Jihan berangkat lebih pagi dari biasanya, dirinya berniat memberikan sarapan untuk Fajri. Jihan mengintip dari luar kelas Fajri dan melihat Fajri yang sedang duduk membaca buku.
"Pasti kak Fajri bakalan suka sama nasi goreng buatan gua."
Jihan melihat Fajri yang akan keluar dari kelasnya, dengan cepat Jihan bersembunyi dibalik dinding. Setelah mengecek keadaan sekitar Jihan masuk kedalam kelas Fajri lalu meletakan paperbag yang berisikan makanan dan minuman buatannya.
"Kayaknya ada yang datang, gua harus cepat cepat keluar." ucap Jihan
Fajri kembali masuk kedalam kelasnya bersama dengan Fiki. Fajri duduk ditempat yang berbeda dengan yang tadi. Fiki melihat ada paperbag diatas mejanya.
"Ji punya siapa nih?" tanya Fiki
"Coba lihat ada suratnya gak."
Fiki menemukan kertas didalam paperbag tersebut, dirinya membaca inisial yang tertulis dikertas tersebut.
"Ini ada inisial buat siapanya." ucap Fiki
"Apa inisialnya?" tanya Fajri
"F..."
"Ya udah buat lo itu."
"Tapi kan nama lo inisialnya F juga." ucap Fiki
"Gak mungkin buat gua, buktinya dia ada diatas meja lo." ucap Fajri
"Kalau ternyata ini dari Meisya emangnya lo gak marah." ucap Fiki
"Kalau Meisya yang kasih pasti langsung. Udah Fik, itu rezeki lo." ucap Fajri
Fiki membaca isi tulisan yang tertulis dikertas tersebut. Fiki membaca setiap kalimat yang tertulis. Dirinya menemukan nama pengirim makanan yang tertulis dipojok bawah.
"Jihan? Itu cewek yang waktu itu kan." batin Fiki
"Cieeee punya pengagum rahasia nih." ucap Fajri
Setelah jam mata kuliah selesai Fiki bergegas menemui Jihan. Dirinya tak lupa memberikan makanan sebagai bentuk balasan untuk nasi goreng yang diberikan Jihan.
"Akhirnya gua ketemu sama lo." ucap Fiki menemukan Jihan yang sedang duduk menunggu seseorang
"Eh kak Fiki. Kakak cari aku?" tanya Jihan
"Gua duduk ya."
"Silahkan kak."
"Lagi nunggu seseorang?" tanya Fiki
"Iya, lagi nunggu sahabat aku." jawab Jihan
"Jadi kenapa kakak cari aku?"
"Gua mau balikin ini." ucap Fiki memberikan paperbag pemberian Jihan
"Ini kak Fiki yang makan?" tanya Jihan
"Iya. Kenapa?"
"Gak apa apa kok kak. Aku emang sengaja bikin buat kakak sebagai ucapan terimakasih waktu itu." ucap Jihan
"Kok malah kak Fiki yang makan. Harusnya kan kak Fajri yang makan." batin Jihan
"Kok bengong? Lagi ada yang dipikirin?"
"Ya ampun aku gak sadar kalau bengong. "
"Makasih ya nasi gorengnya."
"Iya kak sama sama. Gimana kak rasanya?"
"Enak kok, tapi kalau bisa garamnya nanti dikit aja ya." ucap Fiki
"Nasi gorengnya asin kak?" tanya Jihan
"Sedikit."
"Huft, untung bukan kak Fajri yang makan." batin Jihan merasa lega
"Aku emang gak bakat masak kayaknya kak." ucap Jihan
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2
Roman pour AdolescentsSetelah putus dengan Zweitson, Nadya memulai kehidupannya tanpa bayang bayang masa lalu Zweitson. Awalnya Nadya bisa melakukan semuanya, namun ternyata takdir lagi lagi mempertemukan keduanya. Shandy terus berusaha mendekati Nadya karena baginya ha...