Marvel dan Chifa baru sampai di vila tempat nanti mereka bermalam setelah acara pesta. Marvel mengajak Chifa naik ke lantai dua. Di sanalah kamar mereka nanti. Sesampainya di lantai dua, mereka melihat beberapa orang sedang sibuk merias. Dua hari pesta akan diadakan, jadi kamar pengantin pun sudah mulai di dekorasi.
"Selamat siang, Pak." Semua pegawai menyapa Marvel dan Chifa dengan sangat ramah.
Marvel dan Chifa membalas dengan ramah pula. "Selama siang juga," ucap Chifa dan Marvel serempak.
Marvel melihat kinerja para pegawai itu dengan senyum. Ternyata mereka bekerja dengan sangat cepat dan rapi. Tidak ingin mengganggu proses dekorasi, Marvel mengajak Chifa untuk berkeliling lagi.
Marvel membawa Chifa ke pinggir sungai kecil. Sungainya sangat dangkal dan jernih hingga bebatuan di bawahnya terlihat dengan sangat jelas. Jika mereka maju beberapa meter, maka mereka akan menemukan tempat resepsi nanti. Akan tetapi Marvel tidak berniat pergi ke sana karena jika melihat sekarang, maka nanti tidak akan menjadi kejutan.
"Chifa," panggil Marvel pada Chifa yang sedang bermain air sungai.
Chifa yang duduk di bebatuan besar menoleh. "Ya Mas?"
Marvel memasukkan sebelah tangannya ke saku celana. "Kamu seneng gak?"
Chifa langsung tersenyum dengan lebar hingga tampak deretan giginya yang cantik. "Seneng banget, Mas. Saya gak nyangka kalau saya bisa nikah sama Mas."
Marvel tersenyum senang. Walaupun ia tahu Chifa bahagia, ia tetap ingin mendengar ucapan bahagia Chifa berulang kali. Namun beberapa detik kemudian senyum Marvel hilang karena melihat Chifa berubah cemberut.
"Mas ngundang nenek lampir itu juga ya? Waktu kita nyerahin daftar tamu VIP, saya lihat nama dia."
Marvel berjalan mendekati Chifa kemudian mengulurkan tangannya. Ia ingin Chifa berdiri. Chifa pun menerima uluran tangan Marvel. "Saya ngundang karena untuk menghormati ayahnya aja. Gak ada maksud lain. Lagian saya pengen lihat gimana ekspresinya ngelihat saya mencintai kamu."
Seketika senyum Chifa terbit lagi. Namun beberapa detik kemudian kembali cemberut lagi. Marvel tidak mengerti mengapa sekarang suasana hati Chifa sering berubah. Tidak mungkin mood Chifa tidak stabil karena mengandung, kan? Kan baru tadi malam ia belah durian.
"Mas, saya kesel sama Claudya. Kelakuan dia yang tadi pagi maksudnya apa sih? Untung dia saudara Mas. Coba kalau bukan, udah saya bikin kayak nenek lampir itu," kesal Chifa.
Marvel mengusap kepala Chifa lembut. "Dulu pas dia smp di sini, dia tinggal di rumah saya dan saya manjain dia banget, Chif. Pas dia masuk SMA, dia dijemput papahnya. Sekarang dia balik lagi ke sini dan saya kurang perhatian. Mungkin sekarang dia merasa saya berubah karena kamu. Dia takut saya semakin perhatian sama kamu, makanya dia begitu. Sejak kecil dia itu selalu dapat apapun yang dia mau, jadi dia jadi anak yang keras kepala dan manja. Tolong maklum ya."
Sekarang Chifa mengerti setelah Marvel jelaskan. Hampir saja dia benar-benar membenci saudara barunya itu. Namun jika membenci Claudya, hal itu wajar karena Claudya sudah sangat keterlaluan.
Tiba-tiba ia teringat dengan Laila. Ia pun menyengir pada Marvel. "Mas juga harus maklum sama Liala ya. Kayaknya Laila bakal banyak masalah sama Claudya. Laila itu hampir sama kayak saya. Bedanya dia itu galak."
Ingatan Marvel langsung berputar kembali ke kejadian saat sarapan tadi. Benar, Laila terlihat langsung ingin melawan Claudya. Tapi ia bersyukur, dengan begitu ada orang yang sedikit menahan kelakuan Claudya. Ia pun mengangguk. "Iya, saya paham."
* * * *
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Hari ini adalah hari resepsi pernikahan Marvel dan Chifa. Kemarin seluruh keluarga telah datang ke lokasi pesta dan menginap di vila yang telah disediakan. Sedangkan Chifa dan Marvel, untuk sementara mereka dipisahkan. Marvel menginap di vila keluarga mereka, sedangkan Chifa menginap di vila pengantin. Chifa ditemani oleh Laila dan Tiara. Untuk berjaga-jaga, Marvel telah membuat penjagaan ketat untuk Chifa. Ia melakukan pengamanan ketat ini atas saran dari Alvian. Ternyata kakak Marvel itu masih menaruh kewaspadaan pada Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembantu Sablengku
Romance"Sableng-sableng gini hanya untuk dirimu, Tuan!" Chifa. Stres, gila, gendeng, sableng, adalah predikat yang diberikan oleh Marvel untuk Chifa. Seorang crazy rich bertemu dengan seorang crazy maid. Baru kali ini Marvel bertemu dengan pembantu yang me...