69. Gerald

26 6 0
                                    

Nadya dan Zweitson menunggu didepan ruang IGD. Perasaan Nadya sangatlah kacau, pikirannya kalang kabut, dirinya takut jika Zweitson akan meninggalkannya seperti Shandy.

"Lo harus bertahan Ger. "

Zweitson memeluk erat tubuh Nadya untuk menenangkannya. Tangis Nadya semakin deras, dirinya tak bisa membayangkan hal buruk yang akan terjadi.

"Gerald pasti akan baik baik saja."

"Gua takut Gerald akan ikut pergi seperti Shandy. "

"Namanya takdir kita tidak pernah akan tahu."

Pintu IGD terbuka, terlihat beberapa perawat mendorong ranjang Gerald keluar.

"Suster adik saya mau dibawa kemana? "

"Dia harus segera dipindahkan ke ruang ICU, kondisinya sangat kritis. "

Ayana baru saja tiba dan langsung berlari menyusul Nadya dan Zweitson. Ayana terdiam saat tahu Gerald harus masuk kedalam ruang ICU.

"Gerald..."

Tiba tiba ponsel Ayana berbunyi, Ayana mengangkat nomor yang menelponnya. Setelah mengangkat telepon tersebut Ayana segera berlari menuju IGD.

Ayana masuk kedalam ruangan dan mencari keberadaan Alex. Terlihat tubuh Alex yang sudah berlumuran darah.

"ALEX!!! "

"Hai Ayana. "

"Lex, lo kenapa? "

"Lo gak usah khawatir ya. Gua baik baik aja kok. "

"Baik baik aja darimananya sih Lex, lo lihat keadaan lo. "

"Ayana, lo mau gak nemenin gua ketemu Gerald? Hari ini dia ulang tahun, gua udah beliin kue kesukaannya. "

"Ayo Lex, kita rayakan ulang tahun Gerald. "

"Dokter, boleh kan saya rayain ulang tahun teman saya. "

"Boleh, tapi kamu harus segera balik ya. Suster, tolong antarkan pasien ya."

Ayana dan Alex kembali ke ruangan Gerald. Dirinya menyalakan lilin dan masuk kedalam ruangan.

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday Gerald. "

"Gerald sahabatku, selamat ulang tahun. Tolong bertahan ya Ger. " ucap Ayana

Alex mendekati Gerald dan membisikan sebuah kalimat kepada Gerald.

"Tolong jaga Ayana ya Ger, gua cinta sama dia. "

"Ayana, ini ada surat buat lo sama Gerald. "

"Yang buat Gerald kenapa dititip ke gua? "

"Gua percaya sama lo. "

"Lo mau pergi? "

"Entahlah. Gua boleh peluk lo? "

"Tentu saja. "

Tak lama kemudian tubuh Gerald kejang, dokter segera masuk dan mengecek kondisi Gerald.

MINE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang