Akad (Eits, belum tamat)

5.5K 425 19
                                    

Hari ini adalah satu hari setelah kejadian kemarin. Dan hari ini adalah hari pernikahan Marvel dan Chifa. Seperti yang sudah dibicarakan kemarin, Marvel dan Chifa akan menikah secara agama saja terlebih dahulu.

Bukan tidak ingin langsung menikah sah di mata negera, namun mengurus pernikahan ke KUA membutuhkan waktu yang cukup lama. Apalagi Chifa adalah orang Yogyakarta, maka Chifa harus membuat surat NA (Numpang Akad) terlebih dahulu. Karena Ghazali dan Liana memaksa untuk disegerakan, maka mereka akan menikah siri terlebih dahulu. Namun tetap akan secepatnya diurus nikah KUA dan akan mengadakan pesta juga.

Pagi ini Alvian dan istrinya sudah sampai di kediaman Eddy. Tadi malam ia dihubungi oleh ayahnya untuk menjadi saksi nikah adiknya. Ia sangat terkejut mendengar kabar Marvel dan Chifa. Namun tanpa banyak bicara lagi ia langsung setuju dan langsung berangkat.
Sekarang Alvian sedang duduk di sofa kamar Marvel. Ia menemani Marvel yang sedang memainkan piano.

Adiknya itu tampak sedang banyak pikiran. Bahkan walaupun sudah memakai jas putih untuk ijab kabul nanti, adiknya itu masih menyempatkan diri memainkan piano. Ia tahu bagaimana adiknya. Adiknya itu akan memainkan piano pagi-pagi jika suasana hatinya sedang kacau.

"Jangan murung terus dong." Alvian berusaha menghibur Marvel.

Marvel menghentikan tarian jarinya di atas piano kemudian menoleh pada kakaknya. "Kakak juga percaya sama mamah-papah?"

Alvian mengangguk. "Percaya aja sih, soalnyakan kakak memang udah curiga kalau kamu itu sebenarnya suka sama Chifa."

Marvel mendengus. "Sama aja." Kembali Marvel memainkan piano.

Alvian terkekeh. "Ya jangan marah dong. Itu yang kelihatan mata, itu kenyataannya."

Maksud Alvian adalah menyindir Marvel. Sebenarnya ia percaya bahwa Marvel dan Chifa tidak melakukan apapun. Adiknya bukan tipe pria mesum, ia tahu itu. Namun ia sengaja tidak membantu Marvel menjelaskan pada orangtua mereka karena ia memang setuju juga Marvel menikah dengan Chifa. Dari pada Marvel salah pilih, lebih baik dengan yang sudah jelas saja.

Marvel menghentikan gerakannya lagi. "Nyindir?" tanya Marvel sambil cemberut.

Alvian menghela nafas kemudian berdiri sambil memperbaiki posisi jasnya. "Gak maksud sih. Tapi ya kalau kesinggung ya maaf aja ya."

Alvian berjalan menghampiri Marvel yang sedang duduk di depan piano. Ia menepuk bahu adiknya. "Dia jodohmu, Vel. Udah waktunya kamu berubah dewasa. Kamu bakal jadi kepala keluarga, tanggung jawab kamu banyak. Dan kedepannya Chifa adalah tanggung jawab kamu. Jangan karena hal sepele kamu melakukan kesalahan besar. Karena kalau rumah tangga udah retak, menyesalnya bukan main. Rasa menyesal yang pernah kamu rasain itu gak ada apa-apanya."

Marvel mendengarkan pesan dan nasehat kakaknya dengan baik. Ia tahu dan percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Alvian adalah benar. Alvian adalah suami yang bertanggung jawab dan sangat baik. Ia tahu itu.

"Kakak mau ke bawah dulu, mau lihat pak RT sama pak RW udah dateng belum. Kamu siapin diri kamu aja. Inget, jangan lupa nama kepanjangan Chifa." Kemudian Alvian beranjak keluar dari kamar Marvel.

Sedangkan di kamar Chifa. Chifa sedang dirias oleh Tiara - istri Alvian. Ada untungnya juga Tiara ahli dalam merias sehingga Tiara juga bisa merias pengantin. Sejak awal merias Chifa, Tiara tidak henti-hentinya tersenyum. Ia merasa lucu dengan pernikahan adik iparnya ini. Adik iparnya itu menikahi wanita yang kata suaminya dulu Marvel sangat membencinya. Suaminya bilang Marvel dan Chifa tidak pernah akur. Dan ia pikir Chifa itu tidak cantik sehingga Marvel tidak menyukainya, tapi nyatanya Chifa cantik dan memiliki pesona tersendiri.

"Seneng gak nikah sama Marvel?" tanya Tiara sambil memoleskan blash-on ke pipi Chifa.

Chifa langsung tersenyum lebar. "Sebenernya seneng banget sih, Kak. Tapi kan aku masih dalam mode marah sama tuan Marvel. Dulu dia jual mahal, bahkan sempet nuduh aku yang enggak-enggak dan mecat aku. Aku kecewa dan sempet benci tuan Marvel, tapi entah kenapa rasa benci itu gak bisa bertahan lama. Nah, pas tuan Marvel minta maaf, aku pengen ngasih pelajaran ke dia. Aku pengen jauhin dia dulu. Eh, tapi malah begini. Aku malah nikah sama tuan Marvel."

Pembantu SablengkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang