Saat ini Gerald duduk terdiam memandangi jendela. Sudah beberapa hari ini dirinya tak dapat beraktifitas diluar karena kondisinya yang begitu lemah.
Gerald mengambil buku hariannya serta pulpennya. Dirinya menulis beberapa kata didalam buku hariannya.
Tuhan...
Terimakasih karena engkau memberikan begitu banyak kebahagian yang hadir didalam hidupku yang hanya menghitung hari ini.....Gerald menutup buku hariannya dan meletakannya kembali.
"Hayo lagi ngelamunin apa itu. "
"Eh papa, gak kok bukan apa apa."
"Kok makanannya gak dihabisin sih."
"Aku belum lapar pa. "
"Duh adekku ini bisa bandel juga ya. Nanti kalau gak makan dimarahin sama dokter loh. "
"Kak Farhan bisa aja. " ucap Gerald kembali terbatuk
Gerald melihat telapak tangannya yang penuh dengan darah. Farhan yang melihat hal itu langsung mengambil tisu dan membersihkan telapak tangan sang adik.
"Gak usah repot repot kak. "
"Buat adik yang paling aku sayang gak akan pernah ada kata repot." ucap Farhan
"Pa, kak, Gerald kangen banget sama mama. Gerald ingin bertemu dengan mama. " ucap Gerald
"Suatu hari nanti kita semua pasti akan bisa bertemu kembali dengan mama. "
"Gerald, sekarang kamu makan dulu ya. Biar bisa minum obat. "
"Sebelum aku pergi aku punya beberapa permintaan, salah satunya aku ingin sekali menikahi perempuan yang sangat aku sayang. "
"Apapun akan papa lakukan untuk kamu sayang. Kamu mau nyawa papa pun akan papa kasih. "
"Terimakasih pa, kak Farhan. Kalian sudah menyayangi Gerald." ucap Gerald memeluk papa dan kakaknya
"Aku mau disuapin sama kak Farhan."
"Boleh banget dong. "
Gerald sangat bersyukur karena bisa dapat kembali dekat dengan kakaknya. Sejak Gerald dinyatakan sakit, Farhan terus menangis dan berusaha untuk selalu ada untuk Gerald.
"Sekarang kamu minum obat ya. " ucap Farhan
"Aku capek kak minta obat terus. "
"Tapi kamu harus minta obat, biar cepat sembuh."
"Kak Farhan bohong, aku gak akan pernah sembuh kak. Penyakit didalam tubuhku ini gak akan pernah bisa hilang. " ucap Gerald
"Kamu gak boleh ngomong kayak gitu, kamu harus yakin kalau kamu pasti akan sembuh." ucap Farhan menahan tangisnya
"Aku ikhlas kok kak jika suatu hari nanti Tuhan mengambil nyawaku. Pasti mama senang deh bisa bertemu denganku. " ucap Gerald tersenyum
"Ini semua karena papa, mungkin papa memiliki dosa yang cukup besar hingga harus membuat kamu mengalami semuanya. Seharusnya papa aja yang sakit, Gerald masih sangat muda untuk mengalami semuanya. "
"Pa, Gerald gak masalah kok. Papa gak boleh nangis, papa gak salah. "
"Gerald bakal minum obat, papa jangan khawatir ya. "
"Pa, Ger, Farhan mau keluar dulu sebentar. "
Farhan keluar dari ruangan Gerald dan menangis. Sejak didalam ruangan Farhan sudah menahan tangisnya.
"Han, lo ngapain nangis disini? "
"Kenapa bukan gua aja Shan. Kenapa harus adik gua. " ucap Farhan memeluk erat tubuh Shandy
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2
Ficção AdolescenteSetelah putus dengan Zweitson, Nadya memulai kehidupannya tanpa bayang bayang masa lalu Zweitson. Awalnya Nadya bisa melakukan semuanya, namun ternyata takdir lagi lagi mempertemukan keduanya. Shandy terus berusaha mendekati Nadya karena baginya ha...