Tragedi Chifa

4.6K 396 15
                                    

Selama minum es kelapa muda, Chifa tak henti-hentinya tersenyum. Ia senang karena akhirnya bisa membeli bando yang ia inginkan sejak dulu. Ia bukan orang yang berpunya, sehingga untuk membeli bando yang harganya tak seberapapun, ia harus berpikir berulang kali karena masih banyak kebutuhan yang sangat penting. Dan baru kali ini ia bisa membeli apapun yang ia mau.

"Berhenti senyum-senyum begitu. Nanti sangkain orang kamu orang gila," tegur Marvel dengan wajah datar.

Ia sehabis kesal karena Chifa menawar es kelapa muda. Bayangkan saja, es kelapa muda saja ditawar karena menurut gadis itu sangat mahal. Jadilah ia yang kehilangan muka di depan penjual es karena dianggap tak punya uang. Beruntung tadi sempat bertemu dengan rekan bisnisnya sehingga penjual itu tahu bahwa ia adalah seorang sultan. Bukan sombong. Ia tidak pernah pamer kekayaan, namun ia tidak suka dianggap remeh.

Chifa tak mempedulikan perkataan Marvel. Ia terus tersenyum senang. Tapi tiba-tiba ia ingat sesuatu. "Tuan, bukannya hp Tuan ada kameranya?"

Ingin rasanya ia berkata 'bodoh' namun ia tahu Chifa memang tidak pernah memegang ponsel layar sentuh. "Hm. Tentu ada. Kenapa?"

Chifa mengulurkan tangan pada Marvel yang duduk di depannya. "Minjem."

Marvel merogoh saku celananya dan memberikan ponselnya pada Chifa. Sebenarnya ia bukan tipe orang yang bebas meminjamkan barang pribadinya pada orang lain. Bahkan Kayla pun tidak pernah ia pinjamkan ponsel. Jangankan meminjam, memegangpun tidak pernah. Namun entah mengapa pada Chifa ia tidak merasa keberatan.

Sambil menyeruput es kelapa, ia memperhatikan Chifa yang asik mengambil selca foto. Gadis itu mengeluarkan semua ekspresi imut dan ia akui Chifa terlihat sangat imut. Namun tiba-tiba ia dikejutkan dengan Chifa yang tiba-tiba memasangkan bando kelinci padanya, kemudian duduk di sampingnya dan tiba-tiba mengambil gambar berdua.

"Apa-apaan kamu ini? Hapus." Ia baru akan melepas bandonya namun Chifa menahan.

"Untuk kenang-kenangan, Tuan. Sama nenek lampir mau, masa sama istri sendiri gak mau. Sekali lagi ya? Tapi Tuannya harus senyum supaya kelihatan ganteng."

Awalnya ia terus menolak namun Chifa terus memaksa. Chifa berkata foto tersebut akan ia pamerkan pada Liana dan Eddy. Karena tahu Chifa tidak akan diam sebelum ia mengabulkan permintaannya, maka ia pun terpaksa melakukan apa yang Chifa ingin.

Marvel berinisiatif memegang kamera, merangkul bahu Chifa, kemudian tersenyum manis ke kamera. Begitu ia melihat hasilnya, ternyata pada saat ia tersenyum, Chifa malah memanyunkan bibirnya seolah-olah akan mencium pipinya. Walaupun terlihat alay, namun ia akui dari foto tersebut terlihat sekali suasana hati mereka sangat bahagia. Siapapun yang melihat pasti akan iri, terutama para jomblo. (Hayo ....siapa di antara kalian yang jomblo guys? Sini gabung sama Author. Author juga jomblo 😁)

"Puas?" tanya Marvel sambil melepaskan bando. Ekspresinya kembali datar.

Chifa mengangguk senang. "Puas banget Tuan. Dan Tuan kelihatan ngegemesin." Chifa mengembalikan ponsel pada Marvel.

Mereka meneruskan menikmati es kelapa muda yang sangat segar di tenggorokan. Beberapa menit kemudian Chifa ingin pergi ke toilet karena ingin buang air kecil. Marvel memberitahu letaknya kemudian membiarkan Chifa pergi sendiri.

Begitu keluar dari toilet, Chifa berpapasan dengan seseorang. Orang tersebut langsung berhenti begitu melihat Chifa. Orang tersebut memanggil Chifa agar Chifa melihat ke arahnya. Chifa menoleh dan terkejut melihat orang yang memanggilnya.

"Andi?" Chifa mengenali pria itu walaupun sudah bertahun-tahun tak berjumpa.

Pria itu terlihat memerhatikan Chifa dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Chifa? Kamu Chifa mantanku, kan?"

Pembantu SablengkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang