Clubbing

2.6K 82 0
                                    

Pak Aksara

Saya ada perlu sama kamu
Kapan bisa ketemu?

Tintin ... tiiinnn...

Lingga menengok kearah luar. Itu suara klakson mobil milik sahabatnya. Dia tak sadar hanya membaca chat dari Aksara. Menutup ponselnya dan memasukkannya kedalam tas. Ia berlari kecil segera menemui kawan nya itu.

Malam ini mereka bertiga sudah membuat jadwal untuk clubbing bersama. Selalu bersama. Karena mereka takut jika sendirian pergi ketempat itu.

Sangat diakui, bahwa mereka bertiga sangalah 'nakal' akan tetapi mereka masih memiliki batas. Jika mereka pergi clubbing seperti ini, mereka tidak akan minum - minuman apapun disana. Mencegah agar tak terjadi hal yang diluar kendali mereka.

Bagi mereka, Clubbing hanyalah tempat bersenang - senang. Minuman beralkohol sangat mereka hindari.

Kini ketiganya menggila bersama alunan musik yang memekakkan telinga. Berjoget - joget seakan melupakan beban yang sedang mereka pikul di pundak.

"Minum?" Tawar Bartender pada mereka setelah lelah berjoget.

Tangan Shenna mengisyaratkan tidak. Sebetulnya mereka sangat haus setelah berjoget kegirangan. Namun mereka tidak ada yang berani meminum apapun yang berasal dari tempat ini.

"Brani clubbing ga berani minum nih ceritanya?" Remeh laki - laki disebelah Lingga.

"Skip deh. Kita masih bocil" ujar Lingga dengan sedikit berteriak.

"Bocil - bocil semua kurang jauh mainnya. Hahaa" remehnya lagi.

"Kata mak gw, jangan jauh - jauh mainnya. Ntar kesasar" hani menjawab dengan suara yang lantang.

Mereka bertiga pun tertawa bersama. Menikmati malam yang indah ini bersama - sama. Ketika pukul 11.30 mereka pasti keluar. Tidak mau lebih dari jam 12 disana.

****

Aksara menatap ponselnya gelisah. Sudah beberapa jam yang lalu, chat yang di kirim kepada Lingga tak menemukan balasan apapun. Tanda centang biru menyala menandakan sang penerima pesan telah membacanya. Akan tetapi, Aksara tidak mendapatkan balasan apapun.

Pikirannya tidak berhenti sejak pagi tadi. Desakan keluarganya meminta Aksara untuk segera menikah, membuat telinganya panas. Bahkan dirinya tidak tahu siapa perempuan yang akan ia nikahi.

"Aaasssshhhh" desah kasarnya mengusap wajah.

"Apa sekarang ya ngenalin Lingga ke mama papa?" Tanyanya pada diri sendiri.

Dirinya benar - benar pusing saat ini. Ia melempar tubuhnya kekasur dan menenggelamkan diri dalam mimpi.

***

Pak Aksara

Saya ada perlu sama kamu
Kapan bisa ketemu?
?
?
Lingga?

Maaf pak baru bls
Lupa blm bls
Wkwkwk
Kapan aja bisaaa

Malam ini?

Bisaaa
Saya ajak tmn" yak
Biar rame

Iya


Lingga segera berangkat ke sekolah setelah membalas chat aksara. Hari ini dirinya lebih ceria dibading kemarin.

Aksara LinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang