambat, lo dan Gerald harus kembali bersama sama, Gerald butuh support dari lo." ucap Nadya menepuk pundak Alex

"Ternyata Gerald masih setulus itu sama gua. " ucap Alex

"Hei, gak apa apa. Jangan nangis lagi ya."

"Ternyata kakak baik banget ya, pantas saja Gerald nyaman sama kakak."

"Bagi gua Gerald adalah adik yang paling gua sayang. Melihat dia mengidap penyakit yang serius membuat gua sedih."

"Kita berdoa bersama sama ya kak, semoga Gerald bisa sembuh."

"Aamin..."

"Kalau gitu gua pamit ya kak."

"Loh udah mau pulang?"

"Iya kak, besok gua kesini lagi."

"Hati hati ya."

"Nad, lo makan dulu ya." ucap Zweitson

"Makasih ya Son."

"Nadya, Zweitson, gua boleh titip Gerald sebentar. Gua mau jenguk seseorang, dia juga dirawat di rumah sakit ini."

"Boleh kok kak, gua bakal jagain Gerald sama Nadya." ucap Zweitson

"Gua pergi dulu ya."

Farhan berjalan menuju ruang dimana Shalita terbaring, namun saat dirinya tiba Shalita sudah tak lagi berada di ruangannya. Farhan bertanya kepada perawat yang bertugas.

"Oh pasien sudah sadar dan sekarang dipindahkan ke ruang Anggrek nomor 10."

"Makasih ya sus."

"Sama sama mas."

Farhan berjalan menuju ruangan yang ditunjukan oleh perawat lalu membuka pintu ruangan tersebut. Farhan sangat senang melihat Shalita duduk membaca buku.

"Lit akhirnya lo sadar juga." ucap Farhan memeluk Shalita

"Kak Farhan ngapain disini?"

"Gua senang banget akhirnya lo sadar."

Shalita melepaskan pelukan Farhan membuat Farhan bertanya tanya.

"Lebih baik mulai sekarang kak Farhan jauhi aku." ucap Shalita

"Lit, gua minta maaf soal perkataan gua saat ini. Gua benar benar tulus sama lo." ucap Farhan menggenggam tangan Shalita

"Gua gak butuh belas kasihan dari kakak. Aku juga gak mau buat kak Zahra jadi salah paham." ucap Shalita melepaskan genggaman tangan Farhan

Terdengar suara pintu ruangan terbuka dan menampakan seseorang berdiri didepan pintu dengan sebuah buket bunga.

"Hai sayang akhirnya kamu datang juga."

Farhan terkejut mendengar ucapan Shalita lalu dirinya menengok kebelakang melihat sosok kekasih Shalita.

"Maaf ya aku baru datang, ini aku bawain bunga."

"Jadi sekarang lo pacaran sama Gilang?" tanya Farhan

"Iya kak, aku baru aja jadian sama kak Gilang." jawab Shalita

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang