"Linggaaaaa!!"
Suara lantang dan cempreng khas milik hani menyadarkan Lingga dari lamunan di dalam lift. Lift terbuka dan menampilkan 2 sosok wanita yang mengenakan seragam yang sama dengannya.
Hani berteriak dengan lantang saat melihat batang hidung Lingga di dalam lift. Ternyata Mereka berdua mencari Lingga sejak tadi.
"Guysssss!!"
Mereka menghamburkan pelukan diluar lift.
"Kita tadi ketemu sama Sean ling. Lo ketemu dia kah?" Tanya Shenna
"Iyaaaaa... gw ketemu diaa"
"Terus?" Tanya Hani dan Shenna serempak.
"Heh, kalian cepet masuk. Ini saya nunggu kalian masuk cape mencet tombol biar ngga ketutup." Suara pria dewasa itu membuyarkan keharuan disana.
Mereka bertiga hanya menatap pada pria di dalam lift itu. Sedangkan Lingga menatap takut pada pria itu.
"Kalau kalian ngga mau masuk, kamu aja sini masuk. Kamu masih ada urusan sama saya" lanjutnya. Dia menunjuk Lingga untuk meminta masuk kedalam lift.
"Dia siapa ling?" Tanya hani dengan hati - hati.
"Dia yang bantu gw di gramed, trs tadi bantu gw lepas dari sean. Sekarang dia mau.. mau..." lingga tak kuasa melanjutkan ucapannya. Ia sedikit berbisik saat berbicara. Ia sangat takut saat ini. Masa depannya terancam diujung tanduk.
"Mau apa ling? Yang jelas dong! Jangan bikin panik" bisik Shenna dengan sedikit penekanan.
"Mau.. kita kabur aja gimana guys?"
Kedua temannya ikut ketakutan melihat ekspresi Lingga. Mereka saling berpegangan tangan.
"Enak aja kamu mau kabur, sini!" Tangan panjang pria itu menarik tas Lingga sehingga Lingga tertarik kebelakang.
"Guys" Lingga menyebikkan bibir. Suaranya bergetar ketakutan. Tangan pria itu sudah terlepas dari tombol dan juga tas Lingga. Saat pintu akan tertutup, kaki Shenna menghadang sehingga pintu lift terbuka lagi.
Dirinya masuk dan berpegangan pada Lingga. Dia sangat curiga melihat wajah Lingga yang ketakutan . Sedangkan pria ini seperti akan menangkap mangsanya.
"Heh ayok masuk!" Bentak Lingga pada Hani.
"M-mau kemana?" Tanya Hani yang juga ketakutan.
Tanpa menjawab Shenna langsung menarik lengan Hani. Mereka bertiga pun masuk di dalam lift bersama pria dewasa itu.
Pintu lift terbuka di depan restaurant. Mereka mengekor masih sambil berpegangan. Saling menguatkan satu sama lain. Pria dewasa itu mengajak mereka bertiga untuk duduk di meja yang khusus untuk 4 orang.
Mereka menarik kursi menjauhi pria itu. Mereka menggerumbul pada satu sisi.
"Kamu kira saya bakal ngapain kamu?" Pria itu memulai pembicaraan.
"Ng-ngga tahu. Yang jelas bapak jangan macam - macam yaa. Saya masih SMA pak" jawab Lingga
"Haha" pria itu hanya tertawa singkat. Ini semakin membuat suasana semakin mistis. Mereka bertiga menjadi ketakutan.
"Saya sudah bantu kamu 3 kali, jadi kamu harus bantu saya." Lanjutnya.
"Bantu apa pak?"
"Jadi pacar saya"
Mereka bertiga terbelalak tak percaya. Pasalnya pria dewasa ini secara fisik berbeda dengan mereka. Mereka bertiga masih terlihat seperti anak sekolah. Dan pria ini?! Nampak jelas bahwa dia berewok dan berbadan tinggi besar. Jauh sekali dengan umur mereka yang seharusnya memiliki pacar sesusia mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Lingga
Подростковая литература"masa iya anak SMA ngacak - ngacak pikiran gue?" ..... "Tolong saya sekali lagi dong pak, penguntit gila itu masih ngikutin saya. Please pak" tangannya mengatup dengan memohon agar pria itu membantunya lagi. "Oke! Sini ikut saya" Pria dewasa itu m...